Letak Negara Indonesia secara geografis sangat istimewa. Pertama, Indonesia berada di antara tiga lempang benua besar, yaitu lempeng pasifik, lempeng Eurasia, dan juga lempeng Australia. Kedua, Indonesia berada di dalam dua kawasan laut dangkal meliputi dangkalan Sahul dan dangkalan Sunda. Ketiga, Wilayah Negara Indonesia memiliki dua deretan pegunungan besar, yaitu pegunungan mediterania dan sirkum pasifik. Karena letaknya sangat strategis, membuat Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat besar, terutama kekayaan alam non hayatinya, berupa keanekaragaman fenomena geologi yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Tidak berlebihan jika Negara Indonesia disebut sebagai negara megageodiversity, mengingat besarnya kekayaan geologi yang dimiliki. Akan tetapi, kekayaan geologi tersebut belum mampu tergarap secara optimal sampai saat ini, mayoritas masih dieksploitasi untuk kegiatan pertambangan serta sebagai bahan baku pendukung dalam industri manufaktur. Tidak sedikit dari kegiatan industri tersebut justru menimbulkan berbagai efek negatif berupa penurunan bahkan kerusakan fungsi ekologis (tata alam).Geowisata adalah sebuah solusi bagaimana memanfaatkan kekayaan geologi beserta berbagai dinamikanya untuk kegiatan wisata. Buku ini menyajikan secara lengkap bagaimana mengelola potensi geologi menjadi daya tarik wisata alam yang ideal dan berkelanjutan, disertai model pengelolaan daya tarik wisata yang mampu bersinergi dengan prinsip-prinsip konservasi.Paradigma baru yang hendak dibangun penulis adalah “Bagaimana mengoptimalkan potensi alam menjadi bernilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat lokal, sekaligus mampu menekan seminimal mungkin, bahkan menghilangkan potensi kerusakan?” Buku ini sangat cocok digunakan oleh mahasiswa maupun pelaku pariwisata sebagai bahan diskusi dan referensi terkait pengelolaan daya tarik wisata alam, sekaligus sebagai pengantar untuk penelitian geowisata yang lebih mendalam.Judul Buku: GEOWISATA (Perencanaan Pariwisata Berbasis Konservasi)ISBN: 978-602-50603-6-6Penulis: Hary Hermawan dan Erlangga BrahmantoPenerbit: Penerbit NEMHarga Penerbit: Rp. 30.000,-Pemesanan: 0853-2521-7257 (an, Bapak Mohan Andreas / Penerbit NEM)
ABSTRAKTari Sigale-gale merupakan tarian sebuah patung kayu yang digerakkan oleh manusia dengan diiringi alunan musik khas Batak. Tari Sigale-gale sempat menjadi icon pada acara Festival Danau Toba tahun 2013. Adanya pergeseran nilai tari Sigale-gale dikarenakan perubahan cara penyuguhan tari Sigale-gale tersebut dengan memutar kaset yang sebelumnya selalu diiringi alunan alat-alat musik khas Batak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui esensi dan nilai yang terkandung dari tari Sigale-gale dalam meningkatkan wisata budaya di Desa Tomok Kabupaten Samosir. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Tari Sigale-gale merupakan suatu pertunjukan yang menceritakan tradisi suku Batak Toba pada zaman dahulu. Prosesinya sejak dahulu hingga kini tidak mengalami perubahan namun cara menampilkannya yang berubah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa nilai tari Sigale-gale perlu dipertahankan dengan mengembalikan cara menampilkan pertunjukannya seperti sedia kala dan menghadirkan penari yang handal dalam menarik wisatawan untuk manortor (menari). Kata Kunci: Value, Tari Sigale-gale, Wisata Budaya VALUE OF SIGALE-GALE DANCE TO INCREASE CULTURE TOURISM IN TOMOK VILLAGE, SAMOSIR DISTRICT ABSTRACTTari Sigale-gale is a dance of a wooden statue that is driven by humans accompanied by typical Batak music. Sigale-gale dance had become an icon in the 2013 Lake Toba Festival. The shift in the value of Sigale-gale dance was due to changes in the way the Sigale-gale dance was presented by playing tapes which were always accompanied by strains of Batak musical instruments. The purpose of this study was to determine the essence and value contained in Sigale-gale dance in enhancing cultural tourism in Tomok Village, Samosir Regency. This study uses descriptive qualitative methods. The results of this study state that Sigale-gale Dance is a performance that tells the traditions of the Batak Toba tribe in ancient times. The procession has not changed until now but the way it is displayed changes. The conclusion of this study is that the value of Sigale-gale dance needs to be maintained by returning the way to show the show as usual and presenting dancers who are reliable in attracting tourists to dance. Keywords: Value, Sigale-Gale Dance, Culture Tourism
Destinasi wisata kampung tulip yang menawarkan daya tarik khas Negeri Belanda merupakan sesuatu yang berbeda dan baru di Kota Bandung. Apalagi progres pengembangan kedepan dengan menawarkan konsep wisata edukasi. Telah menjadi pengetahuan umum bahwa kunci sukses pengembangan destinasi wisata terletak pada persoalan pengemasan daya tarik wisata. Sejauh mana daya tarik wisata yang ditawarkan memiliki keunikan, keindahan, keaslian, dan nilai yang dapat mempengaruhi kepuasan wisatawan sehingga berdampak pada loyalitas pengunjung. Oleh karena itu, buku panduan ini akan menyajikan secara lengkap tentang bagaimana kriteria daya tarik wisata yang berkualitas; motivasi wisatawan mengunjungi daya tarik wisata; para pelaku industri pariwisata; serta konsep pengembangan wisata edukasi yang dapat digunakan untuk pengembangan daya tarik wisata kampung tulip berbassis wisata edukasi
special interest tourism is one of the forms of attraction development recommended in the Regional Tourism Development Master Plan (RIPDA) of the Bandung Regency. Therefore, realizing the special interest attraction of interest in Kampung Batu Malakasari destination is the most appropriate strategy in the development of the next destination. This article discusses how the strategy in developing Kampung Batu Malakasari to become a special interest tourist attraction. using qualitative studies and SWOT analysis resulted in several recommendations related to the strategy of developing special interest in Kampung Batu Malakasari, are: (1) Packaging special interest attractiveness; (2) Presenting geo- tourism-based education (geowisata); (3) Provide staff training as a natural and cultural interpreter; (5 Improve accessibility to increase tourist comfort; (6) Involving citizens in tourism management with the concept of community-based tourism management
Tourism is inseparable from the role of the Travel Agent. The role of travel agents is vital due to the creativity of “ concocting “ tour packages offered by the travel agent that makes the magnetic allure of foreign tourists come to Yogyakarta. With more and more of her as a tourist destination has to offer and the more diverse types packagege tour at an economical price, then the scene of a race between a travel agent - travel agent in Yogyakarta to captivate foreign tourists to come to Yogyakarta.ASITA ( Association of Indonesian Tours And Travel ) is a forum All Indonesia Tour & Travel Yogyakarta chapter, noting that there is a trend of foreign tourists visit it depends on the package tours offered by travel agents. Offered more competitive prices which makes the competition between travel agents with one another. Many factors affect the motivation of an individual or a group of tourists who come to Yogyakarta.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.