The Increasing of beef consumption in Kupang City, shows that there is an increase in people's need for animal protein. However, high meat consumption can also be a threat to health if contaminated by microorganisms.This study aims to calculate the amount of microbial contamination in beef samples taken from Kupang City Slaughterhouse. 30 longissimus dorsi muscle samples were taken from RPH and taken to the Kupang City Veterinary Engineering Unit to be examined using the Total Plate Caount Test (TPC), then the bacterial colonies were calculated using a colony counter.The results of the TPC analysis show that 63.33% of the samples have TPC values that are above the normal standard, while only 36.67% are at normal values.
This study aims to evaluate the effect of different storage conditions and duration to the growth and development of microorganisms and pathogens up to a certain interval time. Therefore, the research will look at how the growth of bacteria in Se'i pork will be seen through the Total Total Count (TPC) in the condition of room temperature and refrigerator up to 5 days of storage time intervals. By treating the room temperature and temperature of the refrigerator with a storage time of 0, 1, 2, 3, 4, and 5 days, the microorganism numbers will be obtained in these two different storage conditions for 5 days. The results showed clear result of the growth rate and the number of bacteria between Se'I stored at the refrigerator temperature storage with Se'I at room temperature every day. It is clear from the results that the growth of microorganisms greater in Se'i at room temperature compared to those refrigerated. Other results found that samples from one shop have already shown TPC number above the maximum standard for the total number of microorganisms allowed by Standar Nasional Indonesia (SNI) in smoked meat.
Identifikasi mekanisme virulensi yang terkait dengan Campylobacter jejunia dalah bidang yang penting karena merupakan target potensial untuk vaksin masa depan. Contoh protein yang disekresikan olehC. jejuni yang telah dipelajari baru-baru ini adalah Cj039lc. Analisabioinformatikamenemukanbahwa protein inibisamenjadiαhelical pore forming protein (PFP). Untuk mengetahui lebih lanjut mekanisme virulensi dari protein ini maka perlu di lakukan identifikasi lebih mendalam tentang protein. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi metode ekspresi dan purifikasi yang optimal untuk menghasilkan protein Cj3091c yang murni dan cukup, yaitu1 mg/ml Cj0391c murni. Pemurnian dilakukan dengan Iminobilized metal Affinity Chromatography (IMAC) kolom yang digunakan untuk memulihkan protein rekombinan. SDS-PAGE dan Western blotting digunakan sebagai metode untuk menentukan kondisi optimum untuk elusi protein rekombinan Cj039lc. Hasil dari ekspresi dan pemurnian pada percobaan ini menyimpulkan bahwa konsentrasi optimum Imidazole dalam buffer pencuci untuk menghasilkan konsentrasi tinggi protein Cj039lc murnia dalah kombinasi dari langkah awal 20 mM buffer pencuci Imidazole diikuti dengan dua kali mencuci menggunakan 40 mM Imidazole. Konsentrasi akhir l mg/mL Cj039l c kemudian siap untuk digunakan untuk Small-angle X-ray scattering (SAXS) dan Dynamic light scattering (DLS).
Compylobacter jejuni merupakan salah satu bakteri utama penyebab gastroenteritis akut di seluruh dunia dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi, terutama di negara-negara berkembang. Oleh karena itu sangat penting untuk mulai mengidentifikasi faktor virulensi dari C. jejuni, salah satunya adalah dengan mengidentifikasi protein yang dikeluarkan dari patogen ini. Cj039lc merupakan salah satu protein yang telah mulai dipelajari dan dapat terindentifikasi sebagai α-Helical pore toning protein (PFP) dan menyebabkan apoptosis pada sel makrofag ayam. Karena diduga bahwa mekanisme apoptosis mungkin mirip dengan mekanisme cytotoxicity dari α-Helical yang lain maka dalam penelitian ini protein Cj039lc ini kemudian diekspresikan, dimurnikan dan dianalisis untuk melihat interaksinya dengan membran lipid bilayer. Tujuan penelitian utama penelitian ini adalah untuk menentukan apakah Cj0391c bisa menembus dan mengganggu membran sebagai α-PFP atau tidak. Potensial interaksi protein dan membran dievaluasi menggunakan Small Angle X-Ray Scattering (SAXS), Wide Angle X-Ray Scattering (WAXS), dan Dynamic Light Scattering (DLS). Meskipun hasil tidak menunjukkan indikasi penyisipan protein ke dalam membran, namun penelitian ini menjadi rujukan metode ekspresi dan pemurnian yang optimal untuk Cj0391c dan gambaran bentuk struktur Cj0391c berdasarkan hasil analisis SAXS.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.