Abstrak Setiap proses pengelesan sangat berpengaruh pada sifat mekanis material yang dilas. Penelitian ini bersifat eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui Sifat mekanis material baja karbon rendah dengan variable penelitian adalah gerakan elektroda dan posisi pengelasan. Kemudian dilakukan pengujian kekerasan pada daerah HAZ material hasil pengelasan. Salah satu jenis pengujjian kekerasan yang dilakukan dalampenelitian ini adalah kekerasan Rockwell (HRC). Hasil Pengujian diperoleh nilai kekerasan tertinggi rata-rata 87,18 terdapat pada variabel posisi pengelasan Vertikal pada gerakan elektroda pola C, sedangkan nilai kekerasan terendah rata-rata 86,09 terdapat pada variabel posisi pengelasan datar pada variabel gerakan elektoda pola zigzag. Uji hasil pengukuran dengan menggunakan analisis varians diperoleh bahwa posisi pengelasan tidak mempengaruhi kekerasan pada daerah HAZ. Untuk gerakan elektroda diperoleh bahwa gerakan elektroda sangat mempengaruhi nilai kekerasan pada daerah HAZ. Hal ini disebabkan karena adanya masukan panas yang besar sehingga mempengaruhi struktur mikro dari material menjadi lebih keras.
Cavitation is a complex phenomenon of dynamic processes in hydraulic machines that can cause a decrease in energy performance, vibration and damage the blade surfaces. Analysis of cavitation symptoms in hydraulic machines is carried out through cavitation performance studies, namely the relations between energy parameters. Each hydraulic machine has a critical value on a different cavitation performance curve. Therefore, a study of the effect of cavitation changes is needed to determine the working zone of hydraulic machines without cavitation. In this study, cavitation performance analysis was carried out on a waterjet propulsor model with 5 impeller blades and 7 stator blades using experimental methods. The cavitation coefficient was varied at σ = 2.25 to 0.25 by setting and controlling the inlet pressure on the cavitation test rig. The critical point value will be observed at the point where the thrust coefficient decreased to 3.28%. The results showed that cavitation begins at σ = 1, the critical point is obtained at σ = 0.75. From these studies, we find that waterjet must be operated at conditions where is σ > 0.75.
The pulsatile fluid flow in a transverse grooved channel would become chaotic flows in low Reynold numbers. The Reynold number where flows become chaos depends on grooves distances. The objective of this research is to analyze the effect of grooves distances on the behavior of chaos. This research was done by implementing a closed square cross-section channel, where the bottom surface of the channel was semicircle grooved. The frequency of flow oscillation measurement was done by setting up a resistance sensor that is Wheatstone bridge where the resistance sensor was located in a U manometer. Measurement was done at several Reynold number. From the research result, it is seen that the periodic fluid flows in the transverse grooved channel had become chaos at Reynold number Re 950 in the channel without grooved and at Reynold number Re 700 in the grooved channel. Chaos took placed since a vortex appeared at every treatment.
Setiap fluida yang mengalir selalu memiliki bunyi dengan intensitas dan frekwensi tertentu di dalam atau diluar ambang batas audio. Sifat akustik dari aliran fluida ini menjadi ide untuk memodifikasi normal shock diffuser dari suatu sistem fluida dengan menerapkan helmholtz resonator sebagai pengganti normal shock diffuser dengan menggabungkan dua pompa yang di aliri fluida, yaitu pompa sentrifugal tekanan rendah berkapasitas tinggi dan pompa injeksi tekanan tinggi berkapasitas rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan berapa besar pengaruh variasi jumlah pipa kapiler helmholtz resonator terhadap kinerja aliran fluida hidrolik booster-jet ejector pump. Penelitian ini bersifat eksperimental, dengan menerapkan sensor magneto flow meter arduino mega untuk mengukur kapasitas aliran fluida. Hasil penelitian ini menunjukan daya terbesar berada pada helmholtz resonator dengan jumlah 4 pipa kapiler yaitu sebesar 170,914353 Watt. Disimpulkan bahwa kinerja pompa jet-ejector mengalami peningkatan sebesar 36% dari daya sebesar 125 Watt sebelum modifikasi. Kata Kunci : Booster Jet Ejector, Resonator Helmholtz, Normal Shock Every fluid that flows always has a sound with a certain intensity and frequency, within or outside the audio threshold. The acoustic properties of this fluid flow became the idea to modify the normal shock diffuser of a fluid system by applying a Helmholtz resonator as a substitute for the normal shock diffuser by combining two pumps that are fed with fluid entering through a high-capacity low-pressure centrifugal pump and the other pump namely high pressure -low capacity injection pump. This study aims to determine how much the variation in the number of Helmholtz resonator capillaries towards performance of the hydraulic fluid flow of the booster-jet ejector pump. This research is experimental, by applying the arduino mega magneto flow meter sensor to measure the fluid flow capacity. The results of this study show that the greatest power is in the helmholtz resonator with a total of 4 capillary pipes, which is 170.914353 Watt. It is concluded that the performance of the jet-ejector pump has increased by 36% from the power of 125 Watt before modification. Keywords: Booster Jet Ejector, Helmholtz Resonator, Normal Shock
Abstrak PT. Dok dan perkapalan Waiame Ambon adalah perusahaan reparasi kapal yang memiliki dua fasilitas pengedokan dengan menggunakan sistem airbag dan cradle. Pengamatan di galangan, sistem airbag dilengkapi dengan winch, kompresor dan alat berat (excavator) pada proses docking/undocking kapal sedangkan dengan sistem cradle dilengkapi dengan winch dan operator penyelam pada proses docking kapal. Proses dan waktu docking/undocking baik dengan sistem airbag dan sistem cradle akan berbeda, dengan kondisi ini maka biaya operasional (docking/undocking kapal) perlu diperhitungkan. Biaya operasional docking/undocking kapal dengan sistem airbag sebesar Rp 25.000.000,- dan sistem cradle sebesar Rp 20.000.000,-. Perbedaan biaya operasional dari masing-masing sistem pengedokan ini dapat mempengaruhi biaya operasional docking/undocking kapal pada perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh nilai ekonomis yang didapat oleh perusahaan dengan menggunakan sistem airbag dan sistem cradle. Penelitian ini melakukan perhitungan meliputi biaya listrik winch, biaya listrik kompresor, biaya operasi alat berat (excavator), biaya operasional (docking/undocking kapal), biaya docking harian dan kebutuhan tenaga kerja. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa biaya pengeluaran untuk sistem airbag dari tahun 2017-2019 sebesar Rp 760.483.125 dan sistem cradle sebesar Rp. 519,091,188, sedangkan pendapatan yang didapat dari sistem airbag sebesar Rp. 3,593,750,000 dan sistem cradle sebesar Rp. 1.728.750.000. Dari hasil di atas pendapatan terbanyak adalah pendapatan sistem airbag di tahun 2019 yaitu 79 %. Hal ini disebabkan karena lama waktu pengedokan pada sistem airbag lebih banyak walaupun jumlah kapal hanya 14. Keuntungan yang diperoleh dengan penggunaan sistem airbag per tiga tahun yaitu tahun 2017-2019 adalah sebesar Rp. 2.833.266.875,- , lebih besar jika dibandingkan dengan keuntungan yang didapat dengan menggunakan sistem cradle sebesar Rp. 1.209.658.812,50. Terlihat jelas bahwa penggunaan sistem airbag lebih menguntungkan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.