Latar Belakang: Masa remaja ialah masa yang sangat rawan, disebabkan rasa keingintahuan pada masa remaja yang besar sehingga remaja berupaya banyak mencoba perihal yang baru. Informasi yang berasal dari Survei Demografi Kesehatan Remaja Tahun 2017 mengemukakan bahwa hanya 48,6% remaja laki-laki berumur 15 hingga 19 tahun serta 50,5% remaja perempuan berumur 15 hingga 19 tahun yang mengetahui bahwa perempuan bisa hamil dengan hanya sekali melakukan hubungan intim atau seksual. Bersumber pada riset terdahulu menghasilkan informasi bahwa sebagian besar remaja mempunyai pengetahuan yang termasuk tingkat yang rendah serta mempunyai perilaku seksual pranikah yang termasuk dalam kategori risiko tinggi.Tujuan: Mengetahui tingkatan pengetahuan remaja Kota Surabaya mengenai seks pranikah.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 63 orang berumur 15 sampai 19 tahun yang bertempat tinggal di Kota Surabaya. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner secara online melalui google form. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan uji statistik deskriptif. Hasil: Hasil penelitian dari 63 responden menunjukkan bahwa tingkatan pengetahuan responden mengenai seks pranikah yang paling banyak yakni dalam jenis kurang ialah sebesar 58,7%.Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini merupakan sebagian besar responden mempunyai tingkatan pengetahuan mengenai seks pranikah pada remaja yang rendah dan tingkatan pendidikan remaja mempunyai kecenderungan berhubungan dengan pengetahuan seks pranikah pada 63 responden di Surabaya.
Complete basic immunization coverage in Surabaya and Puskesmas Krembangan Selatan is always above 85%, however, during COVID-19, implementation of immunization at Puskesmas Krembangan Selatan has decreased. This research aims to analyze the description of the implementation of immunization during COVID-19 at Puskesmas Krembangan Selatan. This research was conducted at Puskesmas Krembangan Selatan Surabaya, from January 18 to February 26, 2021. This research was conducted using an online system, with stages coordination and interview with institution supervisor and midwife and documentation study. This research uses primary data. The results of primary data showed that during COVID-19, immunization services continued. Although there are some services that cannot be carried out. Even though there were obstacles, services are still carried out with the implementation of strict health protocols. The conclusion, during COVID-19, immunization services at the Puskesmas Krembangan Selatan were running according to health protocols, but the coverage of most immunizations had not yet reached the predetermined target because people were worried about visiting health services.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.