Kota Pare-Pare atau biasa disebut dengan julukan “Pare-Pare Kota Pelabuhan” merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Sulawesi Selatan yang terletak di pesisir barat Pulau Sulawesi dan 20 persen wilayahnya merupakan daerah pantai. Maka dari itu, kawasan pesisir pantai Kota Pare-Pare merupakan wilayah yang dapat dikembangkan agar dapat menjadi kawasan yang produktif dan efesien. Sebagai upaya dalam meminimalisir kerusakan serta mewujudkan kawasan yang berproyeksi hingga masa depan maka dalam upaya pengembangan waterfront city menerapkan pendekatan arsitektur berkelanjutan pada sistem sirkulasi dan penggunaan material agar dapat mewujudkan kawasan kota tepi pantai dengan sirkulasi yang efesien yang saling terhubung dalam pencapaian dari pusat kota menuju kawasan dan antar fungsi pada kawasan serta pemanfaatan material yang berkelanjutan.
Perkembangan mualaf di wilayah timur Indonesia khususnya di Makassar saat ini sangat cepat, namun tidak dikuti dengan fasilitas dan pembinaan yang terstruktur. Perancangan pusat pembinaan dan pemberdayaan muallaf di kota Makassar perlu dibuat dengan menggunakan pendekatan arsitektur islam modern. Arsitektur islam modern merupakan kolaborasi antara arsitektur islam dan arsitektur modern. Konsep Arsitektur Islam modern merupakan pendekatan arsitektur yang menerapkan nilai islam pada perancangan bangunan dengan karakteristik yang mudah dikenali seperti ornament, bukaan yang sederhana. Metode Eksplorasi desain dan deskriptif kualitatif digunakan dalam membuat desain dan penerapan aplikasi ornament pada bangunan. Tujuan penulisan untuk menerapkan ornament arsitektur islam modern pada fasad bangunan. Hasil desain menemukan penerapan desain sesuai fungsi gedung muallaf yang lebih diterapkan pada fasad berupa ornament dan bentuk bukaan.
Abstrak_ Pusat pelelangan ikan Beba ini selain untuk pemenuhan kebutuhan juga dapat meningkatkan perekonomian di sekitarnya dan sebagai daerah rekreasi. kec. Pusat pelelangan ikan beba yang jaraknya dari pusat kota kurang lebih dengan jarak tempuh 1 Jam, potensi yang menjadi daya tariknya adalah tempat Pelelengan ikan dan tempat cafe (sebagai pasar wisata) yang banyak dan sering dikunjungi setiap harinya baik oleh penduduk asli maupun para pendatang sebagai daerah yang memiliki warisan budaya, masyarakat asli sangat menjunjung tinggi dan menjaga keutuhan budaya tersebut misal dengan menggunakan bentuk bentuk rumah adat. Lokasi pengamatan merupakan wilayah penghasil bahan tambang aspal Aktivitas pertambangan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Upaya meminimalisir kerusakan lingkungan yang terjadi salah satunya dengan mendesain bangunan yang ramah lingkungan untuk itu konsep arsitektur neo vernakular merupakan pendekatan yang digunakan dalam perancangan Pusat pelelangan ikan di Galesong Utara Takalar. Konsep arsitektur neo vernakular yang diaplikasikan fokus pada pencahayaan alami dan green roof. Pengaplikasiannya meliputi: penggunaan kisi-kisi kayu pada fasad, penanaman vernonia elliptica pada area dekat bukaan, penggunaan atap skylight, penggunaan bukaan kaca dan penggunaan intensive green roof. Kata kunci: Pusat Pelelangan Ikan; Arsitektur Neo Vernakular; Galesong Utara Takalar. Abstract_ The Beba Fish Auction Center is not only to fulfill needs, but it can also improve the surrounding economy and as a recreational area. district. Beba fish auction center which is located approximately 1 hour from the city center, the potential attraction is the TPI and the Cafe (as a tourist market) which are many and are often visited every day by both natives and immigrants as an area that has a cultural heritage, indigenous peoples highly uphold and maintain the integrity of the culture, for example by using the forms of traditional houses. The observation location is an area that produces asphalt mining materials. Mining activities can cause environmental damage. One of the efforts to minimize environmental damage that occurs is by designing environmentally friendly buildings. For this reason, the concept of neo vernacular architecture is the approach used in the design of the fish auction center in North Galesong, Takalar. The neo vernacular architectural concept applied focuses on natural lighting and green roofs. Its applications include the use of wooden lattices on the facade, planting of vernonia elliptical in the area near the openings, the use of skylight roofs, the use of glass openings, and the use of intensive green roofs.Keywords: Fish Auction Center; Neo Vernacular Architecture; North Galesong Takalar.
Abstrak_ Salah satu kebutuhan hidup masyarakat modern saat ini adalah rekreasi. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah wisatawan setiap tahun, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Peningkatan ini perlu diimbangi dengan peningkatan penyediaan akomodasi untuk mengcover kegiatan para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Oleh karena itu, perlu adanya wadah atau sarana untuk merilekskan pikiran atau refreshing yang nyaman bagi masyarakat yaitu berupa resort. Sulawesi Selatan merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang kaya akan potensi alam dan budaya. Salah satunya adalah Kabupaten Sinjai yang memiliki potensi beragam mulai dari wisata bahari, situs sejarah, serta keindahan alam lainnya yang dapat menjadi ciri khas dan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung. Objek rancangan ini berupa resort yang berada di kawasan hutan mangrove Tongke-tongke. Oleh karena itu, upaya dalam meminimalisir kerusakan lingkungan salah satunya ialah mendesain bangunan yang ramah lingkungan. Arsitektur ekologi merupakan pembangunan yang berwawasan lingkungan, dimana memanfaatkan potensi alam semaksimal mungkin. Pendekatan arsitektur ekologi yang diterapkan dalam kawasan adalah pengolahan grey water, penggunaan material lokal dan memaksimalkan area hijau dalam kawasan. Kata Kunci : Resort; Arsitektur Ekologi; Mangrove; Kabupaten Sinjai.
Ruang publik merupakan salah satu indeks kualitas kota yang memiliki fungsi sebagai ruang interaksi, sebagai penampung koridor-koridor, juga tempat pedagang kaki lima menjajakan dagangannya.Salah satunyawaduk yang saat ini digunakan oleh warga sebagai ruang interaksi, namun tidak adanya fasilitas ruang yang memadai bisa menampung hal tersebut padahal area sekitar jembatan merupakan jalur yang sering dilewati oleh masyarakat umum. Masyarakat sekitar juga memanfaatkan waduk untuk perikanan dengan memanfaatkan area pasang surut di sekitar waduk untuk ditanami tumbuhan liar pada musim penghujan, hal ini menyebabkan semakin rusaknya tepian Waduk. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain Ruang Publik Waduk Tunggu Bitoa Kota Makassar dapat menjadi salah satu sarana lingkungan hidup yang baik dengan pendekatan Arsitektur Hijau. Pentingnya arsitektur hijau digunakan dalam mendukung alam sekitar, dengan memiliki beberapa prinsip seperti dapat memanfaatkan energi, dapat memenuhi kebutuhan pengguna bangunan, ramah lingkungan serta harus menyesuaikan dengan iklim setempat. Metode deskriptif kualitatif terhadap data eksisting lapangan yang disintesa menjadi sebuah bentuk desain. Hasil penerapan arsitektur hijau diterapkan pada landscape, sistem ruang terbuka dan material alam pada unit bangunan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.