Saat ini Indonesia dan Dunia sedang menghadapi Pandemic Covid 19. Pelayanan kehamilan menjadi salah satu layanan yang terkena dampak baik secara akses maupun kualitas. Sebagai tenaga kesehatan yang berada pada garis depan dalam pelayanan maternal neonatal di seluruh Indonesia, bidan harus mampu mengelola, memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya secara efektif dan efisien dalam memutus mata rantai penularan, baik di level individu, keluarga dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan menggambarkan peran bidan dalam pelayanan antenatal pada masa pandemic covid-19. Metoda yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang menggambarkan pengetahuan dan peran bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Di Sumatera Barat. Sampel penelitian adalah bidan yang memberikan pelayanan antenatal di FKTP sebanyak 55 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner online yang dikirimkan melalui format kuesioner elektronik. Selanjutnya data dianalisa secara univariat. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 52,7% responden memiliki pengetahuan yang tinggi tentang pelayanan ibu hamil masa pandemic Covid 19, 98,2% responden berperan baik dalam pelayanan ibu hamil masa pandemic Covid 19. Diharapkan instansi pelayanan kesehatan tingkat pertama, melengkapi APD yang dibutuhkan dalam layanan ANC dan memberikan penghargaan kepada bidan yang memberikan layanan ANC. Kata kunci : pelayanan antenatal masa pandemic covid-19, peran bidan
ABSTRACT Stunting is a condition of failure in the growth period (body and brain) of toddlers due to long-term malnutrition. The incidence of stunting can inhibit motor development in children. WHO data for 2019 states, that 21.3% of all toddlers in the world are stunted. The prevalence of stunting for the South-eastern Asia region in 2020 is 24.1 with an estimated number of stunting cases of 13.5 million cases. In Indonesia, it is known that 11.5% of toddlers are very short and 19.3% are short. In West Sumatra, there are 9.6% very short children under five and 20.3% short children. The percentage of stunting cases in Pasaman Regency was 25.1% and stunting cases was quite high in the working area of Puskesmas Pegang Baru, Pasaman Regency ( 16.8%) . This study aims to analyze the differences in motor development between stunting and normal toddlers in the working area of Puskesmas Pegang Baru, Pasaman Regency. This type of research is analytic with the approach used cross sectional study. The number of samples in the study were 130 toddlers. Motor development data were obtained through the KPSP format. The statistical test used was the chi square test. The results showed that there were differences in the development of fine morotic (p-value = 0,000) and gross morotic (p-value = 0.002) between stunting and normal toddlers. Therefore it is very necessary to monitor the growth and development of toddlers on a regular basis according to the age of the toddler, so as to minimize the occurrence of disruption to growth and development in toddlers. ABSTRAK Stunting merupakan kondisi gagal dalam masa pertumbuhan (tubuh dan otak) balita akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Kejadian stunting dapat menghambat perkembangan motorik pada anak. Data WHO tahun 2019 menyebutkan 21,3% dari semua balita di dunia mengalami stunting. Prevalensi stunting untuk wilayah South-eastern Asia tahun 2020 adalah 24,1 dengan perkiraan jumlah kasus stunting sebanyak 13,5 juta kasus. Di Indonesia diketahui terdapat 11,5% balita sangat pendek dan 19,3% balita pendek. Di Sumatera Barat terdapat 9,6% balita sangat pendek dan 20,3% balita pendek. Persentase kasus stunting untuk di Kabupaten Pasaman yaitu 25,1% dan Kasus stunting cukup tinggi di wilayah kerja Puskesmas Pegang Baru, Kabupaten Pasaman yaitu 16,8%. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan perkembangan motorik antara balita stunting dan balita normal di wilayah kerja Puskesmas Pagang Baru Kabupaten Pasaman. Jenis penelitian bersifat analitik dengan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional Jumlah.sampel dalam penelitian sebanyak 130 balita. Data perkembangan motorik diperoleh melalui format KPSP. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil penelitian didapatkan adanya perbedaan perkembangan morotik halus (p-value=0,000) dan morotik kasar (p-value=0,002) antara balita stunting dengan balita normal. Oleh karena itu sangat diperlukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita secara rutin sesuai dengan usia balita, sehingga dapat meminimalkan terjadinya gangguan terhadap tumbuh kembang pada balita.
Breast milk is the best food for babies, especially in the first month of life. Breast milk contains all nutrients to build and provide the energy needed by the baby. The low rate of breastfeeding is a threat to child development. Several factors related to the success of exclusive breastfeeding are the level of knowledge of the mother and husband's support. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge of mothers and husband's support towards the success of exclusive breastfeeding in Lubuk Kilangan Puskesmas in 2017. This study was analytical with a cross sectional design. The population in this study amounted to 153 respondents. A sample of 31 respondents obtained by simple ramdom sampling. Data were analyzed bivariate. The statistical test results obtained p-value = 0,000. It can be concluded that there is a relationship between the knowledge of mothers about exclusive breastfeeding and husband's support for the success of exclusive breastfeeding.
Latar Belakang: Sembilan dari sepuluh anak mengalami kekurangan disedikitnya satu aspek kesejahteraan anak, seperti akses ke makanan dan gizi, kesehatan, pendidikan, perumahan, air dan sanitasi, serta perlindungan anak. Pandemi COVID-19 membuat adanya kemungkinan jumlah anak dengan kekurangan gizi kronis di Indonesia bertambah. Salah satu dampak pandemi Covid-19, kegiatan rutin seperti Posyandu menjadi tidak dapat dilaksanakan. Oleh karena itu sangat diperlukan kegiatan edukasi dan pendampingan pada kelompok ibu balita tentang pola atau kebutuhan gizi seimbang dalam meningkatkan imuntas balita masa pandemi Covid-19. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Anduring, Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Metode: Pelaksanaan dilakukan dengan menyampaikan edukasi tentang deteksi gangguan gizi pada anak dan gizi seimbang untuk balita pada masa pandemi Covid-19 secara luring dengan mematuhi protokol kesehatan dengan ketat. Selanjutnya dilakukan pendampingan secara virtual dengan sharing informasi berupa leaflet, poster melalui media handphone. Hasil: Hasil dari kegiatan pengabdian ini didapatkan nilai rata-rata pengetahuan responden mengalami peningkatan dari sebelum dan setelah dilakukan edukasi, dimana saat awal adalah 72,70 ± 11,824 dan saat akhir setelah edukasi menjadi 77,55 ± 9,495.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.