Artikel in berfokus pada penggunaan terjemahan dalam membantu pelajar untuk memperoleh, mengembangkan dan memperkuat pengetahuan dan kompetensi mereka dalam bahasa Inggris. Terjemahan terintegrasi ke dalam bahasa praktik pembelajaran bersama dengan kegiatan pembelajaran yang umum digunakan, seperti membaca, mendengarkan, menulis, dan pengembangan kosa kata dapat didefinisikan sebagai "alat pedagogis", mengingat tujuannya adalah untuk mengajar bahasa. Kegiatan penerjemahan membuat mahasiswa berkomunikasi dua arah yakni dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Saat menerjemahkan masiswa didorong untuk memperhatikan perbedaan struktur dan kosa kata, untuk memperkuat kompetensi tata bahasa, untuk membentuk cara berpikir mereka sendiri dan untuk memperbaiki kesalahan umum yang dapat jika tidak tetap tidak diperhatikan. Siswa dapat membuat yang terbaik dari pembelajaran mereka, jika mereka didorong untuk menggunakan keterampilan menerjemahkan dengan benar. Kegiatan penerjemahan digunakan sebagai program pelatihan untuk peningkatan kemampuan bahasa Inggris di Jurusan Manajemen Universitas Al-Azhar. Pemahasan ini didasarkan pada tinjauan literatur teoritis singkat, analisis kegiatan di kelas bahasa dan analisis hasil survei. Temuan dari survei menunjukkan bahwa terjemahan adalah alat yang baik dalam kursus pembelajaran bahasa Inggris yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mahasiswa. Kata kunci: pelatihan, pengajaran, penerjemahan, peningkatan, kemampuan bahasa, Inggris
Task-based teaching and learning is a boon approach in English classes nowadays to create a real practice for language use and provide a natural context for language study. This article exposes the use of task-based approach by incorporating environmental sustainability as content in translation practice. The tasks consist of three phases, pre-task, during-task, and post-task. Each phase is to enrich the student's experience in learning the novel terms along with the strategy for dealing with the difficult terms in the source text. The sample of the study is the students who participated in a translation course program from two universities. The total participants are 42 of 95 students who are available for this course session conducted in May 2022. Before pre-task, the students' preferences were collected to identify the students’ interest and expectations of the heading course. In during-task, students are asked to take notes based on their interests. After the pre-task, students presented their own experiences in completing the task. At the end of the course session, a questionnaire was given to investigate the advantage of the learning approach and students' experience in the translation course. It was observed that students use the target language to communicate with peers in doing assignments. The student's confidence, which is the key to acquiring a language, increased in using specific terms. Combination of task-based learning with appropriate content that is relevant to personal lives such as environmental sustainability increases the student's motivation to learn and benefit from the translation activity.
This research explaints about organizational culture and leadership style on teacher performance at Yayasan Nasional Perguruan Brigjend Katamso Medan. The theory used in this research includes the theory of organizational culture, leadership style and performance. The population in this study were teacher at Yayasan Perguruan Nasional Brigjend Katamso Medan as many as 53 people. The data analysis model used is multiple regresion analysis. This research method uses descriptive quantitative supported by a survey and is explanatory. The results of the research by testing t-test hypothesis show the organizational culture has a positive and significant effect on teacher performance at Yayasan Perguruan Brigjend Katamso Medan. Leadership style has a positive and significant effect on teacher performance at Yayasan Perguruan Brigjend Katamso Medan. F test results show that the organizational culture and leadership style have positive and significant effect on teacher performance at Yayasan Perguruan Brigjend Katamso Medan. The value of the coefficient of determination of organizational culture and leadership style is able to explain the teacher performance variable of 82.6 % and the remaining 17.4 % is influenced by other variables not examined in this study.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada Ibu-ibu di Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LPPA) Wanita Sejati yang berlokasi di Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Marelan. Program ini memiliki tujuan agar mitra dalam kegiatan ini memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam mengelola manajemen keuangan rumah tangga, yang disampaikan melalui metode ceramah. Dengan terlaksananya kegiatan ini diharapkan peserta dapat memperoleh manfaat yang berupa mampu melakukan perencanaan pengeluaran keuangan rumah tangga, mampu melaksanakan manajemen keuangan rumah tangga, mampu melakukan pengawasan manajemen keuangan rumah tangga. Sasaran dan output yang akan dicapai pada kegiatan ini memberikan solusi dalam hal menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan pengelolaan manajemen keuangan rumah tangga. Hasil program pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa sebelum program ini dilaksanakan Ibu-ibu di Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LPPA) Wanita Sejati yang mampu mengelola keuangan rumah tanggannya hanya sebesar 20,7 %, sedangkan setelah pelaksanaan program ini Ibu-ibu di Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LPPA) Wanita Sejati yang memiliki kemampuan pengelolaan keuangan rumah tanggannya sebesar 80,2 %. Setelah program ini selesai dilaksanakan dapat disimpulkan tercapainya kemampuan Ibu-ibu di Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LPPA) Wanita Sejati dalam mengelola keuangan rumah tangga yang meliputi mampu merencanakan pengeluaran keuangan rumah tangga dan pelaksanaan manajemen keuangan rumah tangga, serta mampu melakukan pengawasan manajemen keuangan rumah tangga.
Secara historis penerjemahan telah berperan penting dalam penyebaran pengetahuan, budaya, seni, dan ilmu pengetahuan yang melewati batas-batas nasional dan budaya. Artikel ini merupakan sekilas pandang tentang tentang posisi penerjemahan dalam fenomena globalisasi yang juga tidak luput dari kemajuan teknologi dan mobilitas manusia yang membutuhkan penghubung antar-bahasa dan budaya. Penerjemahan tidak lepas dari bahasa dan budaya karena mengandung aktivitas linguistik dan kandungan budaya tertentu. Bahasa dan budaya tidak terpisahkan karena memengaruhi proses berpikir dan menciptakan sistem nilai di dalamnya. Pada era globalisasi penerjemahan makin memengaruhi kehidupan setiap orang, termasuk profesi penerjemah dan kehidupan penerjemah. Penerjemahan membantu pengenalan berbagi gagasan, pemikiran dan budaya dari satu bahasa ke bahasa lain. Dengan perkembangan teknologi dan kemunculan berbagai cara dan konsep baru, penerjemah harus mengintegrasikan hal-hal tersebut dalam praktik sehari-hari mereka. Pada tingkat budaya, penerjemahan dapat menjembatani kesenjangan antara masyarakat dan bangsa. Penerjemahan terus berkontribusi dalam memperkenalkan berbagai bahasa dan budaya yang bermuara akhir pada globalisasi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.