Desa wisata merupakan salah satu atraksi wisata yang dapat dikembangkan serta memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat. Dalam membangun desa wisata hal yang penting ialah sebuah komitmen antara pemerintah serta aparat desa, tokoh masyarakat dan organisasi desa untuk menjadikan desa sebagai desa wisata. Berdasarkan hasil kajian potensi pengembangan desa wisata Kecamatan Pagerageung Tasikmalaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat masih perlu peningkatan pengetahuan sumber daya manusia, maka diperlukannya peran akademisi untuk memberikan literasi desa wisata pada masayarakat desa di Pagerageung. Artikel ini menjelaskan tentang program pengabdian kepada masyarakat melalui pengembangan desa binaan berbasis kemitraan di Kecamatan Pagerageung Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah survey awal, pelatihan, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Survey awal yang dilakukan berfokus pada potensi desa wisata, pemahaman desa wisata di masyarakat, serta masalah yang ada di masyarakat dalam membangun desa wisata. Survey awal dikaji untuk memberikan pelatihan dan pendampingan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam pengelolaan desa wisata. Dengan metode tersebut diharapkan dapat turut membantu mengembangkan desa wisata dan menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat dalam mengelola desa wisata, selain itu artikel ini juga menjelaskan pentingnya literasi desa wisata untuk masyarakat sebagai pemegang peran penting dalam mengembangkan desa wisata.
In this modern era, the development of Islamic financial instruments has entered an era of increasing awareness from various parties. One of them is by participating in adapting technological developments in alms collection, in addition to making it easier for almsgivers to channel their donations, this strategy is expected to optimize the potential of ZIS in Indonesia. However, the factors that encourage interest in non-cash donations still need to be studied more deeply in order to improve the optimization of ZIS collection. This study aims to determine the effect of perceptions of convenience, income, and religiosity on interest in non-cash alms with trust as a moderating variable. This study used a quantitative method by processing primary data collected from questionnaires given to 100 Muslim communities in the city of Salatiga who were used as research samples. The analytical tool used is multiple linear regression with the help of the SPSS 26 application. Data analysis methods include instrument testing, classical assumption testing, and hypothesis testing. The results of this study indicate that perceived convenience and income have a significant positive effect on interest in non-cash alms. Meanwhile, religiosity has no effect on interest in non-cash alms. As well as trust is able to moderate the effect of perceptions of convenience, income, and religiosity on interest in non-cash alms.Pada era modern seperti sekarang, perkembangan instrumen keuangan Islam telah memasuki era peningkatan kesadaran dari berbagai pihak. Salah satunya dengan turut mengadaptasi perkembangan teknologi dalam penghimpunan sedekah, selain memudahkan penyedekah menyalurkan donasinya, strategi tersebut diharapkan dapat mengoptimalisasi potensi ZIS yang ada di Indonesia. Namun, faktor yang mendorong minat berdonasi non tunai masih perlu dikaji lebih dalam agar mampu meningkatkan optimalisasi penghimpunan ZIS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi kemudahan, pendapatan, dan religiositas terhadap minat sedekah non tunai dengan kepercayaan sebagai variabel moderasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan mengolah data primer yang dihimpun dari kuesioner yang diberikan kepada 100 masyarakat muslim kota Salatiga yang dijadikan sebagai sampel penelitian. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan bantuan aplikasi SPSS 26. Metode analisis data meliputi uji instrumen, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan dan pendapatan berpengaruh positif signifikan terhadap minat sedekah non tunai. Sedangkan religiositas tidak berpengaruh terhadap minat sedekah non tunai. Serta kepercayaan mampu memoderasi pengaruh persepsi kemudahan, pendapatan, dan religiositas terhadap minat sedekah non tunai.
This study aims at determining the effect of transformational leadership, work environment and religiosity toward employee loyalty. The type of research used is survey research with quantitative approach. Population and sample in this research are civil servant employees of IAIN Salatiga amounting to 54 people. A method of data collection in this study is using questionnaires. The results from multiple regression analysis obtained results for transformational leadership variable does not have a significant impact on employee loyalty; work environment variable has no significant effect on employee loyalty; religiosity variable has a positive influence on employee loyalty; and transformational leadership, work environment, and religiosity simultaneously have a significant effect on employee loyalty. The value of Adjusted R Square is 0.922 which means that 92.2% variance of loyalty can be explained by the variance of the three independent variables: transformational leadership, work environment, and religiosity. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional, lingkungan kerja dan religiusitas terhadap loyalitas karyawan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah karyawan PNS IAIN Salatiga yang berjumlah 54 orang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Dari hasil analisis regresi berganda diperoleh hasil untuk variabel kepemimpinan transformasional tidak berpengauh secara signifikan terhadap loyalitas karyawan; variabel lingkungan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas karyawan; variabel religiusitas memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas karyawan; dan kepemimpinan transformasional, lingkungan kerja dan religiusitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan. Besarnya nilai Adjusted R Square adalah 0,922 yang berarti bahwa 92,2% varians loyalitas dapat dijelaskan varians dari ketiga variabel independen: kepemimpinan transformasional, lingkungan kerja, dan religiusitas.Kata Kunci: kepemimpinan transformasionall lingkungan kerja; religiusitas; loyalitas karyawan Muqtasid 9(1), 2018:29-39
Social media marketing in Instagram provides an opportunity for consumers to interact better with the hotel industry, it also has greater cost effectiveness, in addition to the application, more and more unique features are emerging, making it easier for marketers to be as creative as possible. The emergence of Instagram with unique features that can be accessed around the world encourages the hotel industry to use it to market products and provides opportunities for consumers to interact better with companies so that they have higher effectiveness. The purpose of this study is to explore the reasons for the hospitality industry to use Instagram as a marketing medium as well as topics that are often researched in previous journals regarding the application of Instagram as social media marketing in the hospitality industry. The method used is qualitative with a systematic literature review approach to find relevant theories on this topic and then identified, assessed, and synthesized according to a predetermined explicit method so that the SLR approach provides clarity, transparency and impartiality as well as inclusive coverage in certain areas. The result of this research is that hotels use Instagram social media as their marketing because Instagram has many features such as hashtags and stories that can reach a broad audience. In addition, posting in image format also has a big impact on customer decisions. However, this is not the full power of Instagram marketing. On the other hand, earlier research mostly discuss aouut the application of social media marketing in hotels.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pengusaha atau wirausaha pemula tentang kewirausahaan dan penjualan melalui e-commerce. Kegiatan pelatihan ini memberikan pendampingan tentang proses produksi yang lebih efisien dan hemat biaya. Selain itu juga dilakukan pelatihan pengemasan produk yang lebih baik dan memberikan pelatihan dalam penggunaan e-commerce untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Penggunaan e-commerce belum dapat terealisasi karena pelaku usaha sudah berusia 50 tahun lebih sehingga kurang mampu beradaptasi dengan teknologi. Namun harapan ke depan pelaku usaha bisa memiliki tambahan tenaga khususnya bagian administrasi agar bisa meningkatkan penjualan secara online atau melalui e-commerce. Hasil dari kegiatan ini pelaku usaha mampu melakukan efisiensi produksi dan juga pengemasan yang lebih baik sehingga mampu meningkatkan profitabilitas usaha.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.