AbstrakBeras merupakan makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia. Untuk mempertahankan pasokan beras, maka diperlukan insentif yang memadai bagi petani dan sistem pemasaran yang efisien. Untuk menganalisis kondisi di atas diperlukan analisis efisiensi pemasaran yang meliputi: (1) Biaya pemasaran, dan (2) Efisiensi pemasaran. Penelitian ini menggunakan metoda survey, pengambilan sampel petani dilakukan secara acak, sedangkan pengambilan sampel pedagang dilakukan dengan cara snowball sampling. Data yang digunakan terdiri atas data primer dan sekunder, data dianalisis secara matematik dan deskriptif. Lokasi penelitian di sentra produksi padi di kabupaten Ciamis dan sentra produksi padi propinsi Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Marjin pemasaran beras Rp. 3.553 per kg beras (Ciamis) dan Rp. 2.990 per kg beras (Jawa Barat), biaya pemasaran Rp.1.920 per kg gabah/beras (Ciamis) dan Rp.2.056 per kg gabah/beras (Jawa Barat), farmer's share petani 67,5 % (Ciamis) dan 76,1 %, (Jawa Barat), dan (2) Efisiensi pemasaran 18,3% (Ciamis) dan 19,6% (Jawa Barat). Pemasaran beras di kabupaten Ciamis dan propinsi Jawa Barat tergolong efisien, namun pemasaran beras dari kabupaten Ciamis lebih efisien dibanding pemasaran beras di propinsi Jawa Barat, karena biaya pemasaran beras dan harga gabah di kabupaten Ciamis lebih murah, dengan demikian beras yang berasal dari kabupaten Ciamis memiliki keunggulan kompetitif di pasar di tingkat propinsi Jawa Barat, khususnya di Bandung.
Perkebunan kelapa sawit dengan komoditas utama minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) merupakan sektor strategis dalam perekonomian Indonesia dengan memberikan kontribusi di tahun 2017 senilai USD 18,28 milyar atau 9,6 % terhadap ekspor nasional. Meski demikian sepanjang tahun 2010 sampai dengan tahun 2018 harga CPO dalam trend menurun. Penurunan harga CPO ini sejalan dengan penurunan harga saham perkebunan kelapa sawit di Bursa Efek Indonesia. PT London Sumatra Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang harga sahamnya mengalami penurunan. Oleh karena itu investor yang akan berinvestasi di sektor perkebunan melalui bursa efek perlu melakukan penilaian dalam pengambilan keputusan investasi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi harga saham PT London Sumatra Indonesia Tbk. Hasil penelitian dengan menggunakan alat analisis regresi linier berganda didapat faktor-faktor yang memengaruhi harga saham PT London Sumatra Indonesia Tbk adalah harga CPO, harga saham market leader, kurs rupiah, Return On Equity dan Earning Per Share.Kata Kunci: Harga saham, Harga CPO, Saham market leader, Return On Equity, Earning Per ShareABSTRACTOil palm plantations with the main commodity palm oil or Crude Palm Oil (CPO) are a strategic sector in the Indonesian economy by contributing in 2017 valued at USD 18.28 billion or 9.6% of national exports. However, throughout 2010 up to 2018 CPO prices were in a downward trend. The decline in CPO prices is in line with the decline in the prices of oil palm plantations on the Indonesia Stock Exchange. PT London Sumatra Indonesia Tbk is a palm oil plantation company whose share price has decreased. Therefore investors who will invest in the plantation sector through the stock exchange need to make an assessment in making investment decisions. This study aims to identify the factors that influence the stock prices of PT London Sumatra Indonesia Tbk. The results of the study using multiple linear regression analysis tools obtained factors that influence the price of PT London Sumatra Indonesia Tbk stock prices are CPO prices, market leader stock prices, rupiah exchange rates, Return On Equity and Earning Per Share.Keywords: Stock price, CPO price, Market leader stock, Return On Equity, Earning Per Share
ABSTRAKKomoditas teh mempunyai andil penting dalam perekonomian Indonesia yaitu sebagai penyerapan tenaga kerja, sumber pendapatan petani, devisa negara, mendorong agroindustri pengembangan wilayah dan pelestarian lingkungan. Tujuan penelian ini untuk mengetahui dan mengevaluasi status keberlanjutan penggolahan perkebunan teh rakyat kelompk tani Barokah. Penelitian dilakukan di agroindustri perkebunan teh rakyat kelompok tani Barokah Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan pada penelitian ini didapat dari hasil pengamatan langsung di lapangan dan wawancara langsung kepada objek penelitian. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari pihak-pihak terkait seperti Kelompok Tani Barokah, agroindustri teh rakyat, Kantor Desa Lebak Muncang. Selain dari yang sudah disebutkan di atas, peneliti juga menggunakan data sekunder dari studi literatur, jurnal, penelitian terdahulu. Metode analisis menggunakan multidimensional scaling (MDS). Hasil penelitian menunjukan hasil evaluasi keberlanjutan agroindustri perkebunan teh rakyat kelompok tani Barokah, menujukkan semua dimensi yaitu ekologi, ekonomi, sosial, kelembagaan dan teknologi pada kategori cukup. Kata kunci: perkebunan teh, keberlanjutan, multidimensional scaling (MDS)
Coffee shops are currently in great demand; thus the numbers of coffee shops show an increase, including in Bandung city. However, the number of customers at Armor Kopi Leuit Coffee Shop has decreased in number. The purposes of this study were to analyze costumers’ preferences for coffee and customers’ preferences for Armor Kopi Leuit coffee shop. The research method used was quantitative descriptive method, while the analytical instrument used was conjoint analysis. Samples were taken by convenience sampling and 100 samples were obtained. The results showed that coffee attributes that is considered the most important by consumers are tastes with strong coffee preferences, while consumer preferences for coffee shops included shop designs that provided closed and open spaces, easily accessible coffee shop locations, barista communication skills in explaining products, and a natural coffee shop atmosphere.
Produktivitas pemetik teh di Perkebunan teh Cibuni mengalami penurunan disebabkan oleh berkurangnyajumlah tenaga kerja pemetik teh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas pemetik dan faktorfaktoryang mempengaruhi produktivitas pemetik di Perkebunan teh Cibuni. Penelitian ini dilakukan diPerkebunan Teh Cibuni, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. Desain penelitian yang digunakan yaitudesain kuantitatif dengan teknik penelitian survei. Pengambilan sampel menggunakan metode acak sederhanadengan sampel 40 orang pemetik. Analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan alat bantu SPSS IBMStatistics, pengujian asumsi klasik dan pegujian hipotesis menggunakan uji , uji F dan uji t. Variabel yangdigunakan yaitu motivasi, kedisiplinan, jenis kelamin, usia, pengalaman kerja, keterampilan, dan kapasitas petik.Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai determinasi sebesar 0.845 = 84.5% yang artinya pengaruh semuavariabel bebas terhadap variabel terikat adalah 84.5%, sedangkan 15.5% lainnya dipengaruhi oleh variabel lainyang tidak diteliti. Nilai R atau nilai korelasi sebesar 0.934 menunjukan kekuatan hubungan yang sangat kuatantara motivasi, kedisiplinan, jenis kelamin, usia, pengalaman kerja, keterampilan dan kapasitas petik denganproduktivitas kerja pemetik. Hasil uji t menunjukan variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadapproduktivitas pemetik teh yaitu motivasi, usia, pengalaman kerja, keterampilan dan kapasitas petik, sedangkanvariabel yang tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas pemetik teh yaitu kedisiplinan dan jeniskelamin.Kata kunci: faktor-faktor, produktivitas, pemetik tehABSTRACTThe productivity of the tea pickers in Cibuni tea plantation has decreased due to the decreasing number ofthe tea pickers. This research aims to determine the productivity of the tea pickers and factors that affect theproductivity of the tea pickers in Cibuni tea plantation. This research was conducted at Cibuni Tea Plantation,Rancabali District, Bandung Regency. The research design used is the quantitative design with the survey researchtechnique. The sampling used a simple random method with a sample of 40 pickers. The data analysis used themultiple linear regressions with SPSS IBM Statistics tool, classical assumption test and hypothesis test using R2test, F test and t test. The variables used were motivation, discipline, gender, age, work experience, skills, andquoting capacity. The results showed that the value of determination of 0.845 which means the influence of allindependent variables on the dependent variable is 84.5%, while the other 15.5% are influenced by other variablesthat are not examined. The R value or correlation value of 0.934 shows a very strong relationship betweenmotivation, discipline, gender, age, work experience, skills and picking capacity with the work productivity of thepicker. The result of t test shows that the variables that significantly influence the productivity of the tea pickersare motivation, age, work experience, skill and picking capacity, while the variables that have no significant effecton the tea picker productivity are discipline and gender.Keywords: factors, productivity, tea picker
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.