Upaya Pencegahan terjadinya masalah lingkungan di masa depan memerlukan upaya nyata yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan, salah satunya dengan menumbuhkan sikap peduli lingkungan melalui pendidikan lingkungan kepada anak-anak sejak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan sikap peduli akan kelestarian lingkungan pada siswa SDN 002 Ujoh Bilang Mahakam Ulu dan SDN 042 Batu Besaung Samarinda setelah diberikan perlakuan pendidikan lingkungan hidup. Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen. Sampel penelitian ini berjumlah 66 orang siswa. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji t-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan sikap peduli akan kelestarian lingkungan pada SDN 002 Ujoh Bilang Mahakam Ulu yang mendapat perlakuan pendidikan lingkungan hidup dengan t = -0.044, sig = 0.966 > 0.050 dan mean = -0.107; tidak terdapat perbedaan sikap peduli akan kelestarian lingkungan pada SDN 042 Batu Besaung Samarinda yang mendapat perlakuan pendidikan lingkungan hidup dengan t = -0.868, sig = 0.391 > 0.050 dan mean = -1.026; tidak terdapat perbedaan pemahaman siswa terhadap sikap peduli akan kelestarian lingkungan sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan lingkungan hidup antara kelompok SDN 002 Ujoh Bilang Mahakam Ulu dan SDN 042 Batu Besaung Samarinda dengan t = -0.459, sig = 0648 > 0.050 dan mean = -1.075.
Pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2020 ini membawa dampak yang besar bagi negara-negara di dunia, salah satunya yaitu Indonesia. Masyarakat harus siap menghadapi perubahan aktivitas kegiatan sosial, penerapan normal baru serta ketidakpastian yang akan terjadi di kemudian hari. Banyaknya para pekerja yang kehilangan mata pencahariannya, membuat kita diminta untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Perlunya menanamkan sifat peduli pada sesama guna membantu orang lain dalam meringankan sebagian dari beban hidupnya. Melihat fenomena tersebut maka dilaksanakan kegiatan berbagi secara rutin kepada para jamaah setiap hari Jumat dan kepada warga Jalan Batu Besaung ketika bulan Ramadhan 2020. Hasil yang didapatkan yaitu mempererat hubungan silaturahmi antar pemberi dan penerima maupun meningkatkan kebahagiaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas penggunaan instagram dan konformitas terhadap perilaku konsumtif dikalangan generasi Z. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah 100 remaja yang berdomisili di Kota Samarinda. Subjek dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala intensitas penggunaan intagram, skala konformitas, dan skala perilaku konsumtif. Perolehan data dianalisis dengan uji regresi linear berganda dengan bantuan program SPSS 21.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh intensitas penggunaan instagram terhadap perilaku konsumtif dengan koefisien beta (β) = 0.640, t hitung > t tabel (6.595 > 2.002), p = 0.000 (p < 0.05); (2) ada pengaruh konformitas terhadap perilaku konsumtif dengan koefisien beta (β) = 0.205, t hitung > t tabel (2.113 > 2.002), p = 0.039 (p < 0.05); (3) ada pengaruh intensitas penggunaan instagram dan konformitas terhadap perilaku konsumtif dengan nilai f hitung > f tabel (37.385 > 3.16), p = 0.000 (p < 0.05). Kontribusi intensitas penggunaan instagram dan konformitas terhadap perilaku konsumtif pada remaja adalah sebesar 0.567 (56.7 persen).
Organisasi merupakan tempat dari kumpulan individu yang memiliki tujuan yang sama. Dalam mengikuti suatu organisasi tentunya individu dapat berkomitmen dalam mengikuti kegiatan yang telah ditentukan dalam organisasi tersebut. Tidak semua individu memiliki keterikatan komitmen yang kuat dalam mengikuti sebuah organisasi. Komitmen organisasi merupakan hal yang penting dalam mengembangkan suatu organisasi. Dengan adanya kesadaran dalam komitmen organisasi, individu yang berada di dalamnya tentunya memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan organisasi yang diikutinya. Dalam mengembangkan suatu organisasi, individu yang di dalamnya dapat memanajemen dirinya dengan baik. Manajemen diri merupakan tahapan yang dilakukan individu untuk mengatur tindakannya sendiri agar hidup lebih terstruktur dan produktif. Berdasarkan hasil TNA (Training Need Analysis) melalui kuesioner yang kami sebar menggunakan aspek kepemimpinan, kerja sama tim, komunikasi, dan manajemen diri yang disi oleh 32 peserta. Kemudian kuesioner tersebut dihitung menggunakan software SPSS dengan hasil 77,8% masalah disebabkan dari aspek manajemen diri dan hasil wawancara menunjukan hasil yang selaras dengan hasil SPSS yaitu manajemn diri pada anggota organisasi yang kurang baik, sehingga banyak program kerja yang tidak terlaksana sesuai jadwal yang telah ditentukan. Pada saat pelatihan kami menggunakan metode ceramah. Hasil pelatihan mendapatkan kenaikan nilai pre-post test hingga 40 poin, sehingga didapatkan adanya perubahan dari sebelum dan sesudah diadakannya pelatihan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.