The Covid 19 caused instability in the Indonesian economic. One of the benchmarks is fluctuations of IHSG which dropped significantly when the PSBB began to take effect. According to the previous research, fluctuations of IHSG were influenced by the price of gold, the exchange rate of the IDR against the USD, and the Dow Jones Industrial Average (DJIA). The data used in this research are daily data during the Covid 19 in Indonesia from March to June. The results obtained that all of these factors significantly influence the fluctuation of IHSG. By using four factors, it is able to explain the variation of IHSG fluctuation of 63.9%.
ABSTRAKPT X adalah salah satu perusahaan manufaktur yang ada di Kabupaten Madiun dan bergerak di bidang industri mainan anak. PT X telah beroperasi sejak tahun 2000 dan banyak menghasilkan mainan untuk anak-anak. Penelitian ini diawali dari identifikasi kecelakaan kerja kemudian dilanjutkan dengan mencari sumber potensinya. Penggunaan metode Hazard and Operability Study dipergunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di industri. Hasil dari identifikasi bahaya PT X adalah pekerja tidak menggunakan masker, earplug, helmet, safety gloves dan sikap pekerja. Kata kunci:Manufaktur, Hazard and Operability Study. PendahuluanPT X adalah salah satu industri kecil dan menengah yang berlokasi di Kabupaten Madiun. Perusahaan ini bergerak di bidang industri mainan anak dan mulai beroperasi sejak tahun 2000. Produk yang dihasilkan antara lain mainan elektrik mainan mobil, kereta mini, kereta wisata, komedi putar, kincir angin, mainan pasar malam dan lainlain.Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah salah satu faktor dalam kelancaran aktivitas produksi. Kecelakaan kerja dapat disebabkan human error dan dari lingkungan kerja yang tidak aman. Setiap pekerja berhak mendapatkan perlindungan atas kesehatan dan keselamatan kerja dan pasa 87 menyatakan bahwa perusahaan harus menerapkan sistem manajemen K3 dalam aktivitas sehari-hari dan berkewajiban menanggung seluruh biaya kecelakaan kerja yang dialami pekerja [8].Manajemen risiko dapat dilakukan untuk meminimalisir bahaya akibat kecelakaan kerja yang meliputi identifikasi bahaya, analisis potensi bahaya, risk mapping, risk asessment, pengendalian risiko dan evaluasi. Metode Hazard and Operability Study bertujuan untuk mengidentifikasi kemungkinan bahaya yang timbul dari perusahaan dan menghilangkan sumber utama bahaya [5]. Penelitian SebelumnyaSebaran debu logam dan partikulat di dalam ruang kerja pengecoran berpengaruh terhadap kesehatan tenaga kerja [4]. Penyakit yang ditimbulkan oleh polutan ini adalah silikosis yang diakibatkan oleh material silika dan mangan yang terhirup oleh tenaga kerja saat beraktivitas. Penyakit tersebut dapat diminimalisir dengan peningkatan status gizi dan alat pelindung diri. Status gizi sangat berpengaruh terhadap risiko penurunan kesehatan dan alat pelindung diri dapat menurunkan risiko menghirup oksida silika (SiO2) yang berbahaya bagi kesehatan paru-paru.Penyakit paru yang disebabkan material berbahaya di tempat kerja telah membawa dampak yang besar terhadap kesehatan pekerja [7]. Faktor risiko penyakit d tempat kerja berasal dari bahan baku, bahan sampingan, proses produksi, produk atau limbah dan bahan-bahan lain. Risiko ini bila tidak dikendalikan akan menimbulkan gejala yang ringan seperti batuk hingga sesak nafas, jatuh sakit, cacat sampai meninggal dunia dan bagi perusahaan akan mengalami kerugian finansial akibat produktivitas yang menurun dan kehilangan pekerja.Paparan debu terhadap paru-paru. Fungsi paru-paru menjadi tidak maksimal karena beberapa hal antara lain kandungan fisik dari udara, kandungan kimiawi dari udara, faktor dari d...
Batik Murni is one of the Small and Medium Enterprises (SMEs) in Madiun that produces batik tulis and batik cap. This SMEs still uses intuition to make the production schedule. This condition can give disadventages for the SMEs, overstock and stockout will be happened. In this study, the researchers want to offer a solution for the scheduling problems so Batik Murni can increase their productivity performance. Researchers offer three production scheduling methods aim to minimize the makespan of Batik Tulis. Makespan is used as a parameter in this study because when it can be minimized so the each time (processing time, setup time, flow time, ect) in the workstation can be minimized too. In this case, the best method that have the minimum makespan has the important role to know when the job can be started and ended. The three methods used are Palmer, Champbell Dukdek Smith (CDS), and Heuristic Pour Algorithm. From this research, it can be concluded that the best production scheduling optimization at Batik Murni SMEs is obtained from the Palmer method. With makespan of 4837 minutes or 11 days so the makespan can be minimized 54,2%. In the order of the production process is batik sejuta bungabatik batik turi tabur-batik seger arum-batik pecel.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.