Semakin meningkatnya fenomena pernikahan dini dan tidak hanya ada dikalangan masyarakat adat tetapi telah merambah di kalangan pelajar sekolah yang mestinya fokus menuntut ilmu dan mengembangkan bakat. Untuk itu di program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan Self Awareness Training untuk menghadapi fenomena pernikahan dini yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman pada remaja tentang pentingnya self-awareness. Agar remaja memiliki kemampuan untuk memahami diri, menentukan hidup, dan menghargai masalah-masalah psikisnya. Peserta pelatihan ini adalah remaja di lingkungan Kecamatan Palaran yang juga merupakan anggota Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-Remaja) Palaran , yang berjumlah 35 orang. Hasil dari pelatihan ini menunjukkan bahwa terdapat 20 remaja yang memiliki peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang dampak pernikahan dini, dan 15 remaja memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang dampak pernikahan dini yang tetap setelah mengikuti self-awareness training untuk menghadapi fenomena pernikahan dini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra tubuh dan kontrol diri terhadap perilaku konsumtif pada wanita dewasa awal di Kota Samrinda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah 100 wanita dewasa awal di Kota Samarinda. Subjek dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan perilaku konsumtif, skala citra tubuh, dan skala kontrol diri. Perolehan data dianalisis dengan uji regresi linear berganda dengan bantuan program SPSS 25.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh antara citra tubuh dan kontrol diri terhadap perilaku konsumtif dengan nilai f hitung > f tabel (20.309 > 3.09) dan p = 0.000 (p < 0.05). Kontribusi pengaruh (R2) citra tubuh dan kontrol diri terhadap perilaku konsumtif sebesar 0.295; (2) ada pengaruh antara citra tubuh terhadap perilaku konsumtif dengan koefisien beta (β) = 0.189, serta nilai t hitung > t tabel (2.207 > 1.984) dan p = 0.000 (p < 0.05); (3) ada pengaruh antara kontrol diri terhadap perilaku konsumtif dengan koefisien beta (β) = -0.489, serta t hitung > t tabel (-5.697 > 1.984) dan p = 0.000 (p < 0.05).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan penyesuaian pernikahan pada istri yang menikah berbeda suku dengan pasangan. Subjek penelitian ini adalah 100 orang istri yang menikah berbeda suku di Kota Samarinda yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini skala penyesuaian pernikahan dan kecerdasan emosional. Kedua skala tersebut disusun dengan skala model likert dan diuji menggunakan analisis kolerasi person product moment dengan bantuan program komputer SPSS (Statistical Packages for Social Science) versi 23.0 for windows. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai sebesar Rhitung=0.512, Rtabel= 0.197 dan P=0.000, nilai 0.512 merupakan nilai r hitung > r tabel, dimana angka ini menunjukkan kolerasi atau hubungan yang cukup kuat antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian pernikahan pada istri yang menikah berbeda suku dengan pasangan di Kota Samarinda. Hubungan yang terjadi antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian pernikahan adalah hubungan yang positif.This study aims to determine the relatioship between emotional intelligance and mariage adjusment in wives who are married to diffrent ethnic groups with their partners. The subjects of this study were 100 married wives of different ethnic groups in Samarinda City who were selected using purposive sampling technique. The measuring instrument used in this study is the marriage adjustment scale and emotional intelligence. The two scales were complied with the likert model scale and tested using person product moment correlation analysis with the help of the SPSS (Statistical Packges for Social Scieice) computer program version 23.0 for Windows. The results of this study indicate a value of Rcount= 0.512, Rtable= 0.197 and P= 0.000, the value of 0.512 is the value of r count > r table, where this number shows a fairly strong correlation or relationship between emotional intelligence and marriage adjustment in wives who are married differently tribes with partners in Samarinda City. The relationship between emotional intelligence and marital adjustment is a positive relationship.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara kesejahteraan psikologis dan harapan dengan kebersyukuran di masa New Normal. Hipotesis penelitian ini menyatakan terdapat pengaruh kesejahteraan psikologis dan harapan terhadap kebersyukuran. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dan komparasi. Kebersyukuran diukur dengan The Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) yang disusun oleh McCullough, Emmons dan Tsang (2002). Kesejahteraan psikologis diukur dengan Psychological Well-Being Scale oleh Ryff yang diadaptasi dari penelitian Enggar (2015). Harapan diukur menggunakan Adult Hope Scale (AHS) oleh Snyder (2002). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan F hitung > F tabel yang artinya bahwa kesejahteraan psikologis dan harapan terhadap kebersyukuran memiliki pengaruh yang sangat signifikan dengan nilai F = 22.963, dan p = 0.000 (p<0.05). Artinya kesejahteraan psikologis dan harapan mampu memprediksi kebersyukuran atau terdapat pengaruh kesejahteraan psikologis dan harapan terhadap kebersyukuran.
Pandemi covid-19 menjadi permasalahan salah satunya adalah keadaan untuk adaptasi kebiasaan baru menuntut individu untuk terus dapat meningkatkan kemampuan bertahan di keadaan saat ini. Belajar dari rumah dapat menjadi suatu hal yang positif namun bisa menjadi hal yang negatif tergantung pemaknaannya, ditambah banyaknya kondisi saat ini yang tidak menentu dan mengalami banyak perubahan. Keadaan seperti hal tersebut sehingga memunculkan banyak sekali pemikiran negatif dan masyarakat menjadi overtinking. Melihat fenomena tersebut maka dilaksanakan pengabdian masyarakat dengan seminar secara daring (webinar) mengelola overtinking untuk meraih kebermaknaan hhidup. Tujuan dari seminar daring ini untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman bagaiamana mengelola overtinking agar terhindar dari pemikiran yang berlebihan. Hasil analisis data ditemukan nilai sig (p) = 0.000 (p < 0.05) hal ini bermakna bahwa terdapat perbedaan antara pretest dengan pos test, hal tersebut dilihat dari adanya kenaikan nilai mean skor pretest sebelum webinar sebesar 34.55 mengalami kenaikan menjadi 40.83 setelah mengikuti webinar mengolah overthinking untuk meraih kebermaknaan hidup.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.