KARAKTERISTIK BRIKET YANG DIBUAT DARI KULIT DURIAN DAN PEREKAT PATI JANENG. Limbah kulit durian merupakan salah satu bahan baku yang dapat diolah menjadi energi alternatif pengganti bahan bakar. Beberapa jenis limbah biomassa memiliki potensi yang cukup besar seperti limbah kayu, sekam padi, jerami, ampas tebu, cangkang sawit, dan sampah kota. Potensi lain yang belum tergarap adalah limbah kulit durian. Limbah-limbah tersebut apabila tidak dimanfaatkan akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan dapat merusak ekosistem lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik pembakaran briket dari kulit durian berdasarkan nilai kalor dan uji nyala. Pembuatan briket ini menggunakan bahan perekat pati janeng sebanyak 1:2 dari berat briket, ukuran partikel briket adalah 80 mesh, bentuk briket lempeng dan silinder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa briket yang dihasilkan telah memenuhi standar bahan bakar untuk rumah tangga. Nilai kalor yang dihasilkan oleh briket kulit durian adalah 5040 kal/gram, waktu yang dibutuhkan briket untuk menyala adalah 10 menit, dan lamanya nyala api pada briket adalah 55 menit tanpa menghasilkan asap diawal pembakaran. Briket yang paling baik dihasilkan adalah briket dengan ukuran 80 mesh berbentuk lempeng bulat dan nilai kalor 5040 kal/gram. Dapat disimpulkan bahwa briket yang dihasilkan dari limbah kulit durian dengan menggunakan pati janeng dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
Abstract. Ernilasari, Walil K, Fitmawati, Roslim DI, Zumaidar, Saudah, Rayhannisa. 2021. Antibacterial activity of leaves, flowers, and fruits extract of Etlingera elatior from Nagan Raya District, Indonesia against Escherichia coli and Staphylococcus aureus. Biodiversitas 22: 4457-4464. Etlingera elatior is a medicinal plant that has been used by people in Indonesia, especially Acehnese people. Based on its secondary metabolites, E. elatior can be used as antibacterial agents against Gram-positive and Gram-negative. However, to determine the antibacterial activity of E. elatior, the parts of E. elatior that have been used are leaves, flowers, and fruits. This study was aimed to determine the best concentration of ethanol extract of leaves, flowers, and fruits of E. elatior as an inhibitor against Escherichia coli and Staphylococcus aureus. The extract was made by the maceration method with 70% ethanol as a solvent. Antibacterial activity test was carried out by the diffusion agar method using concentrations of 0.5%, 1%, 1.5% and 2%. The results showed that the fruit extract of E. elatior has antibacterial activity with an effective inhibitory zone at a concentration of 2% is 8.4 mm (E. coli) and 2.4 mm (S. aureus). Meanwhile, antibacterial activity the extract of leaves and flowers against E. elatior cannot determine yet. Identification of leaves, flowers and fruits extract of E. elatior using GC-MS (gas chromatography-mass spectroscopy) showed 56 compounds were detected.
Cuka merupakan hasil olah makanan dari proses fermentasi glukosa dengan menggunakan Sacharomyces cervisiae menghasilkan etanol. Fermentasi etanol secara aerob dengan menggunakan bakteri Acetobacter aceti menghasilkan asam cuka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah fermentasi, kemurnian cuka dianalisis dengan menggunakan GC-MS. Hasil yang didapatkan pembentukan asam cuku terbaik terbentuk pada minggu ke-3 hingga ke-4 dengan pH 3,5, dengan puncak kromatogram pada waktu retensi 8,473. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan upaya pemberdayaan dalam meminalisir volume limbah dengan mengolah menjadi produk yang ekonomis
Telah dilakukan penelitian tentang kajian etnobotani pada masyarakat Blang Bungong kecamatan Tangse Kabupaten Pidie-Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi pemanfaatan tanaman obat oleh masyarakat Desa Blang Bungong di kabupaten Pidie Aceh. Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis tanaman yang digunakan, bagian yang digunakan, cara menggunakan tumbuhan, cara mendapatkan, serta penyakit yang diobati. Metode yang digunakan adalah metode Participatory Rural Appraisal (PRA), yaitu proses penilaian yang berorientasi pada keterlibatan dan peran masyarakat dalam penelitian. Sampel penelitian ini adalah dukun tradisional, dan masyarakat Blang Bungong. Tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat Blang Bungong sebanyak 25 spesies yang tersebar dalam 19 famili. Bagian tumbuhan yang paling sering digunakan adalah daun. Tumbuhan obat didapatkan masyarakat berasal dari tumbuham liar dan budidaya. Penyakit diobati umumnya adalah penyakit ringan seperti flu, demam dan batuk. The ethnobotanical study has been conducted in Blang Bungong community, Tangse, Pidie-Aceh. This research aimed to identify and collect the utilization of medicinal plant by people in Blang Bungong, Pidie Aceh. This research was conducted especially to evaluate the type of plant, part of the plant, how to use the plant, how to collect the plant and the diseases that were treated. The method used was the Participatory Rural Appraisal (PRA) method, the assessment process that is oriented to the involvement and role of the community in research. The sample of this study was the traditional shaman and Blang Bungong community. There were 25 species of 19 families of plants that have been used by Blang Bungong community. The part of the plant that most often used was a leaf. People collected medicinal plants from wild plants and cultivation
Penggunaan tumbuhan sebagai obat telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia, terutama masyarakat yang tinggal di pedesaan. Pengetahuan pemanfaatan tumbuhan obat di wariskan secara turun temurun. Seiring dengan perkembangan waktu, kemajuan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi, telah meningkatkan penggunaan tumbuhan obat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara masyarakat di Kabupaten Pidiekhususnya di Kecamatan Keumala dalam memanfaatkan tumbuhan obat. Metode yang digunakan adalah metode PRA (Participatory Rural Appraisal), yaitu proses pengkajian yang berorientasi pada keterlibatan dan peran masyarakat secara aktif dalam penelitian yang dikumpulkan melalui wawancara dan observasi. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa terdapat 8 spesies tumbuhan obatyang berasal dari family Zingiberaceae yang digunakan sebagai tanaman obat oleh masyarakat Pidie.Spesies tersebut antara lain Temulasi, Temulawak, Halia, Halia Merah, Boh Rangkueh, Boh Cuko, Kunyet Molay, dan Kunyet, yang semuanya berstatus di budidayakan. Bagian yang digunakan adalah Rimpang. Diharapkan penelitian ini berpotensi untuk menemukan jenis tanaman obat baru (bioprospecting) yang bermanfaat bagi farmasi dalam rangka peningkatan kesehatan masyarakat luas. The utilization of medicinal plant has long been conducted by Indonesian people, especially people who live in rural areas. Knowledge of the use of medicinal plants started from generation to generation. Along with the development of science and technology, the utilization of medicinal plants has increased. The research aimed to find out how the people in Pidie Regency, especially in Keumala District, use medicinal plants. The method used is the Participatory Rural Appraisal (PRA) method, which is an assessment process that is oriented to the involvement and active role of the community in research which data collection through interviews and observations. Based on the results of interviews, there were 8 species of medicinal plants from family Zingiberaceae were used as medicinal plants by the Pidie community. These include Temulasi, Temulawak, Halia, Halia Merah, Boh Rangkueh, Boh Cuko, Kunyet Molay, and Kunyet, all of them were cultivated plants. The part used was Rhizome. The potential medicinal plants in pharmacy to improve public health could be discovered through this research.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.