This research is a qualitative research with a phenomenological approach which aims to determine the role of role models in shaping pro-environment behavior. The subjects in this study were 4 people and there were 5 informants who had been selected according to the established characteristics, namely individuals who care about the surrounding environment and are active in environmental organizations. Methods of collecting data using observation and interviews. The results of this study show that pro-environment behavior is done by becoming a character for citizens in saving electricity usage behavior such as turning off lights while sleeping, disposing of garbage in its place even though waste sorting has not been done, recycling waste such as making wall hangings, and being active in organizations engaged in environmental field. Keywords: role model, pro-environment behavior.INTISARI. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang bertujuan untuk mengetahui peran role model dalam membentuk perilaku pro lingkungan. Subjek dalam penelitian ini yaitu 4 orang dan terdapat 5 orang informan yang telah dipilih sesuai dengan karakteristik yang telah ditetapkan yaitu individu yang peduli dengan lingkungan sekitar dan aktif di organisasi lingkungan. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan perilaku pro lingkungan dilakukan dengan cara menjadi tokoh bagi warga dalam perilaku menghemat penggunaan listrik seperti mematikan lampu ketika tidur, membuang sampah pada tempatnya walaupun pemilahan sampah belum dilakukan, mendaur ulang sampah seperti menjadikannya hiasan dinding, dan aktif di organisasi yang bergerak pada bidang lingkungan hidup.Kata kunci: role model, perilaku pro-lingkungan.
Upaya Pencegahan terjadinya masalah lingkungan di masa depan memerlukan upaya nyata yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan, salah satunya dengan menumbuhkan sikap peduli lingkungan melalui pendidikan lingkungan kepada anak-anak sejak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan sikap peduli akan kelestarian lingkungan pada siswa SDN 002 Ujoh Bilang Mahakam Ulu dan SDN 042 Batu Besaung Samarinda setelah diberikan perlakuan pendidikan lingkungan hidup. Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen. Sampel penelitian ini berjumlah 66 orang siswa. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji t-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan sikap peduli akan kelestarian lingkungan pada SDN 002 Ujoh Bilang Mahakam Ulu yang mendapat perlakuan pendidikan lingkungan hidup dengan t = -0.044, sig = 0.966 > 0.050 dan mean = -0.107; tidak terdapat perbedaan sikap peduli akan kelestarian lingkungan pada SDN 042 Batu Besaung Samarinda yang mendapat perlakuan pendidikan lingkungan hidup dengan t = -0.868, sig = 0.391 > 0.050 dan mean = -1.026; tidak terdapat perbedaan pemahaman siswa terhadap sikap peduli akan kelestarian lingkungan sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan lingkungan hidup antara kelompok SDN 002 Ujoh Bilang Mahakam Ulu dan SDN 042 Batu Besaung Samarinda dengan t = -0.459, sig = 0648 > 0.050 dan mean = -1.075.
The impact of divorce is very important to pay attention to and one way to overcome it is to forgive which is influenced by several emotions, namely empathy. This study aims to determine the relationship of empathy with the forgiveness of children victims of divorce in early adulthood. The subjects of this study were 100 children of divorce victims in early adulthood selected through purposive sampling techniques. The measuring instruments in this study used a forgiveness scale and an empathy scale. The results of the validity test of the forgiveness scale and the empathy scale are obtained from the calculated r value of > 0.300, that is, there are 35 valid items each, then the results of the reability test calculation produce an alpha value of >0,600 which means that both scales are declared reliable. The data analysis technique using pearson product moment correlation analysis yields a calculated r value > r table (0.447 > 0.197) and p = 0.000. The results of these calculations show a significant positive relationship between empathy and the forgiveness of children victims of divorce in early adulthood. Dampak perceraian menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan memaafkan yang dipengaruhi oleh sejumlah emosi yaitu empati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan empati dengan forgiveness anak korban perceraian pada masa dewasa awal. Subjek penelitian ini adalah 100 orang anak korban perceraian pada masa dewasa awal yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan skala forgiveness dan skala empati. Hasil uji validitas skala forgiveness dan skala empati didapatkan dari nilai r hitung > 0.300 yaitu masing-masing terdapat 35 butir yang valid, kemudian hasil perhitungan uji reabilitas menghasilkan nilai alpha >0.600 yang berarti kedua skala dinyatakan reliabel. Teknik analisa data menggunakan analisis korelasi pearson product moment menghasilkan nilai r hitung > r tabel (0.447 > 0.197) dan p = 0.000. Hasil perhitungan tersebut menujukkan adanya hubungan positif signifikan antara empati dengan forgiveness anak korban perceraian pada masa dewasa awal.
Sarung Samarinda atau Tajong Samarinda adalah sejenis kain tenun tradisional yang dapat diperoleh di kota Samarinda, Kalimantan Timur. Sarung ini ditenun menggunakan alat tenun (ATBM disebut gedokan). Perangko tenun Samarinda menjadi ikon atau simbol karena Tenun Sarung memiliki ciri khas tersendiri. Sarung Tenun Samarinda juga telah menjadi identitas menurut pemilihan dan pemungutan suara oleh pemerintah dan ditetapkan pada tahun 2013, kemudian diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan membentuk karya budaya Sarong Tenun Samarinda sebagai objek warisan budaya Indonesia dari Kalimantan Timur Provinsi 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui filosofi sarung Tenun Samarinda sebagai simbol dan identitas ibu kota Kalimantan Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pendekatan fenomenologis adalah semua tentang sifat sikap sampai fondasi tertentu ditemukan. Subjek penelitian ini adalah Kantor Pemerintah Kota Samarinda yang terkait dengan Sarung Tenun Samarinda dan pengrajin sarung tenun Samarinda. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelengkapan data, reduksi data, penyajian data serta pengambilan keputusan dan verifikasip.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan penyesuaian pernikahan pada istri yang menikah berbeda suku dengan pasangan. Subjek penelitian ini adalah 100 orang istri yang menikah berbeda suku di Kota Samarinda yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini skala penyesuaian pernikahan dan kecerdasan emosional. Kedua skala tersebut disusun dengan skala model likert dan diuji menggunakan analisis kolerasi person product moment dengan bantuan program komputer SPSS (Statistical Packages for Social Science) versi 23.0 for windows. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai sebesar Rhitung=0.512, Rtabel= 0.197 dan P=0.000, nilai 0.512 merupakan nilai r hitung > r tabel, dimana angka ini menunjukkan kolerasi atau hubungan yang cukup kuat antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian pernikahan pada istri yang menikah berbeda suku dengan pasangan di Kota Samarinda. Hubungan yang terjadi antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian pernikahan adalah hubungan yang positif.This study aims to determine the relatioship between emotional intelligance and mariage adjusment in wives who are married to diffrent ethnic groups with their partners. The subjects of this study were 100 married wives of different ethnic groups in Samarinda City who were selected using purposive sampling technique. The measuring instrument used in this study is the marriage adjustment scale and emotional intelligence. The two scales were complied with the likert model scale and tested using person product moment correlation analysis with the help of the SPSS (Statistical Packges for Social Scieice) computer program version 23.0 for Windows. The results of this study indicate a value of Rcount= 0.512, Rtable= 0.197 and P= 0.000, the value of 0.512 is the value of r count > r table, where this number shows a fairly strong correlation or relationship between emotional intelligence and marriage adjustment in wives who are married differently tribes with partners in Samarinda City. The relationship between emotional intelligence and marital adjustment is a positive relationship.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.