This study aims to describe the improvement of children's digital literacy skills. Research data in the form of the results of children's reading activities with the application. Data were collected by questionnaires and from observations and strengthened by data from interviews with children. The collected data is then analyzed with reference to the flow model. The results showed that the use of the Let's Read application could improve digital literacy for the children of Kampung Wonopuro. Utilization of spare time can be filled by playing while learning to read. The language in the reading text that is read is not only Indonesian, but can be regional or foreign languages.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan literasi digital anak-anak. Data penelitian berupa hasil kegiatan membaca anak dengan aplikasi. Data dikumpulkan dengan angket dan dari observasi dan diperkuat dengan data dari wawancara dengan anak-anak. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan mengacu pada model alir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan aplikasi Let's Read dapat meningkatkan literasi digital bagi anak-anak Kampung Wonopuro. Pemanfaatan waktu senggang dapat diisi dengan bermain sambil belajar membaca. Bahasa dalam teks bacaan yang dibaca juga tidak hanya bahasa Indonesia, tetapi bisa bahasa daerah maupun bahasa asing.
pology is typically done when someone made a mistidake. In Javanese speech community, apologized tend declared first even though it is spoken or done is not necessarily wrong. This research focus on form of apology speech acts in the Javanese community in the Beringin Village, District Lakarsantri, Surabaya. To explain the focus, the researcher used descriptive-qualitative with ethnopragmtic design. Data are collected from 46 subjects by observation and indepth interviews. Data are analizd using Miles and Huberman’s flow model covering three steps: reduction, display, and verivication/concluison. The results showed that the form says to apologize distinguished by mode and components. ABSTRAK Permintaan maaf lazimnya dilakukan seseorang jika melakukan kesalahan. Pada masyarakat tutur bahasa Jawa, meminta maaf cenderung dinyatidakan terlebih dahulu meskipun sebenarnya hal yang dituturkan atau dilakukannya belum tentu salah. Fokus penelitian ini adalah bentuk tindak tutur meminta maaf pada masyarakat Jawa di wilayah Kelurahan Beringin, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan rancangan etnopragmatik. Data penelitian diperoleh dari 46 subjek penelitian melalui observasi dan wawancara mendalam. Analisis data dilakukan dengan model alir yang di dalamnya terdapat reduksi, sajian, verifikasi, dan penyimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk tutur untuk meminta maaf dibedakan berdasarkan modus dan komponennya.
Children in their education are among those are most affected during the Covid-19 pandemic because they have to study at home online while teachers have never held home visits to monitor student learning processes directly. As a result, many children cannot learn optimally. This program aims to help children to improve their digital literacy skills and also make it easier for parents to guide and monitor their children's activities. For this reason, this program is carried out as an effort for Digital Literacy for isolated village children in Kampung Wonopuro, Dusun Sidowayah, Ponorogo Regency of East Java Province, so that they can continue to live life like children in other advanced villages. The program has resulted that it can improve digital literacy for the participating children. From the social side, children's enthusiasm for learning to develop their potential and achievements in the midst of the current pandemic is highly discoverable; while from a psychological point of view, it can help increase the learning motivation of the children in Kampung Wonopuro. Anak-anak dalam pendidikannya termasuk yang paling terdampak di masa pandemi Covid-19 karena harus belajar di rumah secara online sedangkan guru tidak pernah melakukan kunjungan rumah untuk memantau proses belajar siswa secara langsung. Akibatnya banyak anak yang tidak bisa belajar secara maksimal. Program ini bertujuan untuk membantu anak-anak meningkatkan kemampuan literasi digitalnya dan juga memudahkan orang tua dalam membimbing dan memantau aktivitas anaknya. Untuk itu, program ini dilakukan sebagai upaya Literasi Digital bagi anak-anak desa terpencil di Kampung Wonopuro, Dusun Sidowayah, Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur, agar mereka dapat terus menjalani kehidupan seperti anak-anak di desa maju lainnya. Program tersebut telah menghasilkan dapat meningkatkan literasi digital bagi anak-anak peserta. Dari sisi sosial, semangat belajar anak untuk mengembangkan potensi dan prestasinya di tengah pandemi saat ini sangat terlihat; sedangkan dari segi psikologis dapat membantu meningkatkan motivasi belajar anak-anak di Kampung Wonopuro.
Learning paramasastra (grammar), especially paramasastra Java, in the SBC between two poles. On the one hand, learning grammar is important to determine how the students' understanding of the Java language, on the other hand grammar learning integrable in four aspects already existing skills in the curriculum. Determination of the polemical stance in the face of an important thing to do, so that the teacher can determine the approach to be used in learning.Keywords: approach, learning, paramasastra, the Java language AbstrakPembelajaran paramasastra (tata bahasa), khususnya paramasastra Jawa, dalam KTSP antara dua kutub. Di satu sisi, pembelajaran tata bahasa itu penting untuk menentukan seberapa dalam pemahaman siswa terhadap bahasa Jawa, di sisi lain pembelajaran tata bahasa sudah terintegralkan dalam empat aspek keterampilan yang ada dalam kurikulum. Penentuan sikap dalam menghadapi polemik tersebut penting untuk dilakukan, supaya para guru dapat menentukan pendekatan yang akan digunakan dalam pembelajaran.Kata Kunci: pendekatan, pembelajaran, paramasastra, bahasa jawa A. PendahuluanHingga kini pengajaran tata bahasa masih menimbulkan polemik. Ada anggapan bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau yang kemudian disempurnakan lagi menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tidak mementingkan aspek kebahasaan (tata bahasa) karena aspek tersebut sudah tidak tampak lagi secara eksplisit dalam Standar Isi (Yulianto, 2008:3).Para pendukung pengajaran tata bahasa implisit beranggapan bahwa pengajaran eksplisit hanya akan menghambat aspek komunikatif para pembelajar. Selain itu, mereka berpendapat bahwa pengajaran tata bahasa seharusnya terintegrasi dalam pengajaran keterampilan berbahasa yang lain. Menurut mereka, untuk dapat membaca atau menulis dibutuhkan pula pengetahuan ketatabahasaan, sehingga sebaiknya pengajaran ketatabahasaan itu dilakukan secara integral dengan yang lain.Meskipun demikian, pendukung pengajaran tata bahasa eksplisit menganggap tata bahasa merupakan komponen penting yang menentukan apakah pembelajar telah menguasai bahasa yang dipelajarinya atau tidak. Mahir berbahasa tidak hanya berarti menguasai deretan kosakata, melainkan juga struktur yang * Endang Sri Maruti adalah dosen PGSD IKIP PGRI Madiun 89
<p>This research aims to develop interactive multimedia-based instructional media in order to improve students' listening and reading skills. This research refers to the development of 4-D method. 33 test subjects as children. Validation of research instruments are sheets, observation sheets, questionnaires, and learning tests. Data collection techniques used validation and observation techniques. Techniques of data analysis used qualitative descriptive data. Lesson plan results demonstrate feasibility can be trusted with a good reliability of the instrument category. The observation of student activity meets the criteria specified limits effectiveness. Based on the questionnaire responses of students, learning with interactive CD was interesting. Student learning outcomes showed positive development. Thus, the products developed have been effective.</p><p> </p><p> </p><p> </p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.