Material kayu banyak digunakan dalam pembuatan kapal kayu serta bagian interior kapal baja atau kapal fiberglass. Material kayu yang digunakan untuk konstruksi kapal haruslah memenuhi syarat kualifikasi (Biro Klasifikasi Indonesia) dengan kategori kelas kuat dan kelas awet sehingga dapat digunakan pada bagian konstruksi serata badan kapal. Dewasa ini pemakaian kebutuhan kayu untuk keperluan struktur dalam jumlah besar dengan kualitas tinggi semakin sulit diperoleh. Hal ini menyebabkan harga kayu untuk keperluan material kapal sangat tinggi. Sehingga diperlukan material alternatif dalam membangun kapal kayu. Material Batang Kulit Pohon Sagu sejak jaman primitif telah digunakan pada kapal yang sederhana atau bagian interior konstruksi kapal namun material ini belum dikaji secara teknik. Potensi Pohon Sagu oleh masyarakat lokal masih sebatas memanfaatkan pati sagunya sebagai bahan makan pokok dan daunnya sebagai atap rumah, sedangkan Batang Kulit Pohon Sagu tidak dimanfaatkan dan dibiarkan sebagai limbah hasil pengolahan sagu. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelas awet dan kelas kuat material Batang Kulit Pohon Sagu berdasarkan analisa sifat kimia dan sifat mekanis material Limbah Batang Kulit Pohon Sagu. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata kadar air berkisar antara 5,13% - 6,89%, Rata-rata Berat Jenis material Limbah Batang Kulit Pohon Sagu berkisar antara 0,86 kg/m3.Pengujian tarik (Tensile Test) dan pengujian Tekan (Compressive Test) mengunakan pengujian standard ASTM D 3039/3039 M dan ASTM D 3410/3410M. Kekuatan tarik rata-rata dari kelima jenis Pohon Sagu yang tersebar di Provinsi Maluku adalah 1019 kg/cm2 – 1101,29 kg/cm2, kekuatan tekan rata-rata adalah 458,87 kg/cm2 – 520,05 kg/cm2. Dengan demikian material Batang Kulit Pohon Sagu masuk dalam kualifikasi Kelas Kuat II menurut standard BKI untuk Kapal Kayu.Penentuankelas awet yang dilakukan dengan menggunakan prosedur standar SNI 01-7207-2006 tentang uji ketahanan kayu dan produkkayu terhadap organisme perusak kayu dilaut dengan rata-rata intesitas serangan sebesar 16%. Namun kelemahan dari material ini adalah ketebalan Batang Kulit Pohon Sagu yang berkisar antara 1 cm – 2 cm sehingga harus dilakukan rekayasa model untuk mendapatkan bentuk profil sesuai dengan ketebalan profil pada bangunan kapal.
Penggunaan kecepatan yang berlebihan pada saat hauling akan menyebabkan inefisiensi biaya operasi. Deskripsi di atas menunjukkan bahwa perlu adanya penelitian tentang pengaruh kecepatan maksimum, penggunaan line hauler, power blok, panjang jaring, berat jaring dan kecepatan tenggelam jaring terhadap efisiensi operasi penangkapan ikan di perairan Maluku. Dengan penerapan efisiensi daya mesin, penggunaan daya mesin masih bisa dioptimalkan untuk memutar roller dan line hauler sebagai alat bantu penangkapan.Hasil perhitungan efisiensi daya mesin diperoleh sekitar 75,08%, sedangkan efisiensi waktu operasi sekitar 55,15 %, efisiensi palka sekitar 35,2 %, dan efisiensi alat tangkap sekitar 72,67%. Dengan mengoptimalkan daya mesin untuk memutar line hauler dan roller mampu memberikan tambahan pendapatan ABK.
Bentuk kapal tradisional di Maluku berubah menurut perkembangan jaman dimulai dengan adanya gosepa yang serupa dengan rakit, kole-kole, kemudian perahu semang atau ketinting, kora-kora, perahu belang dan rurehe. Semua kapal ini tidak menggunakan mesin sebagai tenaga penggerak melainkan masih menggunakan tenaga manusia maupun angin. Jaman sekarang penggunaan mesin sebagai tenaga penggerak kapal sudah banyak digunakan agar radius berlayar menjadi lebih jauh. Efek penggunaan mesin menyebabkan kondisi struktur harus lebih diperhatikan dari sisi keselamatan dan kenyamanannya.Sumber eksitasi utama pada kapal kayu tradisional bermesin adalah getaran mesin induk. Struktur dirancang untuk dapat menahan beban dari gaya-gaya yang bekerja padanya. Tipe mesin yang digunakan di Maluku kebanyakan adalah tipe mesin dari China dikarenakan harganya yang lebih terjangkau.Agar getaran mesin induk dapat terdistribusi merata maka karakteristik konstruksi di daerah sambungan harus diketahui agar transmisi bisa direkayasa dan resonansi pada titik tertentu dapat dihindari.Penelitian ini ingin membuktikan bahwa resonansi lokal dapat diatasi dengan menggunakan bantuan simulasi. Metode Non Destructive Analysis (NDE) banyak digunakan oleh para peneliti terbukti murah, efisien dan efektif untuk struktur yang besar dengan tingkat akurasi yang baik.Sumber eksitasi berasal dari dua mesin yang berbeda yang dipasang pada kapal dengan ukuran yang sama. Penggunaan dua mesin berbeda bertujuan agar analisa mampu merekomendasikan sambungan yang sesuai dengan performa masing-masing mesin melalui besarnya amplitude yang terjadi dititik-titik sambungan. Perhitungan analitik dilakukan untuk keperluan validasi simulasi.Analisa konsentrasi tegangan pada masing-masing mesin berbeda. Hasil response struktur akibat eksitasi mesin Yanmar dilakukan juga pada mesin Dong Feng dengan bantuan simulasi bagian yang sama.
Abstrak Dilihat dari kondisi teknis prasana pelabuhan Hurnala saat ini, sudah tidak sesuai lagi dengan pertumbuhan naik/turunnya penumpang serta bongkar/muat barang dari dan ke pelabuhan Hurnala, dimana rata-rata naik/turun penumpang saat ini 200 orang/kunjungan kapal, data tahun 2005, dengan kebutuhan untuk luas ruang tunggu antar jemput penumpang saat ini berdasarkan rata –rata turun naiknya penumpang/kunjungan kapal hanya 144 m2, selain itu lapangan parkir antar jemput yang sudah sangat tdak layak, dalam artian luas lapangan tampung hanya dapat menampung 10 unt mini bus kapasitas 12 orang/atau sit 12. Kondisi ini membutuhkan pengembangan fasiltas dimaksud sesuai dengan pertumbuhan permintaan layanan jasa pelabuhan Hurnala saat ini dan 5 sampai dengan 20 tahun mendatang. Dari hasil analisis uji kelayakan ekonimis pengembangan fasilitas dimaksud, ternyata kekurangan kapasitas tampung +100% terhadap pertumbuhan penumpang maupun barang baik untuk lapangan parkir maupun ruang tunggu antar jemput penumpang Pengembangan teknis tahun 2004 s/d 2012, membuthkan luas ruang tunggu antar jemput seluas 432 m2, Lapangan parkir untuk menampung 21 unit sarana angkut kota / call seluas 358 m2, Investasi pengembangan sebesarRp.1.651.187.500, Pendapatan diperoleh Rp.178.237.112 / tahun, Biaya operasional / tahun Rp.55.469.000. kelayakan ekonomis pengembangan dilihat dari aspek waktu pengembalian investasi ternyata dapat dinyatakan tidak layak untuk kondisi permintaan jasa 70 s/d 100% , karena waktu pengembalian sudah berada datas umur ekonomis kedua prasarana tersebut adalah 10 tahun.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.