Anak-anak sekolah dasar merupakan salah satu kelompok yang rawan mengenai masalah gizi. Secara nasional masalah gemuk pada anak usia 5 – 12 tahun masih tinggi yaitu 18,8%. Prevalensi status gizi pada anak sekolah dasar di SD Al-Firdaus yaitu status gizi normal 68,14%, gemuk 21,97%, sangat gemuk 15% serta kurus dan sangat kurus 2,20%. Kurangnya konsumsi buah dan sayur merupakan penyebab resiko ke-10 tertinggi dari angka kematian di dunia. Konsumsi buah dan sayur dapat mengurangi resiko defisiensi zat gizi mikro dan serangan penyakit tidak menular. Upaya dalam meningkatkan kesadaran konsumsi buah dan sayuran dilakukan promosi gizi melalui komunikasi, informasi dan edukasi. Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah edukasi mengenai konsumsi buah dan sayur yang diawali dengan pretest pengetahuan dan sikap mengenai konsumsi buah sayur dan diakhiri dengan post test pengetahuan dan sikap serta konsumsi salad buah bersama. Edukasi dilakukan pada anak sekolah dasar kelas V di SD Al Firdaus Surakarta dengan jumlah 21 siswa. Edukasi dilakukan dengan menggunakan media power point dan handout materi sebagai pegangan siswa. Setelah proses kegiatan berlangsung, terdapat peningkatan rata-rata pengetahuan dan sikap mengenai konsumsi buah dan sayur pada anak sekolah dasar. Hal ini disebabkan karena adanya edukasi mengenai konsumsi buah dan sayur. Berdasarkan analisis statistik diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh edukasi konsumsi buah dan sayur terhadap pengetahuan dan sikap pada anak sekolah dasar.
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk membandingkan populasi mikrobiota saluran cerna antara kelompok anak yang memiliki tinggi badan normal dan anak pendek (stunting) di Sekolah Dasar di Kabupaten Lombok Barat. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan desain comparative. Penelitian melibatkan 115 siswa sekolah dasar dengan usia 9-12 tahun yang dipilih secara simple random sampling. Data penelitian meliputi pengukuran tinggi badan menurut umur dan analisa mikrobiota usus dari contoh feses. Berdasarkan hasil uji t-test, jumlah bakteri Lactobacillus kelompok stunting lebih rendah (6,96±0,94 log CFU/g) secara signifikan (p<0,05) dibandingkan kelompok normal (7,38±0,98 log CFU/g). Jumlah bakteri Bifidobacteria, Enterobacter, dan E. coli tidak berbeda signifikan antara kedua kelompok. Namun kecenderungannya, Bifidobacteria kelompok stunting lebih rendah (8,19±0,74 log CFU/g) dibanding kelompok normal (8,22±0,79 log CFU/g) sedangkan jumlah bakteri Enterobacter dan E. coli pada kelompok stunting lebih tinggi (7,82±0,68 dan 7,03±0,97 log CFU/g) dibanding kelompok normal (7,71±0,81 dan 6,96±1,22 log CFU/g).Kata kunci: anak sekolah dasar, mikrobiota saluran cerna, stunting * Korespondensi: Telp: +6274547755, Surel: siti_helmyati@yahoo.com
The study aimed to predict halal food consumption behavior among Moslem students in three different universities in Yogyakarta City. Determinants to explain the halal food consumption was developed based on theory of planned behavior. The research applied cross-sectional design with total respondents of 168 Moslems students from State University, Islamic University, and Catholic University in Yogyakarta. The score of attitude, knowledge, subjective norm, perceived behavioral control and halal food consumption behavior were collected through a questionnaire. The data was analysed using Kruskall-Wallis and Multiple Linear Regression test. The study found that the score of knowledge in Islamic State and State University was higher than in Catholic University (7.43 vs 7.29 vs 7.09). The highest score of attitude was 51.52 in State University compared to Islamic State University and Catholic University (49.8 vs 47.61). The highest score of subjective norm was also in State University with the score of 3.59 while the score of halal food consumption behaviour were higher in State and Islamic State University compared to Catholic University (9.18 vs 9.18 vs 7.89). From those categories, the score of all variables except for the knowledge was statistically different between the three universities (p<0.05). It was concluded that the behavior of halal food consumption among Moslem students in Yogyakarta City may be predicted from the knowledge, attitude, subjective norm, and perceived behavioral control. These findings help to explain why the Moslem students in Yogyakarta eat halal food. Further research is needed to determine whether there are factors affecting halal food consumption behavior and how to improve it.
The intervention of nutrition management can increase hemoglobin levels and development on stunting toddlerBackground: The prevalence of stunting remains high in Indonesia. Stunting has serious effects on children such as increased morbidity, mortality, and decreasing physical and cognitive capability. Objectives: To analyze the effect of the nutrition care process on nutritional status, hemoglobin, and development on stunting children. Methods: This quasi-experimental study used a non-randomized pre and post-test with a control group design. Fortyfour children under five were divided into 2 groups; the intervention group received the nutrition care process for 3 months, while a control group received a leaflet. Nutritional status was determined by body weight for age, hemoglobin concentration using finger test stick, and development using a questionnaire. Results: There were significant differences (p<0.05) in weight for age between the two groups, both before and after the intervention. However, the differences of weight for an age before and after intervention in each group were not significant (p=0.184 and p=0.130). The increase of hemoglobin concentration between before and after intervention in the intervention group was statistically significant (p=0.008). On the other hand, there was a significant decrease in hemoglobin concentration in a control group (p=0.003). There was an increase of subjects having accordance development, from 9 to 15 subjects in the intervention group. The development between before and after the intervention was significantly different (p=0.03), but not in the control group (p=0.78). Conclusions: The nutrition care process could accelerate the improvement of hemoglobin concentration and development, but not on the nutritional status of stunting children.
Latar Belakang: Remaja putri rentan terhadap berbagai masalah gizi, sementara masalah pada remaja akan berdampak pada siklus kehidupan selanjutnya. Pemanfaatan smartphone perlu dioptimalkan, khususnya dalam hal mencari informasi kesehatan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan aplikasi yang berisikan informasi kesehatan dan dapat mengukur status gizi pengguna. Tujuan: Untuk mengevaluasi kelayakan aplikasi oleh pengguna. Metode: Penelitian ini mengembangkan sebuah aplikasi kesehatan yang berbasis android, yaitu NutriHealth. Selanjutnya dilakukan uji pakar oleh pakar kesehatan dan sistem informasi kesehatan. Hasil uji pakar digunakan untuk memperbaiki aplikasi. Kemudian dilanjutkan dengan uji usability kepada 39 responden siswi SMA untuk menilai kemudahan penggunaan aplikasi NutriHealth. Hasil: Aplikasi menawarkan enam menu utama, yaitu: 1) Informasi bagi Remaja Putri Sehat Bergizi, 2) Cek Status Gizimu, 3) Cek Porsi Makananmu, 4) Riwayat Pengukuran, 5) Saran, dan 6) Tentang Kami. Hasil uji usability menunjukkan bahwa aplikasi mudah digunakan dan dapat diterima dengan baik oleh responden. Dari aspek sistem, 100% responden menyatakan bahwa tampilan antarmuka mudah dikenali. Dari aspek user, lebih dari 90% responden menilai bahwa menu dalam aplikasi mudah dicari, informasi mudah dicari, tulisan mudah dibaca, serta simbol, ikon, dan gambar mudah dipahami. Dari aspek interaksi, sebanyak 92,3% responden menyatakan mudah mengakses informasi yang ditawarkan dan 97,4% menyatakan fungsi di dalam aplikasi sudah sesuai dengan tujuan. Sebagian besar menu pada aplikasi NutriHealth dinilai 4 (bagus) oleh responden. Kesimpulan: Aplikasi NutriHealth dapat diterima dengan baik oleh responden. Adanya aplikasi ini diharapkan mempermudah akses remaja putri untuk mendapatkan informasi gizi dan kesehatan sehingga dapat meningkatkan status gizi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.