Magnet Paket Wisata Dalam Menarik Kunjungan Wisatawan Asing Berkunjung Ke Yogyakarta

Brahmanto, Erlangga

doi:10.36276/mws.v13i2.227

Cited by 5 publications

(4 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Berdasarkan kuesioner yang disebar kepada seratus mahasiswa dari perguruan tinggi favorit di Kota Bandung, diketahui adanya hubungan timbal balik antara paket wisata terhadap minat berlibur. Sejalan dengan hasil penelitian tersebut, Brahmanto (2015) dalam tulisannya mengatakan bahwa paket tour yang bervariasi jenisnya, yaitu dengan mengkombinasikan antara wisata baik alam ataupun budaya dengan berbelanja di toko cinderamata akan menjadi daya tarik bagi wisatawan asing untuk berkunjung.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Penyusunan Paket Wisata dan Pemasaran Digital Sebagai Upaya Penguatan Desa Wisata di Lingkar Mandalika

Khusnia

Anshari²,

Mahmudi³

et al. 2022

Jcommdev

View full text Add to dashboard Cite

Program “penyusunan paket wisata dan pemasaran digital sebagai upaya penguatan desa wisata di lingkar Mandalika” adalah program Matching Fund Kedaireka 2022 atas kolaborasi Universitas Mataram, Genpi Nasional, dan Besiru Hub. Program ini didasari oleh terbatasnya kemampuan dalam mengemas paket wisata dan pemasaran digital oleh 16 desa wisata di sekitar Lingkar Mandalika. Oleh karena itu, program ini hadir untuk membantu mereka menyusun dan mengemas paket wisata dan memasarkannya. Secara garis besar ada tiga metode yang digunakan untuk memecahkan permasalahan tersebut yaitu melalui pemetaan masalah, pelatihan penyusunan paket wisata dan pelatihan pemasaran digital, dan pendampingan produksi konten wisata kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di 16 desa tersebut. Secara umum program kolaborasi ini berjalan dengan baik. 16 perwakilan dari Pokdarwis Desa Wisata Lingkar Mandalika serta 20 mahasiswa pendamping mengikuti kegiatan kolaborasi ini. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah 16 desa wisata berhasil mengemas paket wisata, memproduksi konten wisata, serta mampu memasarkannya secara digital. Sebanyak 32 konten promosi paket wisata yang terdiri 16 dalam bentuk flayer dan 16 video diproduksi dalam program ini. Konten-konten wisata tersebut merupakan konten digital yang akan mempromosikan paket wisata yang ditawarkan oleh 16 desa wisata di Lingkar Mandalika. Selain itu, ada test tour dan diseminasi sekaligus launching paket wisata. Kegiatan ini melibatkan pihak terkait (konten kreator, jurnalis, komunikat, akademisi, asosiasi pelaku wisata, dan birokrat) yang tujuannya untuk menarik perhatian mereka agar mereka ikut mempromosikan paket wisata desa wisata lingkar Mandalika dan hasilnya rangkaian kegiatan ini terpublikasi secara luas baik di media sosial maupun media mainstrem.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Penyusunan Paket Wisata dan Pemasaran Digital Sebagai Upaya Penguatan Desa Wisata di Lingkar Mandalika

Khusnia

Anshari²,

Mahmudi³

et al. 2022

Jcommdev

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Biro Perjalanan Wisata mempromosikan produk atau paket perjalanan wisata ini dengan cara melakukan kunjungan ke sekolah, universitas, kantor, instansi pemerintah serta masyarakat luas. (Brahmanto, 2015), yang direncanakan dan diselenggarakan oleh suatu travel agent atau biro perjalanan atas resiko atas resiko dan tanggung jawab sendiri, yang acara lamanya waktu wisata, tempat-tempat yang akan dikunjungi, akomodasi, transportasi, makanan dan minuman telah ditentukan oleh biro perjalanan dan telah ditentukan jumlahnya. (Oka, 2020) Dari pengertian di atas bahwa paket wisata adalah semua layanan pembelian anggota tur ketika membayar tur.…”

Section: Paket Wisataunclassified

Model Pelayanan Paket Wisata Ke Turki Di Masa Pandemi Covid 19 Di Golden Rama Tours & Travel

Sulistiyowati,

Toro,

Kinanti

et al. 2022

jstp

View full text Add to dashboard Cite

Tahun 2020 akan diingat dalam sejarah sebagai tahun terjadinya wabah flu mematikan berskala global yang melumpuhkan aktivitas perekonomian dunia di awal abad ke-21. Wabah ini disebut Covid 19 (Corona Virus Disease 2019), virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia. Hal ini berdampak buruk bagi perekonomian negara, salah satunya industri pariwisata karena kebijakan pemerintah yang menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) serta lockdown yang menyebabkan industri pariwisata tidak dapat beroperasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas pariwisata tetap berjalan selama pandemi Covid 19 dan mengetahui model pelayanan untuk menarik konsumen berwisata dimasa pandemi Covid 19, Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data, mereduksi data, penyajian data dan penyimpulan hasil penelitian. Hasil dari penelitian ini setelah dilakukan wawancara, aktivitas pariwisata tetap berjalan dimasa pandemi Covid 19 dengan menjalankan protokol kesehatan sehingga wisawatawan merasa aman saat berwisata

show abstract

“…A tour package, or what can be called a package tour or inclusive tour, is a form of travel that has one or more destinations and is supported by various travel facilities on a fixed trip and a single selling price for all components of the tour (Ahmad et al, 2020). In a tour package, there must be a series of tourism components, one of which is a schedule of visits to tourist objects or tourist attractions (Brahmanto, 2015) (Azalea, 2021).…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Comparison of MARCOS and TOPSIS Methods in Determining Bali Tour Packages

Sarja

Nugroho²,

Sadguna³

et al. 2022

JCSTS

View full text Add to dashboard Cite

Tour packages, or what can be called package tours or inclusive tours, are forms of travel that have one or more destinations and are supported by various travel facilities. Tour packages can usually be purchased through travel agents or on the spot at tourist destinations, for example, directly at tourist villages that have tour package offers. The tour packages offered vary with different prices and specifications. The various choices of tour packages offered sometimes make tourists confused about choosing the right tour package. This is because the prices are not in accordance with the tourist budget, and the schedule is not flexible. Tourists are required to be precise in making decisions so that the selected tour package is as desired. For this reason, it is necessary to have a system that helps in providing alternative choices of tour packages. A decision support system (DSS) is one of the tools that can be used in decision-making for decision-makers. From several decision-making methods in this study, a comparison of two methods, namely TOPSIS and MARCOS, was carried out to determine tour packages according to tourist criteria. These two methods were chosen because they have similarities in the calculation concept, which is related to the ideal solution and the anti-ideal solution. Comparisons are made using the total budget and total time parameters. The test was carried out using 10 trial data entered by tourists and then the tourist objects themselves, namely samples of natural, culinary, and shopping attractions in Badung Regency. The test results show that the MARCOS method is better than the TOPSIS method because it produces 7 test data with a better total budget and total time.

show abstract

Magnet Paket Wisata Dalam Menarik Kunjungan Wisatawan Asing Berkunjung Ke Yogyakarta

Cited by 5 publications

References 0 publications

Penyusunan Paket Wisata dan Pemasaran Digital Sebagai Upaya Penguatan Desa Wisata di Lingkar Mandalika

Penyusunan Paket Wisata dan Pemasaran Digital Sebagai Upaya Penguatan Desa Wisata di Lingkar Mandalika

Model Pelayanan Paket Wisata Ke Turki Di Masa Pandemi Covid 19 Di Golden Rama Tours & Travel

Comparison of MARCOS and TOPSIS Methods in Determining Bali Tour Packages

Contact Info

Product

Resources

About