Sentul fruit (Sandoricum koetjape Merr.) is representing one kind of fruit that is amount enough abundance at West Nusa Tenggara, but it hasn’t been exploited in an optimal fashion and more castaway useless. Parts of sentul plant have been applied as traditional medicine. Sentul fruit can be oxidated by browning reaction when it is pared or sliced, these symptoms shown the existences of phenolic compounds so that very potential as antioxidant. To analyse total phenolic and antioxidant activity of methanol extract of sentul fruit, the Folin-Ciocalteu and DPPH methods have been used. Results of analysis for three treatment types of sampels ( A, B, and C) shown their total phenolic: 6,9 %, 12,86 %, and 9,36 % respectively and also their antioxidant activity shown by values of IC50 of eachs: 43,36 ppm (1/IC50 = 0,023 ppm-1); 40,53 ppm (1/IC50 = 0,025 ppm-1); and 44,43 ppm (1/IC50 = 0,0225 ppm-1) respectively. These results indicated that sentul fruit is very potensial as antioxidant.
Swamedikasi atau pengobatan sendiri merupakan upaya masyarakat dalam menangani keluhan penyakit yang dialami. Pengobatan sendiri akan menimbulkan masalah terhadap obat atau yang biasa disebut dengan istilah Drug Related Problems (DRP’s), hal tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman terhadap obat dan fungsinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap perilaku swamedikasi di Dusun Muara Putat Desa Pemenang Timur Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara Tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan teknik cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan non random sampling dengan teknik pusposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 83 responden. Hasil penelitian ini menunjukan bawa responden memiliki pengetahuan tergolong rendah sebesar 4,82%, 72,29% responden tergolong sedang, dan 22,89% tergolong baik. Kemudian perilaku swamedikasi menunjukan 12,05% responden memiliki perilaku swamedikasi tergolong rendah, 62,65% responden tergolong sedang, dan 25,30% tergolong tinggi. Berdasarkan hasil uji Chi-Square diperoleh hasil yang tidak signifikan dengan nilai P value yakni sebesar 0,063 yang menunjukan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi. Relationship between Community Knowledge Level and Self-Medication Behavior Abstract Self-medication or self-medication is a community effort in dealing with complaints of the disease they are experiencing. Self-medication will cause problems with drugs or what are commonly referred to as Drug Related Problems (DRP's), this is due to a lack of understanding of drugs and their functions. This study aims to determine the relationship between the level of public knowledge and self-medication behavior in Muara Putat Hamlet, Pemenang Timur Village, Pemenang District, North Lombok Regency in 2022. This research is an analytic survey study using a cross sectional technique. Sampling using non-random sampling with purposive sampling technique. The sample used in this study was 83 respondents. The results of this study indicate that respondents have low knowledge of 4.82%, 72.29% of respondents are classified as moderate, and 22.89% are classified as good. Then self-medication behavior shows that 12.05% of respondents have low self-medication behavior, 62.65% of respondents are classified as moderate, and 25.30% are high. Based on the results of the Chi-Square test, insignificant results were obtained with a P value of 0.063 which indicated that there was an insignificant relationship between the level of knowledge and self-medication behavior.
Teh (Camellia sinensis L) berpotensi besar sebagai obat dan pengawet bahan pangan karena mengandung zat antioksidan yaitu katekin dan tannin. Kedua senyawa ini merupakan derivat dari flavonoid serta telah dikenal sebagai fenol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya fenol dalam produk komersial teh hijau serta mengukur kadar fenol totalnya menggunakan spektofotometer UV-Vis. Sampel yang digunakan adalah 5 macam produk komersial teh hijau yakni (1) Sampel A ; (2) Sampel B ; (3) Sampel C ; (4) Sampel D ; dan (5) Sampel E. Sampel ini diambil secara acak (random) dari berbagai jenis teh hijau produk komersial yang ada di kota Mataram. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata kadar fenol total dari kelima jenis produk teh hijau berturut-turut adalah 4,618 gr/kg; 4,600 gr/kg; 5,012; 4,906; 4,408. Hasil uji statistik dengan ANAVA satu arah menunjukkan bahwa kadar fenol total dari kelima jenis produk teh tersebut tidak berbeda nyata pada α = 5%, yang ditunjukkan oleh Fhitung = 2,943 yang lebih kecil dari Ftabel (5%) = 3,48. Hal ini disebabkan oleh proses pengolahan teh hijau secara umum relatif sama di setiap perusahaan dan varietas teh yang digunakan sebagai produk juga sama yaitu varietas Assamica.
Apoteker dalam menjalankan tugasnya di Apotek harus sesuai dengan Kepmenkes No.1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Standar tersebut disusun sebagai pedoman praktek Apoteker dalam menjalankan profesinya, sehingga masyarakat terlindungi dari pelayanan yang tidak profesional serta meminimalkan terjadinya kesalahan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi standar pelayanan kefarmasian di Apotek. Penelitian ini dirancang secara non eksperimental yang hasilnya ditampilkan secara deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin, sehingga dari 67 Apotek diperoleh sampel sebanyak 38 Apotek di Lombok Tengah . Pengumpulan data berdasarkan hasil wawancara terhadap Apoteker dan pengamatan langsung untuk mengetahui kesesuaian dengan petunjuk teknis pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di Apotek (SK No.1027/Menkes/SK/IX/2004). Perolehan skor dilakukan dengan menjumlahkan nilai setiap indikator pada masing-masing Apotek yang meliputi sumber daya manusia, pelayanan dan evaluasi mutu pelayanan. Hasil penilaian menunjukkan bahwa terdapat 1 Apotek (2,33%) dalam kategori baik, 13 Apotek (30,23%) dalam kategori cukup dan 29 Apotek (67,44%) dalam kategori kurang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.