In 2019, all countries experience the corona virus including Indonesia. The spread of the Covid-19 virus outbreak caused obstacles in the athletics training process. This study used a Google form help questionnaire by asking 10 questions to 104 Elite athletes respondents in DKI Jakarta. The results showed 100% were athletes in DKI, as many as 65.4% stated that athletes experienced co-19 effects. As many as 73.1% said exercise could still be done during the outbreak, 76.9% of athletes stated that the training program was conducted well online. 26.9% respondents said the exercise was done online with the trainer. As many as 87.4% of athletes knew the training procedures online 25% had difficulty training with online trainers; 34.6% did not always and 40.4% had no difficulties. 64.4% of respondents stated online exercises made the training process easier and 35.6% said there were no obstacles. Barriers to equipment availability are the most dominant experienced by athletes. The results found that online training is suitable for athletes to use in the new normal era.
The purpose of this study was to determine the profile of body mass index and physical fitness level of the students. The research method used is descriptive quantitative by using body mass index and physical fitness test. The population in this research is the 116 students of physical education program of Universitas Islam 45 Bekasi force 2017/2018. The sampling technique used is random sampling with a number of 77 students. Data analysis technique using descriptive technique percentage. There are several test instruments used in this study, there are: 1) body mass index measurement, 2) sprint 50 meters, 3) Illinois agility run test, 4) sit up, 5) pull up, 6) vertical jump, 7) sit and reach, 8) push up, 9) eye-hand coordination test and 10) bleep test. Based on the results of the calculation and data analysis it can be concluded that: (1) body mass index test results showed 1 or 1.3% of students who are in the category weightless, 58 or 75.3% of students in the category of normal weight, 10 or 13% students in the category of overweight and 8 or 10.4% of students in the obesity category, (2) physical fitness test results showed that 13.28% in very good category, 15.58% in good category, 23.38% in the medium category, 24.39 in the category of less, and 23.38% in very less category. Based on result body mass index students in normal level and physical fitness in less category.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh latihan dengan menggunakan metode latihan interval ekstensif terhadap peningkatan hasil VO2Max pada atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Mahasiswa Daerah (PPLMD). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Mahasiswa Daerah (PPLMD) sejumlah 25 atlet dan sampel berjumlah 5 orang. Instrumen data menggunakan tes awal ( pre test) yaitu tes balke 15 menit pada saat awal sebelum diberikan perlakuan dan tes akhir ( post test) yaitu yaitu tes balke 15 menit setelah mendapat perlakuan dengan menggunakan metode latihan interval ekstensif. Metode latihan interval ekstensif dapat meningkatkan kapasitas VO2Max. Hal ini dapat di lihat dari perbandingan tes awal ( pre-test) dengan tes akhir ( post-test). Dengan jumlah atlet 5 orang pada tes awal kapasitas VO2Max terendah yang dicapai yaitu 42 dan tertinggi 56 . Pada tes akhir terjadi peningkatan kapasitas VO2Max yaitu terendah yang dicapai 53 dan tertinggi 63 Dengan demikian VO2Max dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode latihan interval ekstensif. Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara metode latihan interval ekstensif terhadap peningkatan VO2Max pada atlet atletik pusat pembinaan latihan mahasiswa daerah (PPLMD)
Penulisan ini dibuat untuk memberikan pemahaman dan gambaran kepada masyarakat luas dengan cara memberi edukasi atau langkah-langkah yang tepat khususnya untuk penanganan pertama pada cedera olahraga. Karena masih banyak masyarakat di sekitar kita yang masih belum paham bagaimana cara menangani cedera yang tepat khususnya tentang penanganan pertama jika terjadi cedera pada saat berolahraga. Kegiatan ini dilakukan dalam 4 tahapan dengan total 3 kegiatan inti, dengan kurun waktu pelaksanaan 15 hari yang dimulai dari tanggal 27 Februari 2022 – 12 Maret 2022 melalui zoom meet dengan jumlah 17 peserta dan whatsapp sebagai media komunikasi serta pemberian program lanjutan dengan peserta supaya lebih mudah untuk berkoordinasi antara pelaksana kegiatan dan peserta/remaja RT 006 dan semua kegiatan dilaksanakan secara online. Tujuan dari program ini adalah remaja RT006 Kelurahan Uwung jaya mendapatkan pemahaman yang baik dan benar sesuai dengan teori yang diberikan tentang penanganan pertama pada cedera olahraga, adapaun hasil atau dampak dari program ini yaitu remaja RT006 menjadi tahu bagaimana cara serta langkah awal penanganan pertama jika terjadi cedera dilingkungan RT 006 Kelurahan Uwung Jaya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan atlet atletik DKI Jakarta yang pernah mengalami cedera akut dan cedera kronis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik survei penyebaran angket. Populasi penelitian ini merupakan seluruh atlet atletik DKI Jakarta yang berjumlah 50 atlet. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 atlet dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan variasi satu jalan (one way analysis of variance). Berdasarkan hasil analisis data, Fhitung > Ftabel (205.47 > 2.92) artinya terdapat perbedaan tingkat kecemasan atlet yang pernah mengalami cedera akut dan kronis. Persentase tingkat kecemasan atlet yang pernah mengelami cedera akut dengan kecemasan rendah sebesar 50% (12 atlet), kecemasan sedang 41.7% (10 atlet), dan kecemasan tinggi 8.3% (2 atlet), sedangkan persentase tingkat kecemasan atlet yang pernah mengalami cedera kronis dengan kecemasan rendah sebesar 83.3% (10 atlet), kecemasan sedang 8.3% (1 atlet), dan kecemasan tinggi 8.3% (1 atlet).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.