Untuk mengurangi kesenjangan antara kemampuan produksi dan kebutuhan minyak bumi nasional yang semakin lebar ke depan, maka diperlukan kegiatan penganekaragaman sumber daya minyak bumi, diantaranya dari oil sands kedalaman dangkal. Teknologi eksploitasi oil sands kedalaman dangkal dengan cara penambangan terbuka yang dikenal sebagai oil mining sangat berbeda dengan teknologi eksploitasi minyak bumi konvensional, sehingga diperlukan regulasi khusus sebagai landasan hukum operasional oil mining. Tujuan kajian ini adalah menelaah aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu rezim dan aturan hukum yang diperlukan terkait pengusahaan oil sands kedalaman dangkal. Metodologi kajian menggunakan pendekatan hukum normatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka terhadap data sekunder serta bahan hukum primer dan sekunder. Hasil kajian menyimpulkan bahwa karakteristik minyak bumi yang ditemukan pada endapan dangkal oil sands di Indonesia memenuhi kriteria pengertian minyak bumi yang dimaksud Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, sehingga undang-undang ini dapat menjadi payung hukum pengusahaan oil sands dengan teknologi oil mining. Dukungan formal dari Pemerintah kepada Kontraktor Hulu Migas pada tahap uji coba diperlukan karena belum ada regulasi khusus sebagai landasan hukum operasional kegiatan oil mining. Teknologi oil mining perlu diakomodir dalam definisi Eksploitasi dalam Undang Undang Migas untuk menjadi landasan hukum positif pengembangan oil sands kedalaman dangkal untuk peningkatan cadangan dan produksi minyak bumi nasional.
Ketersediaan energi nasional khususnya dari minyak bumi baik onshore (darat) maupun offshore (lepas pantai) sangat tergantung dari kemampuan dalam menemukan lapangan baru. PT Medco EP Indonesia (MEDCO) sebagai salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi menghadapi tantangan kelangsungan produksi seiring penurunan produksi lapangan lama. Salah satu teknik baru dalam produksi onshore yang sedang dikembangkan oleh MEDCO yaitu penambangan minyak bumi terbuka yang akan diuji coba di Iliran High, Blok Rimau, Provinsi Sumatera Selatan.Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal MEDCO yang terkait dengan pengembangan aktivitas penambangan terbuka minyak berat. Hasil identifikasi faktor internal menggunakan analisis VRIO menujukkan terdapat 3 kompetensi yang memenuhi nilai VRIO yaitu efisiensi biaya produksi di bawah US$ 10 per barrel oil equivalen (BOE), memprediksi peluang bisnis di masa mendatang, dan mengintegrasikan aset-aset perusahaan. Hasil identifikasi faktor eksternal makro menggunakan analisis PESTEL menunjukkan faktor teknologi, lingkungan, dan kebijakan pemerintah memiliki nilai terbesar. Hasil identifikasi faktor eksternal mikro menggunakan Porters Five Force menunjukkan faktor persaingan antar perusahaan sebagai faktor terpenting untuk direspon optimal oleh perusahaan. Identifikasi lingkungan tersebut berguna sebagai bahan pertimbangan manajemen MEDCO dalam menyusun feasibility study pengembangan penambangan minyak bumi terbuka di Indonesia.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.