Latar Belakang: Penyakit Covid-19 merupakan penyakit yang mudah menular, sehingga dengan cepat bisa menjangkiti banyak orang. Memperlambat penyebaran virus corona (COVID-19) adalah jalan keluar mengakhiri pandemi. Masyarakat dan pihak non-pemerintah dapat berpartisipasi dalam berbagai bentuk kerelawanan dalam penanggulangan bencana dan pengurangan risiko. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang upaya pencegahan penularan COVID-19 terhadap kepatuhan relawan covid dalam upaya pencegahan penularan COVID19. Metode penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, besar sampel 105 orang relawan covid di Kota Kediri, dengan metode simple random sampling dengan analisa data menggunakan analisis Chi Square test menggunakan software SPSS 19. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar relawan covid memiliki pengetahuan yang cukup tentang upaya pencegahan penularan COVID-19. Hampir seluruhnya dari relawan covid tidak patuh dalam menjalankan upaya pencegahan penularan COVID-19. Hasil uji Chi-square test menunjukkan adanya hubungan pengetahuan upaya pencegahan dengan kepatuhan dalam pencegahan COVID-19 pada relawan covid yang ditunjukkan dengan nilai p-value = 0,00 < α = 0,05. Kesimpulan: Pengetahuan yang kurang tentang upaya pencegahan penularan COVID-19 akan berdampak pula pada penurunan kepatuhan relawan covid dalam mencegah penularan COVID-19. Perlu adanya edukasi, aturan dan penyediaan alat pelindung diri bagi relawan covid dalam pencegahan penularan COVID-19.
Pertolongan pertama merupakan faktor yang berperan dalam mengurangi angka kematian dan kecacatan akibat kecelakaan lalu-lintas dan bencana. Oleh karena itu masyarakat awam harus siap berpartisipasi dalam pemberian bantuan dasar. Dalam hal kecelakaan dan bencana bantuan yang cepat oleh orang awam dapat menyelamatkan nyawa dan mengurangi kecacatan lebih lanjut. Oleh karena itu, pertolongan pertama yang tepat merupakan salah satu aspek penting dari keselamatan jalan dan bencana. Penting untuk mengembangkan metode pelatihan pertolongan pertama yang efektif dan mengevaluasinya. Para ahli sepakat bahwa pengurangan jumlah informasi sangat penting agar pelatihan pertolongan pertama berhasil. Informasi dikumpulkan dari 110 relawan dengan kuesioner. Pertolongan pertama adalah alternatif untuk skenario cedera. Relawan diberikan pelatihan efektif selama 5 hari dengan model driil dan praktek, kemudian angket dan evaluasi diberikan di akhir pelatihan. Hasil menunjukkan perbedaan yang luar biasa dalam pengetahuan dan keterampilan, serta kompetensi untuk bertindak dalam situasi simulasi sebelum dan sesudah pelatihan diberikan. Tingkat pengetahuan responden sebelum pelatihan sebesar 3,50 dan sesudah pelatihan rata-rata meningkat menjadi 55,48. dengan nilai p 0.000. Tingkat keterampilan dan kompetensi meningkat dari 3,75 menjadi 58,38 dengan nilai p value 0.000. Pelatihan pertolongan pertama berbasis pengalaman, yang berfokus pada pengetahuan dan keterampilan, serta pengaturan psikologis, merupakan bagian efektif dari pendidikan awam yang dapat membantu mengurangi jumlah kematian dan kerusakan serius pada kesehatan yang disebabkan oleh lalu lintas. kecelakaan dan bencana.
Its reducing motivates and ignorance hit pap smear of 200.000 total serviks's cancer patient at Indonesian just register 20% one has once do pap smear's checks. To the effect this research is subject to be know husband motivation relationship with wife attitude in do pap smear's check. Observational design that at utilizes deep observational be design correlation. Its free variable is motivate husband to pap smear's check and variable be tied-up is wife attitude in does pap smear. Wife husband population at RW. 02 RT. 03 Lirboyo's sub-districts as much 47 respondents. With technics simple random is sampling gotten by sample as much 38. Downloading by dealt out kuisioner, analysed to utilize coefficient statistic quiz kontingensi by programs SPSS 17 windowses.;Result that gotten by researcher, 28,9% respondent lie on level motivates be and 52,6% respondent point out positive attitudes. Base statistic's quiz result is gotten Approx's point. Sig. as big as 0,000< 0,05 (alpha's point), keeratan is relationship includes in category be (pointed out by outgrows it contingency coefficient's point as big as 0,566), so H 0 refused and h 1 accepted. Its mean Available relationship motivates husband with wife attitude in does pap smear.;Conclusion of this research that there is relationship among motivates husband with wife attitude in does pap smear. Expected by more health officer give information about pap smear so women has visceral more information and moved do pap smear.
Pulmonary tuberculosis is a chronic disease that must be controlled through a comprehensive program to achieve Indonesian Health Program in 2012. From retrospective data recorded and reported, tuberculosis (Pulmonary Tuberculosis) is one of the cases that should get routine examination and scheduled to visit health center. Public Health Center activities to the TB’s patient are by promotive, preventive, rehabilitative, and curatif coordinate with activities in the development of health centers. The purpose of this study was to determine the effect of social group dynamics of events and healing tuberculosis lung disease in Public Health Center Mojoroto. The population in this study is all patients who was came in Public Health Center Mojoroto totaled 50 people. The sampling technique used is total sampling so the number of samples taken as many as 50 people..Analysis for the effect of social group dynamics of events and healing tuberculosis lung disease is McNemar-Bowker Test. From the processing of the analysis statistic obtained probability value is more than 0.05, which means there is no effect of social group dynamics of events and healing tuberculosis lung disease in Public Health Center Mojoroto. The results showed no significant effect of group dynamics activity on the incidence of tuberculosis and cure of pulmonary tuberculosis. Most of sputum examination results before and after shown the negative result may caused by patients can not cough up sputum well.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.