Nefropati diabetik merupakan komplikasi kronis yang sering terjadi di pasien penyakit Diabetus Melitus (DM), perubahan statusglikemik harus diketahui lebih awal untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. HbA1c sering digunakan sebagai pengendali glikemikjangka panjang (tiga/3 bulan). Albumin terglikasi merupakan tolok ukur baru yang dikembangkan untuk mengendalikan glikemikdalam waktu yang lebih singkat (2 minggu). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kenasaban Albumin Glikat (GA) terhadapHbA1c di pasien nefropati diabetik. Dari 89 pasien DM yang diteliti, 34 didiagnosis sebagai diabetes nefropati. Kadar HbA1c diukurdengan metode Turbidimetric Inhibition Immunoassay (TINIA) dan GA diperiksa secara enzimatik. Analisis statistik dilakukan denganmenggunakan kenasaban Pearson, yang bermakna pada p<0,005. Cut off untuk GA: adalah 16% dan untuk HbA1c: 6,5%. RerataGA: adalah 20,73% dan 7,42% HbA1c. Pada penelitian ini, dengan uji Pearson diketahui kenasaban yang baik antara GA dan HbA1c(r=0,785, p-nilai<0,0001). Albumin Glikat memiliki kenasaban yang kuat terhadap HbA1c. Oleh karena itu, GA dapat digunakan untukmendeteksi indeks glikemik dalam jangka waktu singkat (2 minggu) di pasien pengidap nefropati diabetik.
Resistensi antimikroba (AMR) merupakan masalah kesehatan yang mendunia. Resistensi tidak dapat dihilangkan namun dapat diperlambat dengan cara menggunakan antibiotika secara bijak. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi resistensi antimikroba dengan melakukan evaluasi penggunaan antibiotika baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan antibiotika pada pasien ilmu penyakit dalam RSUD Dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan selama periode Januari-Maret 2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-analitik (cross-sectional) dengan pengambilan data secara retrospektif serta jumlah sampel 482 pasien yang selanjutnya dianalisis menggunakan metode ATC dan DDD. Hasil penelitian menunjukkan nilai total DDD pemakaian antibiotika adalah 76,03/100 patient-days dengan total LOS pasien adalah 2270 hari. Penggunaan antibiotika tertinggi adalah ceftriaxone 37,56/100 patient-days, ciprofloxacin 25,78/100 patient-days, dan levofloxacin 6,05/100 patient-days. Golongan antibiotika yang masuk ke dalam segmen DU 90% yaitu ceftriaxone, ciprofloxacin, dan levofloxacin, sehingga harus dipantau penggunaannya karena berpotensi pada risiko resistensi. Kedepan perlu dilakukan penelitian lanjutan terkait evaluasi kualitas penggunaan antibiotika, serta dilakukan intervensi yang tepat untuk meningkatkan penggunaan antibiotika secara bijak dengan harapan dapat menekan angka resistensi antibiotika.
Acute Mieloid Leukemia (AML) is a hematologic cause of cancer deaths of 1.2% including a relatively rare disease but by the end of the decade there is an increase in the number of new cases. The immune system in AML is caused by gene mutations giving immunosuppressive effects so that the immune system will be inhibited in eliminating leukemia cells. The immune response of tumors is important to determine the prognosis, development of new cancer immunotherapy as well. One of the subset of lymphocytes T is gdT lymphocyte cell with innate nature, but until now no information is required about gdT cell profile in AML patients. gdT cells have properties as antitumors played by Interferon production g (INF g), and the nature of protumor by interleukin 17 (IL-17). The percentage of lymphocyte T (CD3 +) of AML patients and healthy people did not differ (p = 0.528), indicating, not being activated for proliferation. gdT Lymphocyte cells percentage in healthy people by race, genetic and exposure to the surrounding environment such as infection. Percentage of gdT lymphocyte of AML patients and healthy people was not different from (p = 0.694), showed an immune response by gdT cells Unefected to proliferate. The percentage of gdT llimfocytes expressing the interleukin 17 (gdT17 cells)in patients AML and healthy people did not differ significantly (p = 0.436), this indicates inhibited proliferation.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.