Global development through rural tourism that offers cultural diversity, natural beauty, education and creative economy is still a vigorous trend. One of the local wisdom of Madura Island is sapi sonok culture (sapi sonok is heifer madura who have superior perfoman, beautiful and ability to walk straight by following the handler's command). This research is based on its purpose is classified as explorative research type, which is intended to study the cultural potential of sapi sonok and to encourage the presence of rural tourism and creative economy in the northern region of Madura Island. Data types were explored through indepth interview and observation. The locations of the research were centered on three villages in Pasean, Waru and Batuputih sub-districts. The results showed that the cultural potential of sonok cattle has strategic strength. This culture is intertwined with the improvement of livestock performance, increasing the breeder's income, refinery of germplasm of madura cattle, social gathering (kolom taccek), facilitating of cow selling transaction and as interesting spectacle by local wisdom value such as sapi sonok contest, madura clothes, musical instrument (saronen and karawitan), traditional dance (nantheng), batik of madura and crafts. Moreover, the behavior and social interaction of this culture is unique. Therefore, it is expected to be a rural tourism destination of sapi sonok culture. The rural tourism should be made interesting, beautiful and memorable for tourists and contains everything related to socio-cultural society in the sapi sonok central area, ranging from aspects of farming, training, contest, cow display, kolom taccek, taccek shop, creative products (collaboration of batik, culinary, carving and other accessories such as pangangguy, madura regional clothes and saronen).
Jumlah kabupaten di Pulau Madura ada empat, sementara merujuk UU RI Nomor 23/2014 tentang otonomi daerah bahwa syarat pembentukan provinsi baru harus memiliki lima kabupaten atau kota. Penelitian ini termasuk kategori penelitian kepustakaan. Hasil yang diperoleh (1)Pemekaran wilayah Pamekasan sebagian besar memenuhi persyaratan dasar kewilayahan dan persyaratan dasar kapasitas daerah sebagaimana tercantum dalam UU RI Nomor 23 Tahun 2014, terkecuali pada aspek keuangan daerah yakni angka ketergantungan fiskal masih relatif tinggi (> 60%). Adapun yang mendasari perlunya pemekaran: selama ini masih terjadi ketimpangan pembangunan antara wilayah bagian utara dengan bagian selatan; laju pertumbuhan pembangunan Madura lebih lambat dari rata-rata kabupaten lain di Jatim; Madura memiliki kekhasan sosial budaya; potensi sumber daya alam, anggaran, dan sumber daya manusia di Madura bila dikelola dengan baik dapat menjadi modal penting bagi implementasi pembentukan provinsi Madura, dan wilayah yang paling siap untuk penambahan kota atau kabupaten adalah wilayah Pamekasan (2)Pemekaran wilayah pamekasan dapat diterapkan dengan membagi wilayah ini menjadi Kota Pamekasan dan Kabupaten Pamekasan. Plot untuk Kota Pamekasan bisa meliputi lima kecamatan: Pamekasan, Pademawu, Larangan; Tlanakan dan Galis. Sementara plot untuk Kabupaten Pamekasan meliputi delapan kecamatan: Proppo, Waru, Kadur, Pasean, Batumarmar, Pegantenan, Pakong dan Palengaan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tiga variabel independen yakni profesionalisme, independensi dan kompetensi serta satu variabel dependen yakni kualitas audit. Sampel dalam penelitan ini yaitu 30 responden yang berada di Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sumenep dan menggunakan analisis linier berganda. Jenis data yang digunakan adalah data primer yaitu penyebaran kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan software IBM SPSS Statistic 20. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, profesionalisme secara parsial tidak berpengaruh terhadap kualitas audit dengan thitung -0,573 < ttabel 2,056 dan signifikansi 0,572 > 0,05. Indepedensi secara parsial berpengaruh terhadap kualitas audit dengan thitung 2,088 > ttabel 2,056 dan signifikan 0,047 < 0,05. Kompetensi secara parsial berpengaruh terhadap kualitas audit dengan thitung 2,116 > ttabel 2,056 dan signifikan 0, 044 < 0,05. Kedua, profesionalisme, indepedensi dan kompetensi secara simultan berpengaruh terhadap kualitas audit dengan fhitung 10,341 > ftabel 2,96. Ketiga, kualitas audit dipengaruhi oleh profesionalisme, indepedensi dan kompetensi hanya sebesar 54,4% sedangkan sisanya 45,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.