Industry era 4.0 allows the use of cyber technology, both physical and non-physical, in all aspects of life, including the toy industry. 3-dimensional printers as a key technology industry 4.0 plays an important role. Before it is printed using a 3D printer, it becomes a real product ready to be marketed, first the product is simulated to find out if the toy product can move according to the kinematics that we design. This analysis includes the displacement, velocity, and linear and angular acceleration of the Monobike component. In this research, the analysis of component movements is limited to Link 3. In this study, a toy that can mimic the motion of an object as precisely as possible is determined, which is a monobike toy. Monobike mechanical toys mimic human activities of pedaling a bicycle. The methodology in this research is as follows: 1) Determine the dimensions of the monobike component, 2) Determine the monobike drive components, 3) Make a monobike kinematic diagram, 4) Perform kinematic analysis using the position vector of the monobike component, 5) Perform displacement, velocity calculations , and theoretical acceleration with Excel, 6) Perform kinematic analysis with Solidworks, 7) Comparison of theoretical calculation results and Solidworks simulation results. Based on the results of theoretical research and Solidworks simulations, the values of displacement, velocity and acceleration are close. The average error for linear displacement is 0.261%, linear velocity 0.852%, linear acceleration 0.7664%, angular velocity 0.372%, and angular acceleration 0.492%. Kinematic analysis in monobike mechanical toys theoretically using Excel and simulation with Solidworks software, the results are more or less the same, so it can be said that this research is accurate. Solidworks is recommended as software that can be used to simulate movements in kinematic analysis.
Airfoil merupakan profil penampang yang diaplikasikan pada sarana transportasi maupun pembangkit energi sebagai penampang sudu turbin. Airfoil yang dirancang diharapkan menghasilkan gaya angkat (lift) maksimal namun gaya hambat (drag) seminimal mungkin. Tujuan penelitian 1) Validasi aerodinamika metode panel dengan Interaksi Viskos-Tak Viskos; 2) Analisis aerodinamika airfoil untuk menentukan koefisien lift dan drag; 3) Menerapkan metode optimasi Particle Swarm Optimization untuk mendapatkan geometri airfoil dengan rasio koefisien lift dan drag maksimum (CL/CD maks). Tahap pertama menentukan profil airfoil Class Shape Transformation (CST). Airfoil akan dianalisis menggunakan metoda panel selanjutnya diterapkan model aliran singularitas source dan doublet. Solusi yang diperoleh dari metode panel merupakan kondisi aliran yang dianggap tak viskos. Apabila sudut serang cukup tinggi solusi yang diperoleh dengan pendekatan tersebut sudah tidak akurat lagi. Untuk memperbaiki hasil maka diterapkan metode interaksi viskos-tak viskos kuasi simultan. Proses ini diulang sampai konvergensi dan diperoleh koefisien lift, dan drag. Dengan menggunakan optimasi Particle Swarm Optimization (PSO) akan didapat profil airfoil dengan koefisien lift dan drag maksimum. Namun apabila prosedur optimasi belum optimal, akan dilakukan update geometri, sampai didapat konvergensi. Kesimpulan penelitian :1) Metode panel dengan interaksi viskos tak viskos memberikan hasil yang cukup baik dan akurat, dengan rata-rata kesalahan dibawah 9.5%; 2) Semakin besar bilangan Reynold maka nilai CL/CD maksimum akan semakin tinggi; 3) Ketebalan (thickness) dan camber maksimum cenderung meningkat dengan peningkatan bilangan Reynold; 4) Untuk airfoil CST optimasi dengan PSO memberikan hasil yang lebih baik.
Hidrofoil adalah sebuah kapal dengan bagian seperti sayap yang dipasang pada penyangga di bawah lambung kapal. Ketika kapal meningkatkan kecepatannya, hidrofoil memproduksi gaya angkat sehingga lambungnya terangkat dan keluar dari air. Ini menyebabkan pengurangan gesekan dan oleh karena itu peningkatan dalam kecepatan. Pemilihan foil menjadi salah satu aspek yang penting dalam meningkatkan prinsip kerja kapal (Adji, 2017). Geometri foil yang dirancang dalam penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan gaya angkat (lift) yang maksimal serta menghasilkan gaya hambat (drag) seminimal mungkin pada waktu yang bersamaan. Sehingga nantinya geometri foil pada kapal hidrofoil tersebut adalah yang memiliki rasio koefisien gaya angkat (CL) terhadap koefisien gaya hambat (CD) paling besar (CL/CD maksimum). Selanjutnya proses optimasi menggunakan Particle Swarm Optimization (PSO) untuk mendapatkan nilai CL/CD maksimum. Metodologi penelitian dilakukan melalui empat tahapan yaitu 1) penentuan sudut serang dan Bilangan Reynold; 2) penentuan foil NACA 63(3)018 3) iterasi dengan XFoil solver, 4) proses optimasi menggunakan GNU Octave 4.4.1. Hasil penelitian menunjukkan validasi pada MA409 menghasilkan nilai CL metode panel yang cukup baik dan akurat dengan rata-rata kesalahan sebesar 3.65%, sedangkan validasi untuk CD rata-rata kesalahan 9.31%. Hasil ini dalam toleransi yang diijinkan sesuai literatur Reid (2016) yaitu dibawah 9.5%. Kesimpulan penelitian adalah nilai rasio gaya angkat terhadap gaya hambat (CL/CD) maksimum dipengaruhi oleh bilangan Reynold. Semakin besar bilangan Reynold maka nilai CL/CD maksimum juga semakin tinggi. Ketebalan (thickness) dan camber maksimum hidrofoil setelah dioptimasi mempunyai kecenderungan semakin meningkat dengan peningkatan bilangan Reynold.
ABSTRACT The purpose of this activity is to conduct training for the community, especially from around Madiun, to be able to do aluminum waste treatment by doing re-casting to be printed into a craft that is worth selling. Re-casting in this activity uses the simplest tool in the hope that it can be reached by the target community. This casting can be done by using a simple kitchen by using a fire furnace with combustion using LPG. The training activity was held for 2 (two) days, with the details of the first day in the form of material about metals and casting while the second day was carried out by the practice. The results of this activity are in creasing knowledge about metals, especially aluminum and knowledge of simple casting practices.Keywords: Waste, aluminum, casting, sand moldABSTRAK Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan pelatihan kepada masyarakat khususnya dari sekitar Madiun agar dapat melakukan pengolahan limbah aluminium dengan melakukan pengecoran ulang untuk di cetak menjadi kerajinan yang layak jual. Pengecoran ulang dalam kegiatan ini menggunakan alat yang paling sederhana dengan harapan bisa dijangkau oleh masyarakat kalayak sasaran. Pengecoran ini dengan menggunakan dapur sederhana dengan menggunakan tungku api dengan pembakaran menggunakan LPG. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari, dengan rincian hari pertama berupa materi tentang logam dan pengecoran sedang hari kedua adalah dengan pelaksanaan praktek. Hasil dari kegiatan ini adalah bertambahnya pengetahuan mengenai logam khususnya aluminium dan pengetahuan praktek pengecoran sederhana. Kata Kunci: Limbah, aluminium, pengecoran, cetakan pasir
Dalam menghadapi kemajuan pada era industrialisasi maka ilmu pengetahuan dan teknologi yang berhubungan dengan proses perlindungan dari pengikisian logam oleh material lain atau yang dikenal dengan korosi juga mengalami perkembangan yang pesat. Banyak cara yang dilakukan antara lain dengan pelumasan dan pelapisan, dimana tujuannya adalah mencegah lajunya korosi atau pengikisan yang akan menurunkan sifat terbaik material. Korosi dianggap sebagai suatu kerugian dalam mempertahankan mechanical properties dari suatu material, tetapi masih ada peluang yang bisa dilakukan dengan memanfaatkan korosi. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan massa antara larutan NaCl dan Cooper Sulphate terhadap material yang hilang pada logam ST 41. Spesimen direndam dengan variasi perbandingan massa antara larutan NaCl dengan Copper Sulphate dengan menggunakan variasi perbandingan antara NaCl dan Copper Sulphate, dengan waktu perendaman adalah 6 jam, 12 jam dan 18 jam. Untuk mengetahui material hilang dilakukan dengan melakukan penimbangan, pengukuran pH dan pengamatan visual hasil perendaman. Dari Penelitian ini didapatkan hasil material hilang paling kecil di dapatkan pada hasil perendaman dengan perbandingan 1:1 dengan material hilang rata rata 0,0025 gr, sedang material hilang terbesar di dapat pada perbandingan 1:3 yaitu sebesar rata rata 0,0235 gram. Secara Visual kekasaran permukaan material yang dikenai perlakuan dimana perbandingan Cooper Sulphate lebih besar, terlihat lebih kasar di banding dengan yang lainnya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.