Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa, serta mendeskripsikan hubungan antara keterampilan berpikir kritis dengan penguasaan konsep siswa. Penelitian ini merupakan gabungan dari penelitian pra-eksperimen jenis one group pre test-post test design dan penelitian korelasional, yang diawali dengan pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model Dick & Carey. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Gresik dengan sampel siswa kelas XI IPA-3. Data tentang penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa dianalisis secara deskriptif, sedangkan hubungan antara keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep dianalisis dengan teknik korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa (1) Pembelajaran kimia pada materi pokok larutan penyangga dengan model inkuiri dapat meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa (2) Ada hubungan yang kuat dan signifikan antara keterampilan berpikir kritis dengan penguasaan konsep siswa.
Sansivieria trifasciata has a cell wall consisting of high cellulose components which are reinforced by lignin, pectin and hemicellulose. Separation of fibers from bonds that strengthen fibers is still a major problem because the cell walls that are owned are very strong and stiff. In the activity of separating selolusa fiber there needs to be a process called retting. Residues from the retting process with chemicals can pollute the environment, separation by mechanical means produces fibers that are still rigid, and with soaking requires a lot of water and causes odor. The purpose of this study is how long the Pseudomonas earuginosa used can show cell proliferation; get a graph of growth patterns in Sansevieria trifasciata leaf preparations by adding nutrients and fiber quality from dew retting. This study uses an experimental method; there are 2 treatments, namely the addition of nutrition and without nutrition with 6 replications time 5 days, 10, days, 15 days, 20 days and 30 days. The results of this study were the number of treated cells with the addition of nutrients and without the addition of nutrients experiencing the lag phase of the 5th to 10th day and the exponential phase starting from the 10th day to the 30th day. Pseudomonas aeruginosa can soften the cell wall with dew-retting ability obtained by 3.0 nutritional treatment scores and a score of 1.5 treatments without nutrition. In the regression analysis ≥ , where there is a significant influence between the number of cells per unit and the addition of nutrients and without the addition of nutrients. Keywords: growth pattern, Pseudomonas aeruginosa, coarse fiber, Sansevieria trifasciata ABSTRAK Sansivieria trifasciata memiliki dinding sel yang terdiri dari komponen selulosa tinggi yang diperkuat oleh lignin, pektin dan hemiselulosa. Pemisahan serat dari ikatan yang memperkuat serat masih menjadi masalah utama karena dinding sel yang dimiliki sangat kuat dan kaku. Dalam kegiatan pemisahan serat selolusa perlu adanya proses yang dinamakan retting. Residu dari proses retting dengan bahan kimia dapat mencemari lingkungan, pemisahan dengan cara mekanik menghasilkan serat yang masih kaku, dan dengan perendaman membutuhkan air yang cukup banyak serta menimbulkan bau. Tujuan dari penelitian ini adalah berapa lama Pseudomonas earuginosa yang digunakan dapat menunjukkan perkembangbiakan sel, mendapatkan grafik pola pertumbuhan pada sediaan daun Sansevieria trifasciata dengan penambahan nutrisi dan kualitas serat dari retting-embun. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, terdapat 2 perlakuan yaitu penambahan nutrisi dan tanpa nutrisi dengan 6 ulangan waktu 5 hari, 10, hari, 15 hari, 20 hari dan 30 hari. Hasil dari penelitian ini jumlah sel perlakuan dengan penambahan nutrisi dan tanpa penambahan nutrisi mengalami fase lag hari ke-5 sampai hari ke-10 dan fase eksponensial dimulai dari hari ke-10 sampai hari ke-30. Pseudomonas aeruginosa dapat melunakkan dinding sel dengan kemampuan retting-embun diperoleh skor 3,0 perlakuan nutrisi dan skor 1,5 parlakuan tanpa nutrisi. Pada analisa regresi ≥ , dimana adanya pengaruh yang signifikan antara jumlah sel setiap unitnya dengan penambahan nutrisi dan tanpa penambahan nutrisi. Kata kunci: Pola Pertumbuhan, Pseudomonas aeruginosa, Serat Kasar dan Sansevieria trifasciata
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.