AbstrakRevolusi industri 4.0 dan persaingan bisnis yang semakin ketat menjadikan TI sebagai pendukung dalam pencapaian tujuan bisnis utama sebuah perusahaan. Salah satu bentuk dukungan TI dalam organisasi adalah penggunaan perangkat lunak Enterprise Resource Planning (ERP) dalam pengelolaan sumber daya perusahaan. Akan tetapi, dalam banyak kasus implementasi SAP tidak selalu membawa dampak sesuai dengan ekspektasi perusahaan. Hal ini disebabkan SAP menggunakan best practice yang belum tentu memiliki tingkat kesesuaian dengan proses bisnis perusahaan. Sehingga terdapat kesenjangan (gap) antara proses bisnis perusahaan yang digunakan sebagai acuan best practice oleh SAP dan perusahaan yang akan mengimplementasikan sistem ERP. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun dokumen pemodelan proses bisnis as-is dan to-be serta mengidentifikasi kesenjangan antara proses bisnis yang sedang berjalan saat ini dengan proses bisnis pada best practice SAP khususnya pada modul Human Capital Management, salah satu modul utama SAP yang memainkan peran penting dalam membangun manajemen sumber daya yang baik di perusahaan. Hasil analisis kesenjangan memperlihatkan perubahan apa saja yang terjadi pada komponen proses bisnis, baik dari sisi aktivitas, sumber daya yang terlibat, kebutuhan kebijakan, dan struktur organisasi. Perubahan yang terjadi karena penerapan SAP sebagai sistem informasi SDM tentunya membawa dampak. Dampak yang diperoleh dari penerapan teknologi biasa disebut dengan nilai (value). Nilai tersebut berupa manfaat yang mengacu kepada peningkatan efisiensi proses kerja yang diterapkan dalam organisasi. AbstractIndustrial revolution 4.0 and increasingly fierce business competition make IT as main supporter in achieving the main business objectives of an enterprise. One form of IT support within organizations is the use of Enterprise Resource Planning (ERP) software in enterprise resource management. However, the result of many SAP implementation cases do not always in line with the company expectations. This is because SAP used best practices that do not have the same level of compatibility with the company's business processes. Hence, there is a gap between the company's business processes used as the best practice reference by SAP and the company that will implement the ERP system. This study aims to establish as-is and to-be business process modeling documents and identify the gaps between current business processes of the organization and business processes in SAP best practices especially in the Human Capital Management module, one of SAP's main modules that plays an important role in building good resource management in the company. The gap analysis results show what changes occur in the business processes components in terms of activity, the resources involved, policy requirements, and organizational structure. These changes certainly would have some impacts. The impacts is usually called as value. This value is in the form of benefits that refer to an increase in the efficiency of work processes applied in the organ...
Pada tahun 2018, pengguna media sosial di Indonesia mencapai 49% dari total penduduk Indonesia yaitu 130 juta populasi dari total 265,4 juta populasi. Perilaku upload foto, video, atau tulisan yang seringkali berisikan informasi pribadi mereka tersebut dapat menyebabkan pengguna berada dalam posisi yang berbahaya dan berpotensi hilangnya privasi pengguna. Beberapa kasus kriminal seputar penyalahgunaan informasi kerap kali terjadi di Indonesia. Banyak dari kasus tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Pelaku mengambil foto dan informasi nomor seluler korban melalui sosial media dan mengedit foto korban menjadi foto vulgar. Foto tersebut digunakan sebagai umpan untuk mengancam korban dan memeras korban. Kasus mengenai penyalahgunaan informasi tersebut disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga privasi informasi di media sosial. Social engineering merupakan salah satu teknik yang perlu diwaspadai dalam menjaga keamanan informasi. Social engineering berfokus pada bagian terlemah pada sistem jaringan komputer, yaitu manusia. Teknik ini berusaha mengambil informasi pribadi dari target korban dengan melakukan manipulasi psikologis melalui mekanisme interaksi sosial. Selain itu, dalam pelaksanaan social engineering pelaku juga dapat meminta langsung apa yang diinginkan ataupun menciptakan suasana palsu dimana seseorang menjadi bagian dari situasi tersebut. Social engineering merupakan salah satu teknik hacking yang paling mudah di lakukan karena dilakukan dengan mengeksploitasi kelemahan manusia seperti rasa takut, rasa percaya, dan rasa ingin menolong. Berdasarkan permasalahan tersebut, tim pengabdi ingin melakukan sosialisasi mengenai berbagai teknik social engineering, dampak yang bisa ditimbulkan, serta upaya pencegahannya kepada masyarakat. Adanya kebijakan work-from-home (WFH) dan study-from-home (SFH) di era pandemi COVID-19 saat ini mengakibatkan penggunaan gadget dan media sosial semakin massif. Sebagian besar berpendapat bahwa materi yang disampaikan menarik dan sangat sesuai dengan kondisi saat ini. Hal ini membuat peserta kegiatan sangat antusias dan menyampaikan cukup banyak pertanyaan dalam sesi tanya jawab. Semua peserta juga bersedia untuk dikontak kembali apabila ada kegiatan serupa atau kegiatan pengabdian masyarakat di tahun-tahun mendatang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.