Perubahan iklim menimbulkan efek terhadap kesehatan manusia secara langsung maupun tidak langsung, efek langsung berupa efek ekstrim dingin dan panas. Curah hujan yang ekstrim dapat meningkatkan kasus penyakit ISPA. Kasus ISPA dari tahun ketahun meningkat berdasarkan SDKI 2007, sebesar 11.2%. Penelitian ini menggunakan studi ekologi untuk melihat hubungan iklim (curah hujan, kelembaban, suhu udara, kecepatan angin) dengan kasus ISPA di DKI Jakarta Tahun 2011 – 2015. Populasi adalah seluruh data penderita ISPA tahun 2011 – 2015 di DKI Jakarta. Ada hubungan yang signifikan antara Curah hujan (p = 0,013) dan mempunyai hubungan sedang (r = 0.318) serta berpola positif, kelembaban (p = 0,001) dan mempunyai hubungan sedang (r = 0.432) serta berpola positif, suhu udara (p = 0,017) dan mempunyai hubungan sedang (r = 0.307) serta berpola positif dengan kasus ISPA, dan tidak ada hubungan antara kecepatan angin (p = 0,059) dengan kasus ISPA. Diharapkan pembuatan taman kota atau penanaman kembali pohon-pohon di DKI Jakarta dapat mengurangi efek gas rumah kaca.
Personal hygiene merupakan salah satu faktor risiko kejadian penyakit menular. Beberapa penyakit menular terjadi pada siswa pesantren seperti scabies, diare, dan Hepatitis A. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk melaksanakan penyuluhan personal hygiene yang menjadi faktor risiko penyakit menular pada siswa di Pondok Pesantren Sabilunnajat, Ciamis, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah ceramah. Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2020. Sebelum penyuluhan dilakukan pengukuran gambaran perilaku personal hygiene siswa. Pengabdian masyarakat ini mendapatkan dukungan penuh dari pengurus yayasan dan tingkat partisipasi siswa yang sangat tinggi dan diikuti oleh seluruh siswa pesantren sebanyak 204 orang siswa. Pengumpulan informasi perilaku personal hygiene siswa pesantren menunjukkan bahwa siswa pesantren yang melaksanakan personal hygiene baik sebanyak 52,9%, dan masih banyak siswa pesantren dengan perilaku personal hygiene yang kurang baik sebanyak 47,1%.
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease that always increases and spreads widely. South Tangerang City is the highest city with several 417 cases in 2019. The role of the community is needed to break the chain of transmission using vector control through Mosquito Nest Eradication (PSN) activities. Activities such as eradicating mosquito eggs and larvae using 3M plus. This study was conducted to determine the factors related to the behavior of Mosquito Nest Eradication (PSN) in the Community in the Rawabuntu. The method of research is quantitative analytic with a cross-sectional design, univariate and bivariate analysis, primary data collection by filling out questionnaires using the PPS technique, and then by purposive sampling with an amount of 150 respondents. The result of the chi-square research shows that there is no correlation between knowledge and PSN behavior with a p-value (0,132), there is no correlation between attitudes and PSN behavior with a p-value (0,757), there is a correlation between information availability and PSN behavior with a p-value ( 0,001), there is a correlation between the role of health workers with PSN behavior with p-value (0,011). The result of this study there is no correlation between knowledge and attitudes with PSN behavior, but there is a correlation between the availability of information and the role of health workers with behavior (PSN). It is expected that health workers will provide information and monitor community activities to carry out PSN activities and for the community to make efforts to increase knowledge and attitude regarding PSN by conducting 3M plus regularly to prevent dengue fever.
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Indonesia merupakan salah satu negara tropis di dunia yang termasuk wilayah endemik terhadap penyakit DBD. Data dari Puskesmas Poris Plawad Tahun 2017 terdapat 16 kasus DBD, tahun 2018 sampai bulan Juni terdapat 9 kasus DBD yang tersebar di Kelurahan Poris Plawad dan Kelurahan Poris Plawad Utara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik (umur & pendidikan), pengetahuan, dan sikap kepala keluarga di RW 04 Kelurahan Poris Plawad Utara Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang terhadap praktik pencegahan DBD. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel digunakan Systematic Random Sampling. Pengambilan data dilakukan pada kepala keluarga RW 04 Kelurahan Poris Plawad Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kelurahan Poris Plawad Utara Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang sejumlah 805 Kepala Keluarga. Sampel yang digunakan sejumlah 154 responden dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Teknik analisis data digunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian diketahui dengan mayoritas responden berusia >41 tahun sebanyak 81 orang (52.6%) dan terdapat hubungan yang bermakna (Pv=0.000), mayoritas responden memiliki pengetahuan yang tinggi 144 orang (93.5%) dan terdapat hubungan yang bermakna (Pv =0.000), mayoritas responden memiliki sikap positif sebanyak 140 orang (90.9%) dan terdapat hubungan yang bermakna (Pv = 0.000) terhadap praktik pencegahan DBD, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan responden dengan praktik pencegahan DBD dengan nilai (Pv = 0.615) > 0.05. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi instansi kesehatan setempat agar dapat melakukan pengawasan terhadap praktik pencegahan DBD yang berguna untuk menurunkan angka kejadian DBD
ABSTRAK Perkembangan mental, fisik, sosial, dan emosional yang mendalam pada masa remaja membutuhkan tidur yang berkualitas. Akan tetapi, banyak studi yang menunjukkan bahwa remaja memiliki kualitas tidur yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas tidur pada remaja di SMKN 38 Jakarta tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dengan desain studi cross-sectional. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik stratified random sampling. Peluang terpilihnya sampel penelitian dihitung dengan probability proportionate to size (PPS) dan sampel penelitian dipilih secara random (random sampling). Jumlah sampel yang diperoleh ialah 177 orang. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki kualitas tidur yang buruk (66,7%), tingkat stres berat (50,3%), aktivitas fisik yang kurang (73,4%), dan sleep hygiene yang buruk (55,9%). Berdasarkan hasil uji Chi Square, diperoleh hasil bahwa ada ada hubungan antara stres (p= 0,000, OR= 3,441) dan sleep hygiene (p= 0,006, OR= 2,544) dengan kualitas tidur serta tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur (p= 0,952, OR= 0,916). Kualitas tidur yang baik dapat diperoleh dengan mengendalikan stres dan membuat serta menjalankan rutinitas pagi setelah bangun tidur dan rutinitas malam hari sebelum tidur. Kata kunci: Aktivitas Fisik, Kualitas Tidur, Remaja, Sleep Hygiene, Stres
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.