Latar Belakang. Anemia merupakan salah satu permasalahan gizi yang banyak terjadi di negara berkembang. Faktor gizi yang turut berkontribusi terhadap kejadian anemia diantaranya adalah kurangnya asupan zat gizi yang memengaruhi pembentukan Hemoglobin (Hb) pada penderita anemia. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsumsi energi, protein, zat besi, asam folat, vitamin C, vitamin A, dan seng pada subjek penderita anemia dibandingkan dengan angka kecukupan gizi (AKG) yang diduga menjadi faktor penyebab anemia. Metode. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dan merupakan bagian dari penelitian “Observasi Klinik Formula Jamu Anemia” yang dilakukan pada bulan Maret-Desember 2018. Jumlah subjek sebanyak 83 orang dengan rentang usia 16-49 tahun. Data konsumsi makanan dikumpulkan dengan wawancara menggunakan food recall 24 jam dan selanjutnya dianalisis dengan program Nutrisurvey. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar subjek memiliki status gizi normal. Tingkat konsumsi zat besi, asam folat, dan seng subjek kurang dari AKG, konsumsi energi dalam kategori cukup, dan konsumsi protein, vitamin A serta vitamin C lebih dari AKG. Hasil uji bivariat chi-square menunjukkan tidak ada korelasi yang bermakna antara status anemia dengan konsumsi zat gizi (p>0,05). Kesimpulan. Wanita usia subur (WUS) yang menderita anemia rata-rata memiliki tingkat konsumsi zat besi, asam folat, dan seng kurang dari AKG
Paramita S, Kosala K, Dzulkifli D, Saputri DI, Wijayanti E. 2017. Anti-inflammatory activities of ethnomedicinal plants from Dayak Abai in North Kalimantan, Indonesia. Biodiversitas 18: 1556-1561. Inflammation is a normal process in the human body as a response to injury from the healing process. Meanwhile, chronic inflammation will cause new health problems to patients. Antiinflammatory drugs generally used for those conditions, have several side effects to patients. The objective of this research was to find alternative anti-inflammatory drugs, especially from natural sources. Three medicinal plants recorded from Dayak Abai in North Kalimantan, Indonesia for health problems caused by the inflammation process i.e. Amomum xanthophlebium Baker, Clerodendrum buchananii (Roxb.) Walp., and Donax canniformis (G.Forst.) K.Schum. were used as material in this research. The experimental method using carrageenan-induced rat paw edema was used followed by the resulting measurement using plethysmometer. The results showed that significant differences of AUC (area under the curve) with p = 0.001 (p < 0.05) were achieved between negative control, positive control, and treatment group with plant medicinal extracts. AUC of leaves ethanol extract of C. buchananii showed the strongest antiinflammatory activities. It could be concluded that the medicinal plants recorded from ethnomedicinal data from Dayak Abai in North Kalimantan, have anti-inflammatory activities, with C. buchananii as the most potential ones which could be further developed as a new source of the anti-inflammatory drug.
Hiperurisemia merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat darah melebihi nilai normal. Cabe jawa (Piper retrofractum), daun sendok (Plantago major), dan seledri (Avium graveolens) diketahui memiliki khasiat sebagai penurun asam urat darah. Penggunaan kombinasi ketiga tanaman obat tersebut sebagai anti hiperurisemia belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan khasiat ketiga tanaman tersebut dalam satu ramuan jamu. Jenis penelitian ini adalah eksperimental murni dengan pre and post test controlled design. Hasil intervensi selama 7 hari pada 30 ekor tikus putih jantan yang terbagi dalam 5 kelompok yakni kelompok kontrol (tanpa perlakuan), kelompok kontrol positif (allopurinol), kelompok ramuan jamu dengan 3 macam dosis masing-masing 0,2 g, 0,4 g dan 0,8 g, menunjukan bahwa kadar asam urat darah pada kelompok perlakuan mengalami penurunan. Pemberian ramuan jamu anti hiperurisemia dengan dosis 0,4 g mampu menurunkan kadar asam urat darah dengan rerata paling tinggi. Ramuan jamu yang terdiri dari cabe jawa, daun sendok dan seledri mampu menurunkan kadar asam urat darah pada tikus. Kata kunci: Cabe jawa, daun sendok, seledri, hiperurisemia
Alang-alang or Imperata grass known by people the Indonesian has many health benefits . RRJ Hortus Medicus as a service-based research clinic uses alang-alang roots in hebal formula to treat hypertension, osteoarthritis, headache, urinary tract stones, urinary tract infection, stomatitis and prostate enlargement. In addition to having empirical usage data, all plants used in RRJ must have scientific data. This study is a literature study with the aimof obtaining the scientific basis for the use of alang-alang roots. Search articles from scientific journals through google scholar, google and pubmed search engines with the keywords alang-alang or Imperata cylindrica and assistive words in accordance with the claims of use. The selected article is a complete of the results of experiments and surveys that are in accordance with topics both in Indonesian and English until 2018. The results of the study show that Imperata roots contain phenols and tannins which are antioxidants, isogeunin compound as anti-inflammatory, lignans as vasodilation, sinensitin, eupatorin, tetra-O-methylscutellar-ein 3 '-hydroxy-5,6,7 , 4 '-tetramethoxyflavone as a diuretic, imperanene as platelet antiaggregation and 5-hydroxy-2- (2-phenylethyl) chromone and 5-hydroxy-2- [2- (2- hydroxyphenyl) ethyl chromone as neuroprotective . Imperata is also shown to have antimicrobial and anti-neoplasmic activity. The various active compounds and activities above, support the use of Imperata in the Hortus Medicus RRJ. Abstrak Tanaman alang-alang sejak dulu telah dikenal oleh masyarakat Indonesia memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Rumah Riset Jamu (RRJ) Hortus Medicus sebagai klinik penelitian berbasis pelayanan menggunakan akar alang-alang dalam ramuan jamu untuk mengobati hipertensi, osteoartritis, nyeri kepala, batu saluran kemih, infeksi saluran kemih, panas dalam, dan pembesaran prostat. Di samping memiliki data penggunaan empiris, semua tanaman yang digunakan di RRJ harus memiliki data ilmiah. Kajian ini merupakan studi literatur dengan tujuan memperoleh dasar ilmiah penggunaan akar alang-alang di RRJ. Penelusuran artikel dari jurnal ilmiah melalui mesin pencari google scholar, google, dan pubmed dengan kata kunci alang-alang atau Imperata cylindrica dan kata bantu sesuai dengan klaim penggunaannya. Artikel yang dipilih adalah artikel lengkap hasil eksperimen maupun survei yang sesuai dengan topik baik berbahasa Indonesia maupun Inggris sampai tahun 2018. Hasil studi menunjukkan akar alang-alang mengandung fenol dan tanin yang bersifat sebagai antioksidan; senyawa isogeunin sebagai anti inflamasi; lignan sebagai vasodilatasi, sinensitin, eupatorin, tetra-O-methylscutellar-ein 3’-hydroxy-5,6,7, 4‘-tetramethoxyflavone sebagai diuretik; imperanene sebagai antiagregasi trombosit dan serta 5-hydroxy-2-(2-phenylethyl) chromone dan 5-hydroxy-2-[2-(2- hydroxyphenyl) ethyl chromone sebagai neuroprotektif. Alang-alang juga terbukti memiliki aktivitas antimikroba dan anti neoplasma. Berbagai kandungan senyawa aktif dan aktivitas di atas, mendukung penggunaan alang-alang di RRJ Hortus Medicus.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.