Abstrak Dilihat dari kondisi teknis prasana pelabuhan Hurnala saat ini, sudah tidak sesuai lagi dengan pertumbuhan naik/turunnya penumpang serta bongkar/muat barang dari dan ke pelabuhan Hurnala, dimana rata-rata naik/turun penumpang saat ini 200 orang/kunjungan kapal, data tahun 2005, dengan kebutuhan untuk luas ruang tunggu antar jemput penumpang saat ini berdasarkan rata –rata turun naiknya penumpang/kunjungan kapal hanya 144 m2, selain itu lapangan parkir antar jemput yang sudah sangat tdak layak, dalam artian luas lapangan tampung hanya dapat menampung 10 unt mini bus kapasitas 12 orang/atau sit 12. Kondisi ini membutuhkan pengembangan fasiltas dimaksud sesuai dengan pertumbuhan permintaan layanan jasa pelabuhan Hurnala saat ini dan 5 sampai dengan 20 tahun mendatang. Dari hasil analisis uji kelayakan ekonimis pengembangan fasilitas dimaksud, ternyata kekurangan kapasitas tampung +100% terhadap pertumbuhan penumpang maupun barang baik untuk lapangan parkir maupun ruang tunggu antar jemput penumpang Pengembangan teknis tahun 2004 s/d 2012, membuthkan luas ruang tunggu antar jemput seluas 432 m2, Lapangan parkir untuk menampung 21 unit sarana angkut kota / call seluas 358 m2, Investasi pengembangan sebesarRp.1.651.187.500, Pendapatan diperoleh Rp.178.237.112 / tahun, Biaya operasional / tahun Rp.55.469.000. kelayakan ekonomis pengembangan dilihat dari aspek waktu pengembalian investasi ternyata dapat dinyatakan tidak layak untuk kondisi permintaan jasa 70 s/d 100% , karena waktu pengembalian sudah berada datas umur ekonomis kedua prasarana tersebut adalah 10 tahun.
Abstrak Sistem penalaranan berbasis kasus atau Case-Based Reasoning (CBR) merupakan bagian dari artificial intelligent yang telah banyak diimplementasikan sebagai sistem untuk mendiagnosa penyakit, mendeteksi kerusakan bangunan, mesin, komputer, dan lain sebagainya. Cara kerjanya yaitu dengan membandingkan kasus baru terhadap kasus lama yangdisimpan sebagai pengetahuan (knowledge) pada basis kasus. Kasus lama dicek tingkat similaritasnya satu per satu terhadap kasus baru. Kasus lama yang memiliki kemiripan tertinggi, diberikan kepada user sebagai kandidat solusi untuk menyelesaikan kasus baru. Permasalahannya adalah jika kasus lama pada basis kasus sangat banyak, maka waktu retrieve akan menjadi relatif semakin lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan model sistem CBR yang memiliki kinerja optimal dengan memanfaatkan clustering untuk indexing. Metode clustering yang digunakan yaitu complete-linkage. Clustering dilakukan terhadap kasus lama yang dibuat dengan variasi 3, 4, 5, dan 6 jumlah cluster. Pengujian sistem selanjutnya diimplementasikan terhadap kasus penyakit jantung dengan 25 data uji. Hasil pengujian menunjukkan, dengan menggunakan CBR cluster-indexing terjadi peningkatan kecepatan waktu retrieve sebesar 34.18%, yaitu pada variasi 4 jumlah cluster. Akurasi sistem CBR cluster-indexing sama dengan sistem non-ndexing yaitu sebesar 96% pada variasi 4, 5, dan 6 jumlah cluster. Pada variasi 3 jumlah cluster, akurasi CBR non-indexing sebesar 96%sedangkan CBR cluster-indexing sebesar 92%.
Abstrak Sejak bergulirnya kebijakan pemerintah pusat tentang percepatan pembangunan Kawasan Timur Indonesia, yang ditindak lanjuti dengan pembentukan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) Seram tahun 1998.yang kegiatannya baru dimulai tanggal 7 Agustus 2001 dengan terbentuknya Badan Pengelola Kapet Seram. Badan ini belum dapat berbuat banyak mengingat luasnya wilayahnya, beragamnya masalah yang dihadapi diantaranya masalah transportasi. Kendala kendala tersebut perlu dianalisa, dikaji secara mendalam baik sistem, dimensi maupun sarana transportasi guna pengembangan dan peningkatan perekonomian masyarakat. Berdasarkan data potensi daerah maupun sarana dan prasarana penunjang, serta tanggapan masyarakat akan pentingnya sistem, dan sarana transportasi, maka dengan bantuan metode AHP (Anatityc Herarchi Proces) dan software ELECTRE III dapat diproses dan diperoleh kriteria yang memiliki ranking tertinggi serta penentuan alternatif terbaik dari beberapa alternatif moda transportas yang ditawarkan untuk berbagai pihak. Ternyata hasil olahan program dalam penentuan keputusan sistem transportasi dari 12 (dua belas) kriteria terdapat 5 (lima) kriteria yang memiliki ranking tertinggi dan melalui software ELECTRE III didapat diranking alternatif terbaik dari 4 (empat) alternatif adalah L4 (Transportasi /Moda terpadu). Kiranya penelitian ini tidak dijadikan sebagai hasil akhir, melainkan awal dari penelitian-penelitian selanjutnya
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.