AbstrakPenurunan fungsi kognitif merupakan keadaan normal yang dialami oleh lansia. Keadaan ini dapat dikurangi atau dihambat dengan cara meningkatkan aktivitas fisik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan fungsi kognitif lansia. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan metode cluster sampling dengan jumlah sampel sebanyak 104 responden lansia. Sampel penelitian ini rata-rata didominasi lansia perempuan yang berusia 60-74 tahun, tidak lulus SD/tidak sekolah, masih berstatus menikah, dan memiliki penyakit kronis. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan fungsi kognitif lansia (p=0,000; ɑ=0,05). Perawat diharapkan dapat mencegah penurunan fungsi kognitif dengan cara meningkatkan aktivitas fisik lansia berupa latihan fisik. Selain itu, penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan studi mengenai intensitas, durasi, frekuensi, dan jenis latihan fisik yang paling baik untuk meningkatkan fungsi kognitif pada lansia.

Introduction: Indonesian health status is strongly influenced by clean and healthy living behaviour (PHBS or Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). PHBS programmes should be implemented from school age so that healthy lifestyle practices can persist into adulthood. Community nurses implement play socio-dramas (Ko-Berdrama) as a method of health education in an effort to increase PHBS. Objectives:To determine the effect of play sociodrama (Ko-Berdrama) intervention to change the knowledge, attitudes, and skills of PHBS in school age children. Method:The design is a quasi experimental one for 8 months. The calculated sample size was 184 school age chidren. School age children 6-12 years old who had a problem of lack of PHBS based on the results of questionnaires and screening PHBS were included in the study. Community nurses used play socio-drama (Ko-Berdrama) in seven sessions over 6 months, staging each session for 20 minutes followed by 20 minutes of discussion, Data collection tool was a questionnaire consisting of variable knowledge, attitudes, and PHBS skills of school-age children. Data were analysed using the paired t-test.Results: Results using the paired t-test of knowledge, attitude, and skills variables on schoolage children before and after Ko-Berdrama interventions were tabulated. The results showed that socio-dramatic play significantly affects _________________________________________

Background Hypertension is a major risk factor related to leading causes of death among older adults. Numerous efforts have been done but they still remain sub-optimal. This condition encourages development of a non-pharmacological therapy to complement pharmacological therapy, such as progressive muscle relaxation and music therapy (RESIK). The purpose of this study was to determine the effect of RESIK on blood pressure among older adults with hypertension in Depok Indonesia. Methods This study used quasi experimental design with pre and post test with control group approach. One-hundred older adults with hypertension were divided into two groups using stratified random sampling and purposive sampling. Result After 11 sessions of RESIK therapy in 6 days, the paired t-test showed a decrease in systolic blood pressure to 29.2 mmHg and a decrease in diastolic blood pressure to 16.2 mmHg. Conclusion In conclusion, RESIK decreased systolic blood pressure p < 0,001, but it did not significantly decrease diastolic blood pressure p > 0.167. It is recommended that RESIK be used regularly for an older adult population with hypertension.

AbstrakSetiap orang dapat mengalami depresi, salah satunya adalah lansia, dimana lansia memiliki konsekuensi fungsional yang lebih serius dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan lainnya, mulai dari kualitas hidup yang negatif hingga bunuh diri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara depresi dengan kualitas hidup lansia. Sampel penelitian adalah lansia ≥ 60 tahun yang tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Jakarta, mampu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, serta bersedia menjadi responden. Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan metode simple random sampling yang melibatkan 101 lansia. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup lansia (p= 0,017; α= 0,10). Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pengembangan ilmu keperawatan di masa yang akan datang terkait peningkatan kualitas hidup lansia dengan cara menangani depresi lansia.

No abstract