Pendahuluan : Pandemi Covid-19 telah merubah seluruh aspek kehidupan termasuk di dunia pendidikan. Setelah sebelumnya pembelajaran harus dilakukan secara daring untuk mencegah penularan Covid-19, kini tatap muka sudah boleh dilaksanakan namun dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Tujuan: Pada penelitian ini terdapat hubungan sikap dengan kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19 pada pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah SMP Muhammadiyah 3 Jakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif analitik, dengan pendekatan cross-sectional. Tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 110 siswa. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sikap berhubungan dengan kepatuhan dengan p value 0,013, analisis faktor risiko didapatkan OR 2,28, CI 95% ( 1,305-6,1300 ), artinya dari hasil didapatkan bahwa sikap mempunyai hubungan yang signifikan dengan kepatuhan, dan sikap yang kurang baik berisiko 2,28 kali ketidak patuhan dalam pelaksanaan protokol kesehatan dibandingkan dengan sikap yang baik. dan untuk variabel pengetahuan siswa terhadap protokol kesehatan Covid-19 didapatkan p value 0,058 artinya pengetahuan tidak hubungan dengan kepatuhan protokol kesehatan, dan tidak menjadikan faktor risiko terhadap ketidak patuhan protokol kesehatan Kesimpulan: Edukasi protokol kesehatan tetap diberikan untuk membentuk sikap yang baik terhadap protokol kesehatan dan perlunya pemantauan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan melalui PHBS di sekolah untuk meningkatkan kepatuhan siswa terhadap pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah SMP Muhammadiyah 3 Jakarta.
Pendahuluan: Malnutrisi pada remaja masih menjadi masalah global yang terjadi baik di negara berkembang maupun di negara maju di dunia. Strategi pencegahan dan penanganan berbagai bentuk malnutrisi pada remaja ditetapkan oleh Unicef, salah satu diantaranya adalah melalui program nutrisi dan aktivitas fisik pada remaja. Tujuan: Menegetahui hubungan asupan makanan dan aktivitas fisik dengan kejadian malnutrisi pada remaja di wilayah kecamatan senen. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling. dengan jumlah sampel sebanyak 110 remaja. Hasil: Terdapat hubungan asupan makanan dengan kejadian malnutrisi p value 0,037, analisis faktor risiko didapatkan nilai OR 1.385, CI 95%, (1,020-1.808), artinya remaja yang memiliki asupan makanan tidak baik berisiko 1.385 kali memiliki status gizi tidak normal dibandingkan remaja dengan asupan nutrisi yang baik. Tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian malnutisi pada remaja p value 0,351. Kesimpulan: Status gizi pada remaja dapat ditingkatkan melalui asupan makanan yang baik sesuai pedoman gizi seimbang dan aktivitas fisik sebagai faktor penyeimbang untuk mencegah malnutrisi.
Chronic kidney disease (CKD) yaitu suatu kegagalan fungsi ginjal untuk mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan elektrolit. Kasus ini meningkat setiap tahunnya, 6-20 juta orang penduduk Amerika Serikat, Jepang dan Asia tercatat sebagai negara yang memiliki populasi CKD tertinggi di dunia yaitu sebanyak 1.800 kasus per juta penduduk, serta 220 kasus baru per tahunnya (Dharma, 2015) Di Indonesia dari 249 renal unit yang tersebar melaporkan bahwa tercatat 30.554 pasien aktif menjalani hemodialisa pada tahun 2015. Pasien CKD mengalami gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh, jika pasien tidak melakukan pembatasan asupan cairan, maka akan mengakibatkan penumpukan cairan yang berkontribusi pada mortalitas dan kwalitas hidup pasien. Dari paparan tersebut maka perlu mensuport pasien untuk tertib dalam mengelola masukan cairan sehingga dukungan keluarga diperlukan dalam tindakan tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan dalam pembatasan asupan cairan pada pasien CKD.. Desain peneltian ini adalah deskriptif kuantitatif untuk melihat pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan pembatasan cairan pada pasien hemodialisa. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 302 orang dan dengan menggunakan rumus slovin didapatkan sampel sebanyak 75 orang dengan kriteria :Pasien koperatif, tidak dalam kondisi gawat, menjalani terapi hemodialisa dua kali dalam seminggu. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2021 sampai Januari 2022. Hasil dan Pembahasan. Usia responden mayoritas 20-50 tahun sebanyak 62 orang (82,7%). Jenis kelamin resonden mayoritas perempuan sebanyak 42 orang (56 %), responden yang memiliki dukungan keluarga baik sebanyak 69 orang (92%). Responden yang patuh dalam pembatasan asupan cairan sebanyak 58 orang (77,3%). Pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan dalam pembatasan asupan cairan pada pasien (CKD) diperoleh data bahwa ada sebanyak 4 orang (66,7%) yang memiliki dukungan keluarga kurang baik serta tidak patuh, sebanyak 2 orang (33,3%) memiliki dukungan keluarga kurang baik serta patuh dalam pembatasan asupan cairan. Responden yang memiliki dukungan keluarga baik namun tidak patuh dalam pembatasan asupan cairan sebanyak 13 orang (18,8%) dan responden yang memiliki dukungan keluarga baik serta patuh sebanyak 56 orang (81,2%). Hasil uji statistik diperoleh p value = 0,03, secara statistik dapat disimpukan bahwa ada pengaruh dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan asupan cairan pasien CKD yang menjalani hemodialisa di Radjak Hospital Cileungsi
Abstrak Indonesia menempati peringkat kedua dengan kasus (TB) tertinggi di dunia. Oleh sebab itu diperlukan strategi dalam penemuan kasus TB. Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh Pendidikan kesehatan dengan media Audio Visual terhadap pengetahuan kader dalam upaya penemuan kasus TB. Disain penelitian ini adalah pre eksperimen dengan desain One group pre-post test design. Sebanyak 10 orang kader terpilih sebagai responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner berupa google form. Hasil penelitian menunjukkan Usia kader 70% berusia 41 tahun -50 tahun, mayoritas berpendidikan SMA (60%), sedangkan lama menjadi Kader TB mayoritas antara 1 tahun sampai 2 tahun (80%). Hasil analisis diketahui bahwa skor kader sebelum diberikan Pendidikan kesehatan dan setelah diberikan Pendidikan mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai rerata skor hasil pre test adalah 69,30 dan setelah pelatihan meningkat menjadi 76,00., Hasil menunjukan ada perbedaan yang signifikan pengetahuan Kader sebelum dan sesudah dilakukan Pendidikan kesehatan (P value =0,007), dengan ini maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara nilai ujian pre test dan nilai ujian pos test. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian Pendidikan Kesehatan dengan Audio Visual dapat digunakan dalam peningkatan pengetahuan kader dalam penemuan kasus TB. Abstract Indonesia ranks second with the highest cases (TB) in the world. Therefore, a strategy is needed in TB case finding. This study aims to examine the effect of health education with audio-visual media on cadres' knowledge to find TB cases. The design of this study was a pre-experimental design with a One group pre-post test design. A total of 10 cadres were selected as respondents using the purposive sampling technique. The research instrument used a questionnaire in the form of a google form. The results showed that 70% of cadres were aged 41 -50 years. The majority had high school education (60%), while most TB cadres had been between 1 year and two years (80%). The analysis results showed that the score of cadres before being given health education and after being given education experienced a significant increase. The mean score of the pre-test results was 69.30 and increased to 76.00. The results showed a considerable difference in Cadre knowledge before and after health education (P-value = 0.007). Thus scores can consider a significant difference between pre-test and post-test scores. It can be regarded as Audio Visual to increase cadres' knowledge in TB case finding.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.