Penambangan batubara dengan sistem penambangan terbuka menghasilkan air asam tambang (AAT), dengan pH yang rendah < 4 yang menyebabkan kelarutan logam yang tinggi. Limbah AAT dapat diolah menggunakan metode fitoremediasi dengan sistem lahan basah. Proses fitoremediasi pada AAT dapat menyebabkan cekaman pada Eleocharis dulcis (Burm.f.) Trin. ex Hunsch. Respons adaptasi terhadap cekaman AAT pada E. dulcis adalah sintesis asam sitrat AS) dan asam askorbat (AAs) sebagai antioksidan non-enzimatik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan dan fungsi asam sitrat dan asam askorbat dalam fitoremediasi AAT pada kondisi lahan basah 01 Airlaya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada E. dulcis di bawah cekaman AAT pada lahan basah, ditemukan kandungan asam sitrat 124,94 ppm dan asam askorbat 21 ppm pada akar. Kemudian pada daunnya kandungan asam sitrat 135 ppm dan asam askorbat 109 ppm. Kualitas AAT, pada inlet hingga outlet pH meningkat menjadi 6 sehingga sesuai dengan baku mutu lingkungan. Konsentrasi logam Fe dan Mn pada AAT juga mengalami penurunan dari inlet ke outlet. Konsentrasi Fe dari AAT pada outlet adalah 0 ppm dan untuk Mn 5,29 ppm. Konsentrasi Fe di outlets telah memenuhi baku mutu lingkungan, namun, logam Mn belum memenuhi baku mutu lingkungan. Sedimen lahan basah diperoleh konsentrasi Fe sebesar 391,56 ppm dan Mn sebesar 28,56 ppm. Pengukuran kandungan asam sitrat dan asam askorbat sebagai antioksidan non enzimatik dapat digunakan sebagai respons adaptasi dan sebagai evaluasi keberhasilan E. dulcis dalam fitoremediasi AAT pada lahan basah buatan.
Acraea terpsicore L. (Lepidoptera : Nymphalidae) merupakan salah satu jenis kupu-kupu yang memiliki sebaran terbanyak di Universitas Sriwijaya Indralaya, dan larvanya ditemukan dapat memakan tanaman inang Piriqueta racemosa (Passifloraceae). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui lama hidup dan perilaku makan pada A. terpsicore pada tanaman P. racemosa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2020 di Rumah Kupu-Kupu Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya Indralaya, Sumatera Selatan. Penelitian lama hidup dan perilaku makan stadia pradewasa (larva) A. terpsicore pada tanaman inang P. racemosa dilakukan menggunakan metode deskriptif dan pengamatan perilaku makan menggunakan metode visual recording yang meliputi: deskripsi morfologi setiap stadia, lama waktu perkembangan setiap stadia, dan perilaku makan larva. Hasil penelitian lama hidup kupu-kupu A. terpsicore dari telur sampai ke imago berlangsung selama 34 – 44 hari dengan rata-rata 38,12 ± 2,34 hari, dengan angka kelulusan hidup sebesar 40%. Perilaku makan larva A. terpsicore pada tanaman inang P. racemosa sangat bervariasi antar
The research entitled “ Study on Macrozoobenthos Community in the Waters of the River Air Perikan Pagar Alam Municipality”, was conducted from November 2007 until March 2008. The aims of the research: to know about composition, density, diversity index, dominancy index, and similarity index, which based on the different microhabitat types. Sampling was carried out on November 2007. Five sampling stations were determined by survey method and the Purposive Sampling method was used at each sampling point to find stony, gravel, sandy and leaf pack area as a different microhabitat substrate. Twenty one orders (Ephemeroptera, Trichoptera, Diptera, Plecoptera, Collembola, Hemiptera, Odonata, Coleoptera, Lepidoptera, Megaloptera, Hymenoptera, Orthoptera, Decapoda, Plesiopora, Tricladida, Amphipoda, Isopoda, Mesogastropoda, Ctenobranchiata, Eulamellibranchiata, and Rhynchobdellida) which are consisted of 70 families and 151 genera were identified from four types of substrates on each sampling station. According to this research, station 4 has the highest in composition (80 genera), and the lowest one at station 1(33 genera). The highest abundance was 12589 ind./m2 found in the station 5, and the lowest one was in the station 1 approximately 880 ind./m2. For the diversity index value, station 3 was the highest (3.1) and the lowest one was station 5 (1.9). The Dominancy index was found in station 5 at the sandy substrates was approximately 0,8 index, which dominated by Tubifex sp. There were differences species composition on each station. Keywords : Macrozoobenthos, community, the river Air Perikan.
Sumatera selatan merupakan kawasan yang memiliki potensi sumberdaya perikanan yang kaya akan keanekaragaman spesies ikannya salah satunya ikan air tawar. Potensi tersebut didukung oleh luasnya wilayah perairan umum daratan Sumatera Selatan yang diantaranya adalah kawasan rawa sebesar 46%. Salah satu rawa lebak terbesar dan berpotensi sebagai perikanan tangkap terdapat di kecamatan Pampangan kabupaten OKI. Karakteristik khas ekosistem rawa lebak yang secara periodik mengalami perubahan kedalaman air secara musiman dapat mengindikasikan adanya perbedaan komposisi spesies ikan pada saat musim hujan dan musim kemarau. Selain berperan sebagai habitat ikan, rawa lebak berperan secara ekologi dan ekonomi bagi masyarakat. Namun adanya kegiatan alih fungsi lahan menjadi perkebunan kelapa sawit berpotensi merusak ekosistem rawa lebak sebagai habitat ikan. Hasil dari penelitian yaitu ditemukan 15 spesies yang tergolong dalam 3 ordo, 8 famili, dan 12 genus dari 159 ekor ikan yang tertangkap di kawasan rawa lebak di Desa Kuro kecamatan Pampangan kabupaten Ogan Komering Ilir pada bulan Oktober 2019 (Musim kemarau). Keanekaragaman jenis ikan termasuk dalam kategori rendah-sedang yaitu berkisar antara 0,590-1,840. Kesamaan komunitas tinggi antara stasiun 2 dan stasiun 3 (73%). Kesamaan komunitas rendah antara stasiun 1 dengan stasiun 3 (37,50%), dan antara stasiun 1 dengan stasiun 2 (42,10%).
Organofosfat merupakan zat kimia sintetis yang terkandung dalam pestisida untuk membasmi hama. Organofosfat terdiri dari ester asam fosfat atau tiofosfat yang toksik secara akut terhadap hewan bertulang belakang seperti ikan, burung, cicak, dan mamalia. Salah satu contoh insektisida organofosfat dengan merek dagang yaitu Dursban 200EC dengan bahan aktif berupa klorpirifos. Ikan mas (Cyprino carpio L.) merupakan salah satu jenis organisme yang hidup di air tawar. Ikan mas memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi dan rentan terhadap perubahan lingkungan, sehingga adanya pencemaran dari limbah insektisida berpotensi membunuh ikan mas tersebut. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan januari 2021 sampai dengan februari 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode eksperimental menggunakan rancangan acak kelompok dan diberi perlakuan menggunakan uji statik (non renewal). Kelompok eksperimen diberi beberapa perlakuan dalam jangka waktu tertentu, setelah itu dilakukan pengamatan dan analisis variabel terikat terhadap variabel bebas dan kontrol. Penelitian menggunakan insektisida organofosfat dengan masing-masing konsentrasi 0 ml/L (kontrol) ; 0,25 ml/L ; 0,75 ml/L ; 1,25 ml/L dan 1,75 ml/L dan diamati setiap 24 jam, 48 jam, 72 jam, dan 96 jam. Analisa data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis varian dan uji lanjut Post Hoc Test (LSD).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada waktu paparan 24 jam didapatkan nilai LC50 sebesar 0944 ml/L, nilai LC50 48 jam sebesar 0,681 ml/L, nilai LC50 72 jam sebesar 0,095 ml/L, dan LC50 96 jam sebesar 1,529 ml/L. Nilai TUa yang didapat dari pemaparan selama 24, 48, 72 dan 96 jam berturut-turut yaitu sebesar 1,059 ; 1,468 ; 10,52 ; 0,654. Hasil analisis statistik dengan ANOVA diketahui bahwa konsentrasi 0,25 ml/L, 0,75 ml/L, 1,25 ml/L, 1,75 ml/L menyebabkan kematian ikan mas secara signifikan. Kesimpulan penelitian adalah ikan mengalami stres dan kehilangan keseimbangan, gerakan melemah, sisik berlendir, operculum terbuka, insang menjadi pucat sehingga ikan kekurangan oksigen, hingga mengalami kematian. Lethal Consentration (LC50) dari insektisida organofosfat selama 24 jam sebesar 0,944 ml/L, 48 jam sebesar 0,681 ml/L, 72 jam sebesar 0,095 ml/L, dan 96 jam sebesar 1,529 ml/L. Konsentrasi pertama yang memiliki dampak nyata terhadap ikan mas (Cyprinus carpio L.) yaitu 0,25 ml/L. Konsentrasi yang mulai berpengaruh terhadap mortalitas ikan mas (Cyprinus carpio L.) yaitu 0, 25 ml/L, Semakin tinggi konsentrasi yang diberikan maka semakin tinggi mortalitas ikan mas. Artinya penggunaan insektisida organofosfat dengan konsentrasi 2 ml/L bersifat sangat toksik terhadap hewan non target.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.