<p class="Keywords">Kasus pencemaran lingkungan sebagian besar diakibatkan oleh kurang tepatnya penanganan limbah di beberapa daerah. Limbah merupakan hasil sisa dari suatu kegiatan produksi. Daerah Ponjong, Gunung Kidul, Yogyakarta sebagian besar masyarakat menekuni pekerjaan penggergajian batu alam. Limbah yang dihasilkan dari kegiatan penggergajian batu alam adalah abu batu dan pecahan batu. Limbah abu batu dan pecahan batu tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Limbah yang menumpuk mengakibatkan tanah menjadi keras dan kesuburannya berkurang. Berdasarkan permasalahan tersebut maka pada penelitian ini mengusulkan tentang analisis sifat fisik dan mekanik beton dengan campuran abu batu sebagai pengganti agregat halus sebagai pengganti pasir pasir. Hasil penelitian ini diharapkan akan mengetahui sifat fisik dan mekanik beton dengan campuran abu batu sebagai pengganti pasir. Komposisi abu batu sebagai pengganti pasir yaitu 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% dari berat pasir. Dari komposisi tersebut benda uji akan di uji densitas (<em>density</em>), kuat tekan (<em>compression strength</em>) pada umur beton 28 hari. Pengujian benda uji menggunakan Universal Testing Machine. Nilai densitas yang diperoleh pada benda uji mengalami penurunan nilai densitas. Semakin banyak komposisi abi batu sebagai pengganti pasir nilai densitasnya semakin kecil. Begitu juga dengan hasil uji kuat tekan mortar. Kuat tekan mortar dengan komposisi abu batu semakin banyak maka kuat tekan beton semakin menurun. </p>
Penyajian informasi kualitas udara pada awalnya dataset yang tersedia dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat diunduh dengan format .xls. Walaupun masih terdapat beberapa informasi yang kosong, pihak ketiga seperti pengembang smart system dan peneliti dapat dengan mudah mengelola dan menyajikan informasi tentang kualitas udara di Indonesia. Saat ini pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah memperbaiki cara penyajian informasi kualitas udara melalui ponsel cerdas. Namun, pada portal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan belum memberikan petunjuk pengolahan dan penyajian informasi kualitas udara oleh pihak ketiga seperti pengembang smart system dan peneliti. Berdasarkan permasalahan tersebut maka pada penelitian ini mengusulkan teknik pengumpulan data dan pengolahan serta penyajian informasi kualitas udara di Indonesia. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik crawling, yaitu suatu teknik mengumpulkan informasi melalui Application Programming Interface (API) yang digunakan pada aplikasi berbasis web atau mobile. API yang tersedia dapat ditelusuri dengan mempelajari pola akses data dari aplikasi berbasis web atau mobile. Informasi yang diperoleh menggunakan teknik crawling diolah dan disajikan menggunakan Analytic Stack. Pada penelitian ini diusulkan pengolahan dan penyajian data menggunakan Elasticsearch-Logstash-Kibana (ELK) Stack.
Amerika Serikat mengkategorikan kajian intelijen berdasarkan pengumpulan informasi seperti Open Source Intelligence, Measurements and Signatures Intelligence, Human Intelligence, Signals Intelligence, Geospatial Intelligence, dan Imagery Intelligence. Geospatial Intelligence atau GEOINT memiliki keterkaitan dengan Imagery Intelligence atau IMINT dalam pengumpulan dan pengolahan informasi yang berupa citra dan pemetaan. Dengan menggunakan analisis bibliometrika dapat melakukan kajian terkait GEOINT dan IMINT seperti tren penelitian, analisi sub-bidang kajian, analisis peneliti, dan analisi jejaring kolaborasi antar negara. Sumber data untuk melakukan analisis ini menggunakan basis data indeks Scopus maka hasil analisisnya dapat bersifat global. Berdasarkan analisi bibliometrika tidak ditemukan kajian yang berasal dari Indonesia walaupun pengumpulan dan pengolahan informasi berbasis GEOINT dan IMINT sudah dilakukan oleh lembaga militer maupun non-militer. Negara yang paling mendominasi dalam penelitian GEOINT dan IMINT adalah Amerika Serikat.
Instalasi Pengelolaan Air Bedog termasuk sub Sistem pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum Tirtamarta. Air sumber di instalasi Pengeloaan Air Bedog berasal dari air tanah dengan membuat sumur dala . Saat ini permasalahan yang timbul adalah semakin bertambahnya pelanggan dan meningkatnya permintaan sedangkan debit air setiap tahunnya menurun. Dengan melihat permasalahan yang ada tujuan penelitian ini adalah mengaplikasikan teknologi SIG untuk memetakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) guna memberikan informasi batasan pelayanan pelanggan yang terlayani pada daerah pelayanan IPA Bedog. Pemetaan kondisi SPAM IPA Bedog menggunakan program QGIS 3.10 berdasarkan hasil pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, studi literatur, dan praktik lapangan. Yang kemudian dilakukan pengolahan data analisis kebutuhan air dan analisis ketersediaan air baku menggunakan metode proyeksi Least Square (Regresi Linier). Dari hasil analisis kebutuhan air dan ketersediaan air baku di dapatkan bahwa dari hasil proyeksi ketersediaan air SPAM IPA Bedog mengalami penurunan debit di tiap tahunnya. Ketersediaan air baku SPAM IPA Bedog pada tahun 2035 sebesar 48,05 liter/detik, sedangkan kebutuhan air di tahun 2035 sebesar 286,07 liter/detik. Sesuai hasil analisis yaitu menurunnya debit setiap tahunnya maka perlu ada solusi lain misalnya dengan memanfaatkan air baku yang diambil dari air permukaan misalnya sungai.Kata kunci: Debit air, Persediaan Air, Air bersih, Pemetaan, GIS
Potensi kerusakan tanah semakin meningkat mendorong kajian evaluasi kerusakan tanah di Kapanewon Pundong dengan berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 150 Tahun 2000. Sampel penelitian dilakukan pada 8 daerah pengamatan terpilih. Pemilihan sampel menggunakan metode survai pada jenis tanah lahan sawah basah dan kering. Langkah evaluasi kerusakan tanah sebagai berikut : (1) Identifikasi kondisi awal tanah (2) Penetapan kondisi awal tanah (3) Analisa sifat dasar tanah (4) Evaluasi status kerusakan tanah dengan Kriteria baku kerusakan tanah (5) Menentukan status kerusakan tanah. Berdasarkan analisis menunjukkan kerusakan tanah di Kalurahan: Seloharjo: Tinggi 19,8 ha (1,81%), dan Sedang 500,6 ha (45,82%), Panjangrejo: Sedang 11,58 ha (2,03%), Srihardono: Sedang 20,4 ha (2,88%), Parameter penyumbang kerusakan tanah Tinggi adalah Lereng dan Curah Hujan. Parameter penyumbang kerusakan tanah Sedang adalah jenis tanah alluvial Ordo Tanah Inceptisol, Lereng dan Curah Hujan. Secara keseluruhan kondisi tanah di wilayah Kapanewon Pundong pada semua sampel masuk dalam status rusak ringan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.