ORCID IDs: 0000-0003-4828-958X (M.H.); 0000-0001-7934-7987 (N.S.); 0000-0002-4080-8608 (A.N.P.); 0000-0003-4691-8477 (R.J.P.); 0000-0001-6565-9584 (B.M.L.).Adventitious root cultures were developed from Tripterygium regelii, and growth conditions were optimized for the abundant production of diterpenoids, which can be collected directly from the medium. An analysis of publicly available transcriptome data sets collected with T. regelii roots and root cultures indicated the presence of a large gene family (with 20 members) for terpene synthases (TPSs). Nine candidate diterpene synthase genes were selected for follow-up functional evaluation, of which two belonged to the TPS-c, three to the TPS-e/f, and four to the TPS-b subfamilies. These genes were characterized by heterologous expression in a modular metabolic engineering system in Escherichia coli. Members of the TPS-c subfamily were characterized as copalyl diphosphate (diterpene) synthases, and those belonging to the TPS-e/f subfamily catalyzed the formation of precursors of kaurane diterpenoids. The TPS-b subfamily encompassed genes coding for enzymes involved in abietane diterpenoid biosynthesis and others with activities as monoterpene synthases. The structural characterization of diterpenoids accumulating in the medium of T. regelii adventitious root cultures, facilitated by searching the Spektraris online spectral database, enabled us to formulate a biosynthetic pathway for the biosynthesis of triptolide, a diterpenoid with pharmaceutical potential. Considering the significant enrichment of diterpenoids in the culture medium, fast-growing adventitious root cultures may hold promise as a sustainable resource for the large-scale production of triptolide.
Dengan semakin meningkatnya kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), suatu metode pemeriksaan diagnostik yang dapat menganalisa sampel dalam jumlah banyak dengan waktu singkat menjadi sangat imperatif untuk dilakukan. Menyikapi hal ini, sejumlah putra-putri NTT yang tergabung dalam organisasi Forum Academia NTT (FAN) memprakarsai penerapan metode pooled-test untuk analisa diagnostik sampel COVID-19 yang diharapkan dapat mengoptimalkan program pemerintah dalam mempercepat penanganan penyakit ini di wilayah NTT. Pada Maret 2020 lalu, sebanyak 13 teknisi laboratorium (laboran) telah berhasil diseleksi yang akan ditempatkan pada Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat Provinsi NTT, khususnya untuk menjalankan prosedur analisis sampel menggunakan metode tersebut di atas. Akan tetapi, sebelum para laboran ini siap beraktivitas, diperlukan suatu pelatihan khusus yang dapat membekali mereka dengan kompetensi dan keterampilan dasar yang diperlukan. Pada Juni 2020, pelatihan Biomolekuler tahap I telah dilaksanakan yang memiliki maksud dan tujuan tersebut. Topik pelatihan yang diajarkan berupa: Pengenalan Biosafety Lab dan Biosafety Cabinet, Teknik Penggunaan Mikropipet, Teknik Analisis DNA/RNA menggunakan metode Elektroforesis, Nano-Spektrofotometer, PCR dan qPCR, serta Pengenalan metode Pooled-test. Berdasarkan hasil observasi, para peserta dianggap telah cukup menguasai berbagai teknik Biomolekuler Dasar yang diajarkan yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap hasil penanganan analisis sampel yang lebih akurat, terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan semakin meningkatnya kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), suatu metode pemeriksaan diagnostik yang dapat menganalisa sampel dalam jumlah banyak dengan waktu singkat menjadi sangat imperatif untuk dilakukan. Menyikapi hal ini, sejumlah putra-putri NTT yang tergabung dalam organisasi Forum Academia NTT (FAN) memprakarsai penerapan metode pooled-test untuk analisa diagnostik sampel COVID-19 yang diharapkan dapat mengoptimalkan program pemerintah dalam mempercepat penanganan penyakit ini di wilayah NTT. Pada Maret 2020 lalu, sebanyak 13 teknisi laboratorium (laboran) telah berhasil diseleksi yang akan ditempatkan pada Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat Provinsi NTT, khususnya untuk menjalankan prosedur analisis sampel menggunakan metode tersebut di atas. Akan tetapi, sebelum para laboran ini siap beraktivitas, diperlukan suatu pelatihan khusus yang dapat membekali mereka dengan kompetensi dan keterampilan dasar yang diperlukan. Pada Juni 2020, pelatihan Biomolekuler tahap I telah dilaksanakan yang memiliki maksud dan tujuan tersebut. Topik pelatihan yang diajarkan berupa: Pengenalan Biosafety Lab dan Biosafety Cabinet, Teknik Penggunaan Mikropipet, Teknik Analisis DNA/RNA menggunakan metode Elektroforesis, Nano-Spektrofotometer, PCR dan qPCR, serta Pengenalan metode Pooled-test. Berdasarkan hasil observasi, para peserta dianggap telah cukup menguasai berbagai teknik Biomolekuler Dasar yang diajarkan yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap hasil penanganan analisis sampel yang lebih akurat, terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.