Indigofera sp adalah jenis tanaman leguminosa dengan genus Indigofera. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan tepung daun indigofera sp terhadap penampilan produksi dan lemak darah ayam petelur. Medote yang digunakan adalah percobaan dengan model RAL (rancangan acak lengkap) 4 perlakuan dan 5 ulangan dengan proporsi P1 kontrol, P2 pemberian tepung daun Indigofera sp 2,5 %, P3 pemberian tepung daun Indigofera sp 5 %, dan P4 pemberian tepung daun Indigofera sp 7,5 %. Bahan yang digunakan pada penelitian adalah tepung daun Indigofera sp. Hasil penelitian berdasarkan analisis Ragam menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan terhadap konsumsi pakan ayam petelur berbeda nyata (P<0,05), konsumsi pakan tertinggi ( 86,65 ± 0,30b g/ekor ) pada P4 dengan penambahan tepung daun Indigofera sp 7,5 % memberikan hasil terbaik karena peningkatan konsumsi pakan memberikan pengaruh terhadap produksi telur. HDP ( Hen Day Production ), Egg Mass, konversi pakan, IOFC, kualitas telur terhadap tebal kerabang, skor kuning telur, dan kolesterol kuning telur serta lemak darah meliputi kolesterol total darah, HDL, LDL, dan trigliserida menunjukkan pengaruh tidak berbeda nyata ( P>0,05).
Khalayak sasaran kegiatan ini adalah Petani Peternak yang tergabung dalam organisasi mitra Kelompok Tani “Rukun Tani II†dan Kelompok Ternak “Telaga Ternak Mandiri†di desa Tlogoagung, kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan. Metode pendekatan yang digunakan adalah : pemetaan potensi lokasi, penyuluhan berkerjasama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan, penyediaan sarana yang dibutuhkan, pelatihan dan pendampingan pengolahan limbah pertanian dengan teknologi Fast-Ferment. Teknologi Fast-Ferment (Fermentasi Cepat) adalah metode fermentasi limbah pertanian pada kondisi terkontrol dan dalam waktu yang relatif cepat karena menggunakan bio katalisator. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa teknologi Fasr-Ferment dengan manajemen buffer stock sangat tepat guna dalam mengatasi permasalahan peternak sapi potong di saat musim kemarau. Kegiatan penyuluhan, penyediaan sarana, pelatihan dan manajemen pengelolaan kegiatan di tingkat kelompok mitra berjalan cukup baik. Diperlukan program pendampingan lebih lanjut terhadap kegiatan kelompok mitra khususnya kegiatan pengelolaan usaha produksi silase dan distribusinya baik di tingkat anggota maupun pasar di luar anggota. Program penelitian juga perlu dilakukan untuk membantu penyelesaian masalah yang muncul serta inovasi teknologi yang diperlukan.Â
Salah satu cara meningkatkan produktifitas kelinci adalah dengan pemberian pakan tambahan tepung daun kemangi sebagai imbuhan pakan. Kemangi diketahui memiliki multi efek farmakologis yaitu mampu menurunkan panas, antidisentri, menambah nafsu makan, memperbaiki saluran pencernaan, memiliki sifat khas tajam, menghangatkan dan dapat melancarkan peredaran darah (Sutarno dan Atmowidjojo, 2001). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun kemangi sebagai imbuhan pakan terhadap pertambahan bobot badan kelinci peranakan New Zealand White.Penelitian ini dilaksanakan di Desa Primpen Kecamatan Bluluk Kabupaten Lamongan mulai tanggal 15 April 2016 sampai 14 Juni 2016. Materi yang digunakan adalah 16 ekor kelinci yang baru lepas sapeh sekitar umur 2 bulan dengan bobot badan 317 ± 340 dibagi dalam empat perlakuan empat ulangan, tiap ulangan terdiri dari satu ekor kelinci. Ransum yang digunakan adalah rumput lapang dan kosentrat dengan perbadingan antar 35:65.Perlakuan yang diberikan adalah P0(35 rumput lapang dan 65 kosentrat), sebagai kontrol. P1 ( ransumkontrol + 2% tepung daun kemangi), P2 ( ransum kontrol + 4% tepung daun kemangi), P3 ( ransum kontrol + 6% tepung daun kemangi). Parameter yang diamati adalah pertambahan bobot badan.Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis variasi berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah, apabilah didapatkan hasil bebeda nyata diantara perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan (DMRT). Hasil penelitian menunjukan bahwa rerata dari keempat macam perlakuan yaitu P0, P1, P2, dan P3 berturutturut untuk pertambahan bobot badan mingguan yaitu 136,187, 118,852, 273,006, 123,937.Hasil analisis variansi menunjukan bahwa pertambahan bobot badan dari keempat perlakuan adalah berbeda nyata. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan tepung daun kemangi sebagai imbuhan pakan dengan level 6% dari total ransum mampu memberikan pengaruh terhadap pertambahan bobot badan kelinci New Zealand White.
Tujuan penelitian ini ialah untuk melihat pengaruh subtitusi konsentrat dengan tepung maggot terhadap pertambahan bobot badan dan konversi pakan ayam broiler. Materi menggunakan DOC umur 3 hari sebanyak 36 ekor, pakan yang dipakai ialah konsentart dengan merek MALINDO 8202-R, tepung maggot, jagung, dan bekatul dengan Perlakuan P0 Kosentrat 30%, bekatul 10%, jagung 60%, maggot 0%, P1 Kosentrat 20%, bekatul 10%, jagung 60%, maggot 10%, P2 Kosentrat 10%, bekatul 10%, jagung 60%, maggot 20%, P3 Kosentrat 0%, bekatul 10%, jagung 60%, maggot 30%. Metode penelitian ialah RAL (Rancangan Acak Lengkap) menggunakan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Pada tiap perlakuan digunakan 9 ekor ayam dan di setiap perlakuan digunakan 3 ulangan dan disetiap ulangan isi dengan 3 ekor ayam. Dari hasil penelitian diperoleh rataan dan standar deviasi pertambahan bobot badan harian ayam broiler. Analisis ragam memperlihatkan bahwa penambahan tepung maggot tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap pertambahan bobot badan. Pada penelitian yang telah dilakukan menggunakan perlakuan P0 (0%), P1 (10%), P2 (20%), P3 (30%) diperoleh hasil rerata pertambahan bobot badan ayam broiler dengan perlakuan 27.02 ± 0,30 (P0), 27.30± 0,31 (P1), 27.54 ± 0,11 (P2), 27.35 ± 0,36 (P3). Sedangkan hasil konversi pakan memperlihatkan hasil mengunakan komersil dengan penambahan tepung maggot dengan taraf pemberian P0 (0%), P1 (10%), P2 (20%), P3 (30%), yang nilai konversinya terendah ialah P1 (0,79±0,00) sedangkan nilai konversi tertinggi adalah P0 sebesar (0,83±0,02). Secara numeric antar perlakuan terdapat perbedaan dalam variable konversi pakan, hal ini terlihat pada nilai konversi pakan P1 (0,79±0,00), P2 (0,79 ± 0,02), P3 (0,80 ± 0,03), P0 (0,83 ± 0,02).
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini ialah untuk menganalisis berapa besar pendapatan yang didapatkan dari usaha ternak ayam (broiler). Pola kemitraan di Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah observasi serta wawancara secara langsung kepada peternak ayam broiler pola kemitraan yang ada di Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada peternak ayam broiler di Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan dapat disimpulkan sebagai berikut: Pendapatan yang diperoleh yaitu pada skala usaha 3000-7500 adalah Rp 8.811.656. Pada skala usaha 7501-14000 adalah Rp 13.944.176 dan pada skala usaha 14001-22000 adalah Rp 19.357.037. Usaha ini dikatakan layak pada ketiga skala kepemilikan dengan nilai R/C ratio >1 yaitu pada skala kepemilikan 3000-7500 adalah 1,051, pada skala kepemilikan 7501-14000 adalah 1,042, dan pada skala kepemilikan 14001-22000 adalah 1,028.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.