Peningkatan produksi padi sawah telah dilakukan pemerintah dengan implementasi inovasi teknologi melalui kegiatan penyuluhan yang melibatkan partisipasi petani. Penelitian ini bertujuan menganalisis secara deksriptif partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan dan adopsi pemupukan padi sawah serta menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan dan adopsi pemupukan padi sawah. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Kersamanah Garut. Sampel penelitian sebanyak 87 orang petani padi sawah yang diambil dengan teknik Cluster Random Sampling. Variabel bebas meliputi karakteristik petani, kegiatan penyuluhan dan partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan serta variabel terikat yaitu adopsi pemupukan padi sawah. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan tergolong rendah. Adopsi petani meliputi tingkat pengetahuan tergolong tinggi, sikap petani tergolong sedang dan keterampilan petani tergolong sedang. Faktor yang berhubungan dengan partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan adalah luas lahan, tanggungan keluarga dan kegiatan penyuluhan. Faktor yang berhubungan dengan pengetahuan petani adalah lama usahatani dan luas lahan. Sikap petani petani berhubungan kegiatan penyuluhan dan partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan. Keterampilan petani berhubungan dengan luas lahan.
ABSTRAK. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi tanaman tomat di Indonesia adalah melalui sistem tanam tumpangsari atau agroforestri. Namun, dalam sistem tanam tumpangsari tanaman sela mengalami defisit cahaya karena ternaungi oleh tanaman lain. Defisit cahaya menyebabkan penurunan laju fotosintesis dan sintesis karbohidrat sehingga berpengaruh terhadap metabolisme. Beberapa jenis tanaman mampu beradaptasi terhadap defisit cahaya sehingga tumbuh di bawah kondisi naungan. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari karakter fotosintesis genotipe tomat senang naungan pada intensitas cahaya rendah. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Bogor dari bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari 2015. Percobaan menggunakan rancangan acak petak tersarang yang diulang tiga kali. Faktor pertama terdiri atas dua taraf naungan, yaitu tanpa naungan (0%) dan naungan 50%. Faktor kedua berupa tiga kelompok genotipe tomat terdiri atas senang naungan, toleran, dan peka. Pengamatan dilakukan terhadap komponen hasil berupa jumlah buah, bobot buah, dan produksi pertanaman. Peubah pengamatan fisiologi meliputi kandungan total klorofil, klorofil a, klorofil b, rasio klorofil a/b, antosianin, karoten, laju fotosintesis, konduktansi stomata, konsentrasi CO 2 internal daun, kandungan pati, dan gula daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe tomat senang naungan jika berada pada kondisi ternaungi akan memiliki karakter fotosintesis berupa peningkatan kadar klorofil b lebih tinggi dibandingkan klorofil a, dan rasio klorofil a/b yang lebih rendah dibandingkan kelompok genotipe yang lain. Genotipe senang naungan memiliki konsentrasi CO 2 internal daun lebih tinggi sehingga mampu mempertahankan laju fotosintesis tetap lebih tinggi walaupun terjadi penurunan konduktansi stomata. Adanya kandungan gula daun yang lebih tinggi, mengakibatkan produksi pertanaman genotipe senang naungan meningkat ketika ditanam di bawah naungan.Kata kunci: Lycopersicon esculentum Mill.; Intensitas cahaya rendah; Karakter fotosintesis; Genotipe senang naungan ABSTRACT. Efforts have to be made to increase tomatoes production in Indonesia, one is through intercropping or agroforestry systems. In the intercropping system, however, there is a risk for plants to receive low light intensity. Low light intensity causes a decrease of photosynthesis rate and carbohydrate synthesis, so it will affect plant metabolic processes. Some types of plants are able to adapt to low light intensity, so they can grow well under shading conditions. The aim of this study was to investigate the photosynthetic characters of shade-loving tomato genotypes at low light intensity. The experiment was conducted in the experimental field of Bogor Agricultural Extension Institute, in Bogor, from October 2014 to January 2015. The experiment was arranged in nested randomized design with two factors and three replication. The first factor consisted of two levels of shading intensity, i.e. without shade (0%) and 50% shading and the second factor was thr...
Cianjur Regency is the central rice producer in Indonesia which has abundant natural resource potential. But the realization of public consumption is still less in meeting economic needs. This study aims to describe how much the adoption of innovations in the use of new high yielding varieties (VUB), analyze what factors influence the adoption of innovations, and formulate strategies to increase the adoption of innovative uses of new high yielding varieties. This research was carried out in the Chavi Subdistrict of Cianjur Regency on March 7 to June 30, 2020. The sampling technique was done by purposive sampling Jumlahing 70 respondents. The data analysis technique used is descriptive analysis, multiple linear regression analysis and Kendall's W analysis. The results showed that the adoption of innovations in the use of new high yielding lowland rice in the Chavi District of Cianjur included in the medium category with presentations (72.86%), so it is necessary an increase in the use of new high yielding rice varieties. Factors that influence the adoption of innovation are the level of education, the role of extension workers, farmer group meetings, and infrastructure. The strategy to increase innovation adoption is by conducting extension activities, demonstration demonstration plots to farmers.
Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat tiap tahunnya dengan presentase peningkatan sebesar 1,19% per tahun pada priode tahun 2016-2020. Hal tersebut tidak sejalan dengan ketersediaan lahan di Indonesia yang terus mengalami penurunan. Salah satu upaya yang dapat mendukung dalam percepatan peningkatan produksi padi adalah dengan menggunakan Varietas Unggul Baru (VUB) yang berdaya hasil tinggi, tahan hama dan penyakit utama atau toleran dengan lingkungan setempat serta memiliki sifat yang khusus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat adopsi penggunaan benih varietas unggul baru pada budidaya padi sawah, faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat adopsi, sekaligus menyusun strategi penerepan adopsi penggunaan benih varietas unggul baru pada budidaya padi sawah. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan regresi linear berganda. Responden diambil sebanyak 67 orang yang ditentukan dengan sengaja (Purposive Sampling) yaitu petani yang menjadi anggota kelompok tani dan melaksanakan usaha budidaya padi sawah. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat adopsi termasuk kedalam kategori rendah dengan persentase 81%. Faktor yang memberikan pengaruh nyata dengan nilai signifikan Kesesuaian 0,026 Kerumitan 0,000 dan Keteramatan 0,019. Strategi yang dilakukan dalam penelitian ini untuk dapat meningkatkan adopsi inovasi penggunaan benih varietas unggul yaitu dengan melaksanakan penyuluhan kepada petani dengan mengacu kepada indikator yang berpengaruh dan paling kritis yaitu indikator kesesuaian.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.