Persoalan yang menjadi fokus dalam tulisan ini adalah, fenomena pembentukan identitas yang dibangun melalui dakwah yang disampaikan perempuan di media sosial, seperti Komunitas Ngaji Kajian Gender (Ustazah Nur Rodiah), Niqab Squad (Indardari dan Dina Nurlina), dan Mumpuni Handayekti. Para ustazah yang paham agama Islam seakan menjadi acuan masyarakat karena pemahamannya dan penguasaan mereka pada ayat-ayat, hadits-hadits, kajian agama, dan tafsir-tafsir yang setiap waktu menjadi konten platfom mereka. Di satu sisi, kemudahan media sosial sebagai salah satu sumber konten dakwah, memicu munculnya “identitas ustazah milenial” sebagai semangat kaum perempuan membumikan gerakan dakwah. Di sisi lain, menjadi “agen agama” yang memosisikan perempuan sebagai pendakwah masih mendapat stereotip dari lingkungan dominan. Aktivitas dakwah KGI, Niqab Squad, dan Mumpuni Handayekti ini berupaya untuk dikaji melalui pendekatan konsep Technoreligion, Identitas Komunikasi Gender, dan Kritik Feminis Writing Helena Cixous. Penelitian ini menggunakan metode netnografi pada tiga konten dakwah di youtube, instagram, an facebook. Hasil kajian memberikan temuan bahwa secara konsep teknoreligion, media sosial berpotensi memperluas dan menstrukturkan perilaku keagamaan para pendakwah KGI, Niqab Squad dan Mumpuni Handayekti sebagai bagian masyarakat milenial. Khususnya dalam memperoleh pesan dan identitas keagamaan para pendakwah ini secara konsep Identitas Komunikasi Gender, menjelaskan bahwa pembentukan identitas mereka di medsos: KGI (youtube dan instagram), Niqab Squad (youtube, instagram, facebook), dan Mumpuni Handayekti (youtube) dapat ditelusuri melalui karakter I dan Me yang terbangun melalui perilaku mereka atau aktivitas simbolik dengan dengan para mad’u (pemirsanya). Dan, dalam perspektif Hélène Cixous menjelaskan bahwa pembentukan identitas “ustazah milenial” mengindikasikan sebuah bangunan seksis dan ideologis: KGI (identitas: kajian kritis dan ilmiah), Niqab Squad (identitas: stylist dan milenial), dan Mumpuni Handayekti (identitas: feminin lokal) diasumsikan memiliki independensi, otentisitas, tranformitas, dan kekuatan sendiri. Meski mereka memiliki keunikan sendiri dan kekuatan yang tak dimiliki maskulin : ketajaman rasa dan bahasa yang berbeda dengan laki-laki (bahasa yang muncul dari media).
This study aims to explore the perceptions of students of SD Karawaci Baru VIII Tangerang on the animated video The story of the Prophet Ibrahim (as) starting from the growing concern about animated video content and games that contain dangerous content or can damage the future of the nation's generation. This animated video produced by Al-Imran contains da'wah bil wisdom, da'wah bil mau'izah, and da'wah jidal bil ahsan in it. Therefore, the researchers tried to raise it through the theory of perception and the da'wah bil wasilah approach through the case study method with field observations and semi-structured interviews. The results of this study explain that the students of SD Karawaci Baru VIII Tangerang are supported by their parents and teachers in watching the animated video The Story of the Prophet Ibrahim as finding the meaning of wisdom, mau'izah hasanah, and jidal ahsan to be used as a means to build an umbrella or reaction filter against various information from outside that is not good or negative. Functionally (personal) and structurally (external environment) these students tend to like the story of the prophet Ibrahim, apart from their inner motives, as well as various needs that they don't get anywhere else or in their family. In addition, there is a desire to convey a call about the goodness, wisdom, and piety of Prophet Ibrahim which is suitable for learning these elementary school children. With order, creed, shari'ah, morals, and culture; animated videos become a small window to watch the various histories and stories of the noble prophets.
The process of the new commissioner election and the amendment to the Corruption Eradication Commission (KPK) received public attention due to the controversial agenda and arguably had weakened the KPK. The purpose of this study is to describe the discourse of Kompas.com, CNN Indonesia, and Republika.co.id regarding corruption after the amendment of the KPK law using Teun Van Dijk's critical discourse method and news text analysis unit from 21 December 2019-29 February 2020. The results found that at the level of macro structure, superstructure, and micro structure, the three online media discourse advocacy and support for the KPK and criticism of Joko Widodo's government in detail, systematically, and with minimal lexicons and metaphors, and represent public aspirations for the KPK as an independent institution in eradicating corruption. The results on the macro, superstructure, and micro-level showed that Kompas.com established defense and support discourse to the Commission to Eradicate Criminal Acts of Corruption through detailed, systematic reporting, without lexicons and metaphors. Contrastingly, CNN Indonesia emphasized on the facts of real actions taken by the Corruption Eradication Commission in combating corruption and the amount of losses. Moreover, Republika.co.id emphasized on the weakness in the revised law of the KPK and reinforces its hypothesis of the news with the proper metaphor.
Kajian ini membahas tentang kedudukan perempuan dalam rumah tangga melalui teori tafsir dengan pendekatan gender. Hasil kajian ini menyimpulkan bahwa meski secara normatif Islam memandang perempuan sebagai makhluk yang mulia dan terhormat, terdapat penafsiran-penafsiran terhadap beberapa ayat Alquran tentang kepemimpinan rumah tangga yang bias partihiarkhi dan tidak memberikan porsi keadilan terhadap hak-hak perempuan dalam rumah tangga. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, muncul penafsiran-penafsiran yang lebih memiliki semangat kesetaraan terkait relasi gender. Beberapa teori tafsir dikembangkan dengan pendekatan perspektif gender antara lain oleh Muhammad Abduh, Asghar Ali Engineer, Amina Wadud, dan Quraish Shihab.
Penelitian tentang Pendekatan Feminist Communication Theory pada Cybercommunity “Wacana Cerdas Menonton Televisi” di internet berasal dari pengamatan tentang fenomena aktivitas percakapan para perempuan di e-forum Cerdas Nonton Televisi di internet yang memuat kondisi pertelevisian Indonesia di mana di tuang ini ditemukan masalah bahwa internet dengan facebook nya telah membangun suatu hubungan dan wacana para anggotanya secara terbuka, lugas, dan kritis, tanpa melihat status, gender, ekonomi, sosial, agama, dan gaya hidup tentang krisis televisi tanah air yang masih memiliki banyak masalah, baik pada penyiar, produser maupun berita atau program-programnya. Teori yang digunakan adalah paradigma kritis dengan salah satu variannya yaitu feminist communication theory yang bertujuan untuk melihat representasi perempuan di ruang publik yang menyuarakan atau mengkomunikasikan semua aspirasi, rasa keadilan, dan keberadaan mereka. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis cybercommunity perempuan di e-forum ”Cerdas Nonton Televisi” yang menyuarakan atau mewacanakan permasalahan pertelevisian Indonesia. Secara metodologis, penelitian ini menggunakan metode netnografi untuk melihat aktivitas budaya komunitas maya perempuan dalam bentuk percakapan di internet. Hasil pengamatan ini memberikan deskripsi bahwa para perempuan dalam e-forum Cerdas Nonton Televisi (CNT) ini telah berupaya mengoptimalisasikan ruang CNT untuk berkomunikasi atau bersuara kritis bagi terciptanya reformasi pertelevisian untuk lebih prokhalayak dan mencerdaskan bangsa. Namun, suara kritis perempuan masih lebih sedikit dibanding suara laki-laki dalam berwacana dalam ruang CNT ini. Selain, itu suara perempuan yang muncul lebih banyak pada hanya mengikuti status laki-laki, dibanding membuat status sendiri. Pada sisi substansi kritisisme perempuan pun cenderung menyiratkan keprihatinan secara emosioanal dibanding pada pengupayaan ke arah tranformasi secara nyata. Research on Feminist Theory Communication Approach on Cybercommunity “Cerdas Nonton Televisi”(CNT) on the Internet comes from the observation of the phenomenon of conversations activity of women in the e-forum CNT which contains conditions on Indonesian TV in the room where it was found that the problem with the internet (facebook) it has built up a relationship and discourse of its members openly, straightforwardly, and critical, regardless of status, gender, economic, social, religious, and lifestyle on television crisis that the country still has many problems, both on the broadcaster, producer and news or programs. The theory used is critical paradigm with one of its variants, namely feminist communication theory which aims to look at the representation of women in public spaces are voiced or communicate all the aspirations, sense of justice, and their whereabouts. The research objective was to analyze cybercommunity women in e-forum “Smart Watch Television” are voiced or mewacanakan issues on Indonesian TV. Methodologically, this study using netnografi to see the virtual community cultural activity of women in the form of a conversation on the internet. These observations provide a description that the women of the e-forum Smart Watch Television (CNT) has sought to optimize this space to communicate or speak CNT critical for the creation of television for more prokhalayak reform and educate the nation. However, critical voices are still fewer female than a male voice in the discourse in this CNT space. In addition, the voice of women who appear more on just follow the status of men, rather than making their own status. On the substance of the criticism of women also tend to imply concern is emosional than at the insistence towards real transformation.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.