Kerusakan hati kronis berkaitan kerusakan sel hati, aktifnya sel stelat, akumulasi protein matriks ekstraselular, dan menyebabkan fibrosis hati. Petai cina (Leucaena glauca, Benth.) secara empiris digunakan untuk mengobati penyakit hati. Daun petai cina mengandung antioksidan dan zat aktif seperti tanin, saponin, alkaloid, dan saponin yang dapat membantu perbaikan fungsi hati pada fibrosis. Penelitian ini bertujuan menganalisis efek ekstrak etanol daun petai cina terhadap perbaikan fungsi dan histolopatologis hati tikus model fibrosis. Kelompok uji dibagi menjadi kontrol negatif yang diberi aquades, kelompok perlakuan 1, 2 dan 3 diberikan ekstrak etanol daun petai cina selama 14 hari dengan dosis 2,25; 4,5 dan 9 mg/200gBB. Uji Analisis data SGOT, SGPT, dan jumlah sel hepatosit normal menggunakan ANOVA, dilanjutkan dengan uji a Scheffe. Data perubahan derajat fibrosis menggunakan uji Kruskall-Wallis dan dilanjutkan uji Mann Whitney. Terdapat perbedaan signifikan kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol terhadap penurunan kadar SGOT (p=0,001), SGPT (p=0,000), peningkatan jumlah hepatosit normal (p=0,000), dan penurunan derajat fibrosis (p=0,04). Hasil uji Krusskall Wallis menunjukkan derajat fibrosis pada kelompok kontrol berbeda bermakna (p=0,04) dengan kelompok perlakuan. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan derajat fibrosis pada kelompok kontrol berbeda bermakna (p<0,05) dengan kelompok perlakuan 3 (p=0,015). Ekstrak etanol daun petai cina (Leucaena glauca,Benth.) memiliki efek memperbaiki fungsi hati dengan menurunkan kadar SGOT dan SGPT, meningkatkan proliferasi sel hati yang normal, serta menurunkan derajat fibrosis.