Preeklampsia adalah kelainan multisistemik spesifik pada kehamilan yang ditandai oleh timbulnya hipertensi dan proteinuria setelah umur kehamilan 20 minggu. Kondisi yang terjadi pada kasus preeklampsia perlu ditangani dengan tepat karena preeklampsia dapat menimbulkan komplikasi yang serius pada ibu dan janin. Sementara itu, hingga saat ini penyebab preeklampsia belum diketahui secara pasti. Namun demikian, beberapa penelitian telah mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia. Sehingga, studi literatur ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan preeklampsia berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Indonesia. Studi literatur ini dilakukan dengan cara melakukan pencarian artikel pada google cendekia, pengkategorian artikel sesuai kriteria inklusi, dan analisis artikel. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah : faktor-faktor dan preeklampsia. Pada pengaturan lanjutan ditentukan artikel yang dicari adalah artikel pada tahun 2008-2018. Dalam pencarian tersebut didapatkan 887 artikel. Kriteria inklusi yang digunakan dalam pencarian artikel adalah : (1) artikel berisi tentang kejadian preeklampsia di Indonesia, (2) kata kunci yang digunakan dalam pencarian ada dalam judul artikel, dan (3) rancangan penelitian dalam artikel menggunakan case control design. Berdasarkan kriteria inklusi tersebut, maka didapatkan 10 artikel yang dapat dianalisis untuk studi literatur ini. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, telah teridentifikasi bahwa faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia adalah karakteristik ibu, riwayat kehamilan, berat badan, riwayat penyakit kronis, pengetahuan, dan riwayat kontrasepsi. Faktor-faktor resiko yang telah teridentifikasi ini diharapakan dapat digunakan sebagai dasar untuk menganalisis program pencegahan preeklampsia dan menentukan penatalaksanaan yang lebih tepat pada ibu hamil dengan preeklampsi di Indonesia.
ABSTRAKPenguasaan lahan dan produktivitas kakao di tingkat petani masih sangat rendah sehingga berdampak pada rendahnya pendapatan petani. Kabupaten Kolaka merupakan salah satu sentra utama kakao dengan jumlah petani kakao sangat besar di Sulawesi Tenggara. Penelitian bertujuan mengetahui profil dan kelayakan usahatani kakao di tingkat petani. Penelitian dilaksanakan di Desa Atula dan Desa Dangia, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara pada bulan April sampai Juli 2012. Pengambilan data menggunakan metode survei dengan wawancara langsung terhadap 30 orang petani kakao yang diambil secara acak sederhana. Data dianalisis secara deskriptif dan kelayakan usahatani melalui analisis benefit cost ratio (B/C ratio), net present value (NPV), dan internal rate of return (IRR). Hasil analisis dengan discount factor 18% per tahun diketahui nilai NPV Rp19.646.384,00; B/C ratio 2,87; dan IRR 51% sehingga diketahui usahatani layak untuk diusahakan. Pendapatan petani Rp7.697.674,00/tahun (Rp641.743,00/bulan). Jika produktivitas tetap (773 kg/ha) diperoleh break even point (BEP) harga sebesar Rp8.043,00/kg. Jika harga tetap (Rp18.000,00/kg), BEP produktivitas adalah 345,5 kg/ha/tahun. Periode pengembalian modal pada tahun keenam. Hal ini menunjukkan usahatani kakao di lokasi penelitian dapat memberikan sumbangan pendapatan ke petani, meskipun dengan keuntungan relatif kecil. Berdasarkan analisis tersebut, luas areal minimal untuk memenuhi kebutuhan hidup layak petani adalah 2 ha atau produktivitas di atas 1,5 ton/ha/tahun. Kata kunci: Profil usahatani, pendapatan petani, kelayakan usahatani, kakao ABSTRACT Limitation of land tenure and productivity in farmers' level causing lower farmers income. Kolaka District is one of cocoa main producers in Southeast Sulawesi with a large number of farmers. The objective of this study was to investigate the profile and feasibility of cocoa farming system in farmers level. The research was conducted at Atula and Dangia Village, Ladongi Subdistrict, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi, in April to July 2012. Data was collected by survey method and direct interview with 30 farmers. Data was analyzed descriptively and feasibility analysis method with criteria of benefit cost ratio (B/C ratio), net present value (NPV), and internal rate of return (IRR).The result showed that cocoa farming system is feasible (NPV of IDR19,646,384.00; B/C ratio of 2,87 and IRR of 51%
Latar Belakang: Perubahan fisik dan psikologis akibat perubahan hormonal pada masa perimenopause dapat menyebabkan ketidaknyamananTujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran penanganan gejala perimenopause termasuk pemenuhan kebutuhan seksual pada wanita usia 50-60 tahun.Metode: Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif, sampel berjumlah 246 responden dengan pengelompokan sampel berdasarkan seksual aktif (n= 74) dan seksual tidak aktif (n=172). Penelitian dilakukan di di wilayah Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. Pengumpulan data melalui kuesioner terdiri 21 item tentang pemenuhan kebutuhan seksual dan 29 item menggali adaptasi perubahan gejala fisik dan psikologis masa perimenopause.Hasil: Hasil penelitian menunjukan sebagian besar wanita tidak terpenuhi pada aspek kebutuhan seksualnya, meliputi aspek gairah/minat seksual (82,43%), perangsangan arousal (66,21%), orgasme (75,67%) serta 56,75% mengalami disparenia. Data lainnya menunjukan bahwa sebagian besar para wanita usia 50-60 tahun dalam penanganan gejala perimenopause dalam kategori kurang baik, meliputi pengaturan nutrisi (58,14%), pengaturan aktivitas olahraga (65,69%), pengaturan aktivitas seksual (52,32%), pengaturan stress dan emosi (65,69%), pengaturan istirahat (50,58%), pengaturan pencarian informasi dan pelayanan kesehatan (58,72%).Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian gambaran pengelolaan tanda dan gejala menopause para wanita masa perimenopause masih perlu penanganan yang tepat untuk mengurangi dampak komplikasi pada masa yang akan datang. Melalui program intervensi pengelolaan tanda dan gejala perimenopause diharapkan kualitas hidup wanita masa menopause meningkat.
Sistem usahatani integrasi seraiwangi-ternak sapi dapat meningkatkan nilai tambah, menjamin kelestarian sumber daya alam, meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Penelitian bertujuan untuk mengkaji sistem usahatani seraiwangi-ternak sapi yang dilakukan di Kebun Percobaan Manoko Lembang, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Indonesia pada April 2014. Parameter yang diamati meliputi; produksi seraiwangi, ampas hasil penyulingan minyak seraiwangi, minyak seraiwangi, kotoran sapi, harga sapi dan produksi susu sapi. Data dianalisa menggunakan analisis Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (B/C) rasio dan Internal Rate of Return (IRR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem usahatani seraiwangi-ternak sapi layak diusahakan dan memberi keuntungan ganda kepada petani. Untuk usahatani seraiwangi dengan total produksi sebanyak 270.000 kg ha ABSTRACT Farming integration system of crops and livestock has a good prospect conserves natural resources, improve productivity and farmer income. A study to assess the model integration citronella-cattle was done in Manoko Research Station of Indonesian Spice and Medicinal Crops Research Institute in
Communication among nurses, patients, and families takes an important role in the intensive care unit in which the patients are in critical condition and unable to involve in two-way communication. Research related to effective nurse-patient communication has been done extensively, but the information regarding communication in intensive care unit is still limited. This research aimed to explore nurses’ experiences in the intensive care units in effective communication to patients/patient’s families. This was a qualitative study project with phenomenology approach. The data were collected using the in-depth interview technique approximately 60 minutes involving ten nurses who were selected using the purposive sampling at Al Islam Hospital Bandung. Data were analysed using the Colaizzi method and the results were presented in themes. Based on the nurses’ experiences, four themes were emerged in this study including (1) Nurses’ dilemma of their professionalism and personal issues/matters, (2) Contextual factor affects selection of nurses' communication technique, (3) Barriers in effective communication; difficulties in accompanying families to accept critical patient conditions, care and treatment procedures in the ICU which were complicated, and misunderstanding between nurse-patient and family (4) Compassion and patience are required in nurse-patient communication in ICU. The complex patient/family conditions in the ICU require nurses to choose the appropriate communication technique accompanied by a sense of compassion and patience. Nurses need to improve their ability to communicate effectively in order to lower the barriers in communicating between nurses-patients/families. Recommendations, training and assistance of effective communication become important for nurses in improving services in the Intensive Care Unit.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.