Salah satu cara meningkatkan produktifitas kelinci adalah dengan pemberian pakan tambahan tepung daun kemangi sebagai imbuhan pakan. Kemangi diketahui memiliki multi efek farmakologis yaitu mampu menurunkan panas, antidisentri, menambah nafsu makan, memperbaiki saluran pencernaan, memiliki sifat khas tajam, menghangatkan dan dapat melancarkan peredaran darah (Sutarno dan Atmowidjojo, 2001). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun kemangi sebagai imbuhan pakan terhadap pertambahan bobot badan kelinci peranakan New Zealand White.Penelitian ini dilaksanakan di Desa Primpen Kecamatan Bluluk Kabupaten Lamongan mulai tanggal 15 April 2016 sampai 14 Juni 2016. Materi yang digunakan adalah 16 ekor kelinci yang baru lepas sapeh sekitar umur 2 bulan dengan bobot badan 317 ± 340 dibagi dalam empat perlakuan empat ulangan, tiap ulangan terdiri dari satu ekor kelinci. Ransum yang digunakan adalah rumput lapang dan kosentrat dengan perbadingan antar 35:65.Perlakuan yang diberikan adalah P0(35 rumput lapang dan 65 kosentrat), sebagai kontrol. P1 ( ransumkontrol + 2% tepung daun kemangi), P2 ( ransum kontrol + 4% tepung daun kemangi), P3 ( ransum kontrol + 6% tepung daun kemangi). Parameter yang diamati adalah pertambahan bobot badan.Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis variasi berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah, apabilah didapatkan hasil bebeda nyata diantara perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan (DMRT). Hasil penelitian menunjukan bahwa rerata dari keempat macam perlakuan yaitu P0, P1, P2, dan P3 berturutturut untuk pertambahan bobot badan mingguan yaitu 136,187, 118,852, 273,006, 123,937.Hasil analisis variansi menunjukan bahwa pertambahan bobot badan dari keempat perlakuan adalah berbeda nyata. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan tepung daun kemangi sebagai imbuhan pakan dengan level 6% dari total ransum mampu memberikan pengaruh terhadap pertambahan bobot badan kelinci New Zealand White.
A study on the effect of different doses of Ovulin hormone suspended in saline on the breeding performance of Clarias anguillaris and Clarias gariepinus was carried out. The experiment was conducted in a 2x5 factorial experiment in a Completely Randomized Design at the Hatchery Unit of the Department of Fisheries and Aquaculture, Usmanu Danfodiyo University, Sokoto. Species and hormone dilutions constituted the factors with specie having 2 levels (C. anguillaris and C. gariepinus) and Ovulin suspended in saline at 5 levels (0%, 25%, 50%, 75% and 100%). The result showed that species levels did not significantly (P>0.05) affect the breeding performance in all the breeding performance parameters observed. However, fertilization rate, hatching rate and survival rate were significantly affected (P<0.05) by different levels of Ovulin suspended in saline, but did not have significant influence (P>0.05) on egg weight, spawning fecundity and relative fecundity. It could be concluded from this study that Ovulin suspended in saline can have significant influence on the breeding performance of African catfish.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.