Hipertensi adalah istilah medis untuk penyakit tekanan darah tinggi dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak di derita di seluruh Indonesia. Gaya hidup seperti faktor makanan, aktifitas fisik, stress dan merokok juga menjadi faktor yang mendukung terjadinya hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan gaya hidup penderita hipertensi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui gambaran gaya hidup penderita hipertensi di Puskesmas Atambua Selatan. Sampel pada penelitian ini berjumlah 55 penderita hipertensi yang ada di Puskesmas Atambua Selatan Kabupaten Belu. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang menilai kebiasaan merokok, kebiasaan makan, aktivita sfisik dan stress. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 38 orang (69,1%) tidak memiliki kebiasaan merokok, responden yang memiliki kebiasaan makan makanan asin yaitu sebanyak 34 orang (61,8%), makan berlemak sebanyak 36 orang (65,5%) , makanan instan sebanyak 31 orang (56,4%). Responden sesuai tingkat aktivitas fisik menunjukkan bahwa sebagian responden rutin melakukan olahraga sebanyak 37 orang (67,3%), keadaan stress dapat diketahui bahwa dari 55 responden sebanyak 22 orang (40%) tidak mengalami stress.
Remaja adalah periode perkembangan selama individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Remaja umumnya akan mengalami perubahan fisik dan psikis. Tingginya angka kejadian kanker payudara mengakibatkan tidak sedikit pula penderita kanker payudara yang berujung pada kematian.Untuk mendeteksi adanya kelainan pada payudara itu dilakukan upaya-upaya tertentu salah satunya melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif dengan tujuan untuk mengekspresikan tingkat pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri di SMA Negeri 1 Atambua. Hasil penelitian dari 154 responden dapat disimpulkan bahwa secara umum tingkat pengetahuan remaja putri kelas XII SMAN 1 Atambua tentang pemeriksaan payudara sendiri sebanyak 111 responden (72,1%), dalam hal tahu (know) sebanyak 63 responden (40,9%), dalam hal memahami (comprehension) sebanyak 94 responden (61%) dan tingkat pengetahuan dalam hal mengaplikasikan (Aplication) sebanyak 82 responden (53,3%). Sarannya adalah meningkatkan pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).Untuk petugas kesehatan setempat untuk memberikan penyuluhan terkait dengan kesehatan reproduksi khususnya pemeriksaan payudara sendiri (sadari) dan kanker payudara sehingga remaja putri memiliki sikap positif dalam melakukan Sadari, agar dapat mendeteksi secara dini dalam upaya pencegahan kanker payudara.
Perkembangan Teknologi Informasi (TI) merupakan suatu hasil dari semakin berkembangnya pengetahuan manusia yang dapat memberikan perubahan pada pola kehidupan manusia. Salah satu bentuk TI yang sering digunakan adalah Gadget. Penggunaan gadget dapat memberikan dampak positif dan dampak negatif. Karena gadget menyajikan berbagai hal menarik, tak heran kini anak – anak menjadi pengguna gadget terbanyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pengguna gadget dan hubungan antara penggunaan gadget dengan kecerdasan intelektual, emosional, spiritual serta sosial anak usia sekolah yang dilihat dari segi orang tua. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif cross sectional untuk mengidentifikasi hubungan antara penggunaan gadget dengan kecerdasan (intelektual, emosional, spiritual dan sosial). Sampel diambil menggunakan teknik acidental sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner. Uji statistik menggunakan Chi Square test yang bermakna pada P ˂ 0,05 dan diperoleh hasil yaitu pada variabel kecerdasan intelektual P = 0,042, kecerdasan emosional P = 0,044, kecerdasan spiritual P = 0,069 dan kecerdasan sosial P = 0,021. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan yang bermakna antara penggunaan gadget dengan kecerdasan intelektual, emosional, dan sosial tetapi tidak ada hubungan yang bermakna antara penggunaan gadget dengan kecerdasan spiritual. Oleh karena itu peran orang tua sangat dibutuhkan dalam mengawasi buah hati ketika menggunakan gadget.
Kepatuhan dalam meminum ARV merupakan factor terpenting dalam menekan jumlah virus HIV dalam tubuh manusia. Penekanan jumlah virus yang lama dan stabil bertujuan agar system tubuh imun tetap terjaga. Dengan demikian, orang yang terinfeksi virus HIV akan mendapatkan kualitas hidup yang baik dan juga mencegah terjadinya kesakitan dan kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kepatuhan minum obat antiretroviral ( ARV ) pada orang dengan HIV / AIDS. Sampel sebanyak 16 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Hasil penelitian ditemukan 87,5 % responden memiliki kepatuhan tinggi dalam mengkonsumsi obat ARV, dan 12,5 % memiliki kepatuhan yang rendah. Disarankan agar pemegang program HIV / AIDS di puskesmas melakukan pendampingan yang optimal agar semakin meningkatkan tingkat kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat ARV. Kepada peneliti selanjutnya supaya melakukan penelitian serupa dengan teknik mengobservasi penderita dalam konsumsi ARV sejak awal terapi, sambil follow up terhadap viral load dan CD4 pasien.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.