Pemakaian tanah diatomae sebagai substitusi semen fas 0.30 dengan perlakuan kalsinasi Untuk produksi beton normal -Emi Maulani 49 PEMAKAIAN TANAH DIATOMAE SEBAGAI PendahuluanPenggunaan beton sebagai material konstruksi dalam pembangunan berbagai infrastruktur terjadi peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Secara nasional, penggunaan beton di dunia konstruksi di Indonesia hampir mencapai 60%. Untuk membuat beton mutu normal (normal-strength concretes) yang kekuatan tekannya mulai 20 MPa sampai 50 MPa dibutuhkan jumlah semen yang relatif banyak, yaitu berkisar 400 kg/m 3 sampai 600 kg/m 3 , selain itu, proses produksi semen pada industri fabrikasi juga tidak ramah lingkungan. Untuk menghasilkan semen Portland dibutuhkan kandungan bahan baku berbasis Calcium berupa tanah liat dan batu kapur yang tinggi dengan temperatur produksi untuk menghaluskan klinker tersebut mencapai lebih 1500 0 C serta konsumsi bahan bakar yang tinggi, yang kesemuanya dapat meningkatkan emisi karbon (CO 2 ) ke lapisan atmosfer bumi yang dapat mengakibatkan efek rumah kaca sebagai pemicu fenomena pemanasan global dan perubahan iklim. Oleh karena itu perlu dilakukan terobosan baru dalam mencari material alternatif untuk mengganti penggunaan semen sebagai bahan ikat utama, memiliki sifat mekanis yang baik dan dapat berfungsi sebagai material pengikat yang bersifat cementitious seperti
Kualitas jalan sangat menentukan dalam kenyamanan berendara untuk masyarkat, hal ini dilihat dari banyak aspek yang terdiri dari aspal yang berwarna hitam, agregat yang baik, tidak ada keretakkan pada jalan, pembuatan aspal yang padat, kualitas material. Aspek inilah yang dapat dilihat dari kualitas dari aspal tersebut. Analisis yang digunakan dalam menentukan kondisi suatu jalan apakah akan dinyatakan dalam kondisi baik atau tidak baik diguankan dengan model topsis yang dapat melihat kualitas jalan tersebut baik atau tidak. Pengukuran dan analisis evaluasi jalan sangat perlu dilakukan untuk melihat kualitas dari jalan tersebut dan bagian apa saja yang rusak. Analisis dalam model topsis dapat menjadikan rekomendasi para pengambilan keputusan sebagian alternatif yang ada sehingga tujuan dapat dicapai. Kriteria yang digunakan c1 : aspal, c2: lebar, c3 : kuat/kokoh, c4 : tebal, c5 : rata jalan, x1 7,55, x2 6,40, x3 4,69, x4 5,74, x5 4,90 dan nilai bobot 0,3, 0,2,0,15, 0,2, 0,15 untuk nilai solusi ideal positif dan solusi ideal negative, y1 0,20, y2 0,12, y3 0,10, y4 0,17, y5 0,12, solusi ideal positif y1 0,16, y2 0,09, y30,06, y4 0,07, y5 0,06, selanjutnya d1 0,11, d2 0,13, d30,08 dan jarak antara nilai terbobot setiap alternatif terhadap solusi ideal negatif d1 0,11, d2 0,13, D3 0,08. Dan hasil analisis terdapat nilai jalan pertama yang dinilai yaitu 1,11, jalan 2 1,13 dan nilai jalan 3 1,08. Jadi aleternatif jalan yang terbaik adalah jalan 2 dengan rangking 1 dan dengan nilai bobot 1,13. Hasil dari penelitian ini adalah dapat melihat dan menganalisis dari masing-masing jalan yang dinilai dan dapat dijadikan rekomendasi untuk dinas dalam pengambilan keputusan
Pemodelan takrikan pergerakan kendaraan pada studi kasus pada banyaknya variasi kedai kopi di Kota Banda Aceh yang mengakibatkan kemacetan pada jalan disekitar karena kebayakan kedai kopi. Hal ini dikarenakan meningkatnya tarikan arus lalu lintas yang banyak dan dengan alur tersebut sangat terbeban apabilan melewati jalur kedai kopi untun menuju pusat kegiatan tersebut. Yang berda di daerah kota banda aceh. Survei pada penelitian ini adalah Solong (Ulee Kareng), Zakir (Darussalam), Daphu Kupi (Sp. Surabaya), Cut Nun (Jeulingke), 3 in 1 (Lampineung), Taufik Kupi (Pocut Baren) dan VIAIPI (Batoh), dengan cara menyebarkan kuesioner secara acak kepada 100 pengunjung/pengendara sepeda motor dan 52 pengunjung yang mengendarai mobil. Berdasarkan analisis statistik menunjukkan model tarikan pergerakan ditinjau dari karakteristik pengunjung untuk mobil: Y1= 0,338 + 0,420Z1+ 0,035 Z5 dimana: Z11 = usia dan Z = jumlah pendapatan keluarga, dengan nilai determinasi sebesar 0,779 dan untuk sepeda motor: Y =4,452 + 0,350 Z1 – 0,001 Z4 + 0,010 Z5 dimana: Z1 = usia, Z4 = biaya perjalanan, dan Z = jumlah pendapatan keluarga, dengan nilai determinasi sebesar 0,6111.
Peningkatan kualitas program pembelajaran perlu dilandasi dengan kegiatan belajar-mengajar yang efisien dan efektif. Strategi dalam pendidikan merupakan suatu proses untuk meningkatkan kecerdasan siswa pada masa pandemi ini. Perkembangan teknologi dan komunikasi pada dunia pendidikan membutuhkan proses pelatihan dan pembelajaran menggunakan berbagai metode (E-Learning, Zoom, Google Classroom, Schoology, dan Edmodo). Proses ini menggunakan kegiatan pelatihan dan pengajaran. Prosesnya ini tidak terkendala apapun karena dapat diakses dan diproses kapan saja dan di mana saja. Proses ini mendukung kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia terkait proses pembelajaran dan mendeka belajar selama pandemic covid-19. Permasalahan yang sering dihadapi pada dunia pendidikan, pembelajaran selama ini yang kurang efektif. Metode penyampaian materi yang diberikan belum efektif dalam pemanfaatan sumber belajar, penyampaian materi oleh guru secara jadwal mengajar kurang baik sehingga penyerapan materi untuk siswa kurang diterima. Metode pelaksanaan pengabdian ini dengan menggunakan teori dan praktik. Hasil dari proses pelatihan ini dapat memberikan inovasi pembelajaran secara daring dengan penggunaan berbagai tools berbagai tools yang digunakan dan meningkatkan kemampuan guru untuk mengimplementasikannya dapat meningkatkan proses belajar mandiri.
Penerapan model keputusan dalam kajian perencanaan tata ruang pemukiman warga di kawasan kota lhokseumawe untuk dapat dikaji ulang karena lokasi daerah tersebut rawan dari musibah dan sangat berbahaya bagi masyarakat yang posisinya dekat dengan pesisir pantai. Diperlukan sebuah Penerapan model keputusan dalam kajian perencanaan tata ruang kota yang dimana model tersebut dapat melihat dari semua aspek kondisi dari perencanaan tata ruang kota. Analisa suatu model keputusan dalam analisis persepsi masyarakat terhadap perencanaan masa depan yang terbaik sebagai tempat perencanaan masa depan dengan menggunakan model CSI (Customer Satisfaction Index ). Penggunaan model CSI sebagai salah satu model decision dalam pengambilan keputusan kepada masyarakat. Pengambilan data dari penelitian ini melalui analisis deskriptif dari persepsi masyakat terhadap analisis kebijakan perubahan tata ruang kota lhokseumawe meliputi aspek ekonomi terdiri dari pembukaan bidang pekerjaan, pendapatan yang didapat, dan tingkat penghasilan yang didapat; aspek lingkungan meliputi konsep estetika, keamanan, fungsi kebersihan. Hasil dari penelitian ini adalah adanya suatu kebijakan dalam Penerapan Kajian Perencanaan Tata Ruang dan Identifikasi Bentuk Struktur Ruang Kota Lhokseumawe dengan sebuah model, Hal ini dapat menjadikan solusi yang tepat untuk semua elemen masyarakat memberikan penilaian tempat perencaan tatakota lhokseumawe yang paling baik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.