Peran koperasi adalah suatu peran badan usaha yang bekerja sama dengan masyarakat dalam meningkatkan taraf kehidupan petani yang lebih baik. Tujuan penelitian menganalisis peran koperasi terhadap produksi kopi dan kesejahteraan petani. Metode analisis data menggunakan skala likert. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa peran koperasi kopi sebagai penyuluh, penyediaaan pupuk organik, premi, dan jumlah produksi sangat besar. Sedangkan peran koperasi sebagai penyediaan bibit kopi dan penampungan hasil berada pada kategori besar. Secara keseluruhan peran koperasi kopi terhadap produksi dan kesejahteraan petani di Kecamatan Bandar mempunyai peran sangat besar
The study aims to determine the price fluctuations and their effects on patchouli farm and patchouli oil production in Aceh Province. The Research Method used survey method with an explanatory research as an approach. The location of the study was conducted in Aceh Province, in Aceh Jaya Regency and Aceh Barat Regency. The fluctuations of patchouli oil price have an affect to the motivation of farmers in developing patchouli farming. Farmers in the study location tend to do patchouli farming when the price of patchouli oil is high, instead farmers do not do patchouli farming when the price of patchouli oil decreases. The fluctuations in patchouli oil prices determined by the quality of patchouli oil and market demand have a dominant influence on the development of production and the productivity of patchouli in Aceh. Standardization of patchouli oil quality at the agro-industry level will increase the price of patchouli oil at the farmers level and increase farmers' income. The price of patchouli oil fluctuates depends on Patchouli Alcohol (PA) levels. This is the main reason for traders at the district and provincial levels to reduce prices at the farm level. Aceh Patchouli has oil quality that qualified with basic export standards. But there is still a need for cultivation techniques and better application of refining technology to improve the quality of patchouli oil at the farmer level so that it can increase the price of patchouli oil at the farmer level while simultaneously increasing the income and welfare of farmers. The phenomenon of patchouli oil price fluctuations in high has an important role in the development of patchouli oil agro-industry.
Aceh Patchouli has a higher volatile oil content than other patchouli types, but the production and productivity of patchouli are decreasing due to fluctuations in patchouli oil prices and affect farmers' income. The study aims to analyze of production costs structure and the income gap of farmers due to fluctuations in patchouli oil prices. The method used is a survey method with an explanatory research approach. Research location in Aceh Province. The results showed that the cost structure of patchouli production at the level of farmers consisted of the cost of patchouli farming and patchouli oil refining. Oil quality is not standardized which causes fluctuations in patchouli oil prices. The acceptance of Acehnese patchouli farmers ranges from Rp. 60,200,000 per hectare with an average of 297 kg of wet leaf production, 74.25 kg of dried patchouli leaves, and around Rp 430,000 / kg of patchouli oil. The average production cost is Rp. 6,822,250 and farmers' income of Rp. 53,377,750 per hectare. The decline in patchouli oil prices by 58.14% caused a decrease in farmers' income by 65.57%. The gap in farmers' income has implications for Aceh's patchouli production patterns and productivity. ABSTRAKNilam Aceh memiliki kadar minyak atsiri lebih tinggi dari jenis nilam lainnya, namun produksi dan produktivitas nilam semakin menurun akibat fluktuasi harga minyak nilam dan berpengaruh terhadap pendapatan petani. Penelitian bertujuan untuk menganalisis struktur biaya produksi dan kesenjangan pendapatan petani akibat fluktuasi harga minyak nilam. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan explanatory research. Lokasi penelitian di Propinsi Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur biaya produksi nilam ditingkat petani terdiri dari biaya usahatani nilam dan penyulingan minyak nilam. Kualitas minyak tidak terstandarisasi yang menyebabkan terjadinya fluktuasi harga minyak nilam. Penerimaan petani nilam Aceh berkisar Rp. 60.200.000 per hektar dengan rata-rata produksi daun basah sebanyak 297 kg, daun nilam kering sebanyak 74,25 kg, dan harga minyak nilam berkisar Rp 430.000/kg. Rata-rata biaya produksi sebesar Rp. 6.822.250 dan pendapatan petani sebesar Rp. 53.377.750 per hektar. Penurunan harga minyak nilam sebesar 58,14% menyebabkan penurunan pendapatan petani sebesar 65,57%. Kesenjangan pendapatan petani berimplikasi pada pola produksi dan produktivitas nilam Aceh. Kata kunci; struktur biaya produksi, pendapatan, harga, nilam, minyak nilam. PENDAHULUANNilam Aceh merupakan komoditas unggulan seiring dengan peningkatan permintaan minyak nilam baik di pasar domestik maupun pasar internasional. Nilam Aceh mengandung sekitar 2,5-5 % minyak, sehingga banyak diminati oleh petani maupun pasar. Tiga varietas nilam unggul dengan kadar dan mutu minyak tinggi, yaitu Lhokseumawe, Tapak Tuan, dan Sidikalang (Nuryani 2006). Dibandingkan dengan tanaman penghasil minyak atsiri lainnya, nilam memiliki keunggulan tersendiri sebagai unsur pengikat (fiksatif) yang terbaik untuk parfum (Amalia, 2011). Daya lekatnya kua...
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, yang tugasnya adalah untuk memberikan pelayanan publik kepada masyarakat umum di bidang pembangunan dan sosial. Selama ini kinerja yang buruk sangat dirasakan karyawan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Pertanian dan Hortikultura di Aceh. Metode penelitian yang digunakan metode survey. Pengambilan sampel menggunakan stratifikasi (stratified random sampling). Analisis data dalam bentuk analisis regresi linier berganda pendapatan variabel, kebutuhan, pengalaman, pendidikan, lingkungan kerja dan kesempatan kerja. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil analisis regresi linier berganda diperoleh penjelasan bahwa semua variabel yang diteliti adalah variabel pendapatan, kebutuhan, pengalaman, pendidikan, lingkungan kerja dan peluang kerja memiliki koefisien korelasi 0,876 dan koefisien determinasi 0,778. Dan berdasarkan hasil dari variabel penelitian yang memiliki pengaruh paling dominan pada pendidikan kinerja karyawan adalah variabel dengan koefisien regresi 1,095. Kemudian bekerjasama dengan koefisien regresi variabel lingkungan 0,347
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.