The incidence of stunting in children can cause the low quality of a country's Human Resources (HR). Stunting causes poor cognitive abilities, low productivity, and increased risk of disease resulting in long-term losses for the Indonesian economy. Stunting also has other long-term impacts, namely the risk of suffering from chronic diseases such as diabetes mellitus (DM), coronary heart disease, hypertension, cancer, and stroke. Community participation is needed in the government's efforts to tackle stunting. Community behavior problems that are factors that cause stunting include 1) Lack of environmental hygiene 2) Lack of knowledge of mothers about health and nutrition 3) Busy parents 4) Poverty. GERMAS CETING (Community Movement to Prevent Stunting) is a community movement that is carried out jointly and continuously in order to increase public awareness in stunting prevention efforts with the main target of the entire community being Cadres, pregnant women and mothers of toddlers and other potential groups by integrating all specific interventions and interventions. sensitive. The purpose of this activity is to increase the knowledge of cadres and mothers of toddlers about stunting and to improve the skills of cadres and mothers of toddlers in making additional food according to the child's age. The implementation method used is problem identification, determining problem solving framework, conducting pre test, providing Health Education and training, conducting post test. There was an increase in mother's knowledge about exclusive breastfeeding, MP-ASI and PHBS. The results of the analysis are known p value 0.000. Keywords: Germas; ceting; cadres; mother of toddlers AbstrakKejadian stunting pada anak dapat menyebabkan rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) suatu negara. Keadaan Stunting menyebabkan buruknya kemampuan kognitif, rendahnya produktivitas, serta meningkatnya risiko penyakit mengakibatkan kerugian jangka panjang bagi ekonomi Indonesia. Stunting juga menimbulkan dampak jangka panjang yang lain yaitu berisiko menderita penyakit kronis seperti diabetes mellitus (DM), jantung koroner, hipertensi, kanker, dan stroke. Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam dalam upaya pemerintah untuk penanggulangan stunting. Masalah perilaku masyarakat yang menjadi faktor penyebab stunting antara lain 1) Kurangnya menjaga kebersihan lingkungan 2) Kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi 3) Kesibukan orangtua 4) Kemiskinan. GERMAS CETING (Gerakan masyarakat cegah stunting) merupakan gerakan masyarakat yang dilakukan secara bersama dan berkesinambungan dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan stunting dengan sasaran seluruh masyarakat utamanya adalah Kader, ibu hamil dan ibu balita serta kelompok potensial lainnya dengan mengintegrasikan seluruh intervensi spesifik dan intervensi sensitive. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan kader dan ibu balita tentang Stunting serta Meningkatkan ketrampilan kader dan ibu balita dalam pembuatan makanan tambahan sesuai dengan usia anak. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah identifikasi masalah, menentukan kerangka pemecahan masalah, melakukan pre test, memberikan Pendidikan Kesehatan dan pelatihan, melakukan pos test. Terjadi peningkatan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif, MP-ASI dan PHBS. Hasil Analisa diketahui p value 0.000. Kata kunci: Germas; ceting;kader;ibubalita
Kasus kehamilan tidak diinginkan (KTD) pada remaja yang terjadi akibat perilaku seksual pranikah tahun 2018-2019 sebanyak 91 kasus untuk wilayah Kota Semarang. Faktor Sosial Ekonomi dan Peran Keluarga mempengaruhi perilaku seksual remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sosial ekonomi dan peran keluarga terhadap perilaku seksual remaja di SMA Kesatrian I Kota Semarang. Jenis penelitian ini adalah study analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah seluruh siswa-siswi di SMA Kesatrian I Kota Semarang sebanyak 520 orang. Didapatkan sampel 94 responden menggunakan teknik systematic random sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan alat ukur kuesioner tingkat sosial ekonomi, peran keluarga, dan perilaku seksual remaja. Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat (chi-square). Hasil penelitian didapatkan bahwa sosial ekonomi dan peran keluarga terdapat pengaruh dalam perilaku seksual remaja di SMA Kesatrian I Kota Semarang.
The quality of child development must be improved since toddlers. One tool that can be used to monitor the development of toddlers carefully, can be used Pre Development Screening Questionnaire (KPSP).The number of children under five around UNISSULA is 9 children. The problem is that most mothers do not understand correctly in stimulating and assessing their child's growth. The output produced is the application of science and technology and increasing the quantity and quality of child development.Implementation of activities with the transfer of science and technology is carried out directly on 29-30 November 2017 targeting toddlers and their mothers in the D3 Midwifery Study Program FK Unissula Semarang. The form of transfer of science and technology begins with pre-test and ends with post-test, education is delivered by providing material about the development and stimulation of children, followed by growth assessment using KPSP.The level of understanding of mothers from the pre-test and post-test results increased by 4.55%, mothers of toddlers know how to stimulate the development of their toddlers. The most important thing from this activity is the mothers will transfer or teach other mothers of children under five, both at home and in the office.
Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017 sebanyak 475 kasus dengan penyebab kematian ibu yang terbesar kedua di Jawa Tengah sebesar 21,23 % karena perdarahan post partum. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian perdarahan postpartum di RSI Sultan Agung Semarang tahun 2016-2017.Jenis penelitian ini desktiptif analitik dengan pendekatan case control.Populasi yaitu semua ibu bersalin yang mengalami perdarahan dan tidak perdarahan. Sampel kasus berjumlah 73 responden dengan teknik pengambilan sampel total sampling dan sampel kontrol berjumlah 73 responden dengan teknik pengambilan simple random sampling. Uji statistik yang digunakan Chi-Square, Odds Ratio dan regresi berganda logistik. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara umur (p=0,000),anemia (p=0,026), makrosomia (p= 0,026) dan polihidramnion (p= 0,000) terhadap kejadian perdarahan postpartum. Tidak ada pengaruh oksitosin dripp (p=0,613), paritas (p=0,613), PEB (p=0,613) dengan kejadian perdarahan post partum. Berdasarkan analisis multivariate dengan regresi logistic didapatkan polihidramnion merupakan faktor dominan terhadap perdarahan postpartum. Polihidramnion berpengaruh secara positif dan signifikan (p=0,04) terhadap kejadian perdarahan post partum.Anemia berpengaruh secara negative dan signifikan (p=0,04) terhadap kejadian perdarahan post partum. Disarankan ibu hamil rutin memeriksakan kehamilannya agar segera terdeteksi apabila mengalami polihidramnion. Disarankan ibu hamil rutin meminum tablet Fe dan makan dengan menu seimbang agar mencegah terjadinya anemia. Kata Kunci :Analisis determinan; Perdarahan post partum
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.