Abstract. Along with the development of information technology, the anonymous phenomenon of using digital shows attitudes that are contrary to social values, such as the spread of hate speech, production and dissemination of false information (hoaxes) and various online fraud and crime. In forming and changing ahakt attitudes not only through formal education, but also through work, one of the works is the book Tidak di Ka’bah, di Vatikan, atau di Tembok Ratapan Tuhan da di Hatimu by Husein Ja'far Al-Hadar. This book explains the importance of having a moral attitude in living everyday life. Therefore, this book is present in the midst of phenomena that often occur in society. The purpose of this research is to describe the values of moral education, the essence of moral education, and the implications of moral education in the book Tidak di Ka'bah, di Vatican, atau di Tembok Ratapan Tuhan ada di Hatimu by Husein Ja'far Al-Hadar.
The research method used is literature study. While the approach used in this research is descriptive qualitative research. Qualitative research is research based on natural phenomena that occur in society. Therefore, qualitative research describes what phenomena occur in society both from words and deeds. Literature study is the method used in this research, literature study is by reading and understanding from various existing literature relevant to the research being taken in order to obtain the data to be used.
The results of this study conclude that moral education is a very important aspect that must be possessed by every Muslim community because morals are interrelated with faith. In this book there are 15 morals contained, namely: caring for others, humble, self-control, kind-minded, competing in kindness, responsibility, critical thinking, fairness, tolerance, low self-esteem, compassion, inner independence, patience and love, respect and sympathize.
Abstrak. Seiring berkembangnya teknologi informasi, fenomena anonim dalam menggunakan digital menunjukan sikap yang bertentangan dengan nilai sosial masyarakat seperti penyebaran ujaran kebencian (hate speech), produksi dan penyebaran informasi palsu (hoaks) dan berbagai penipuan online dan kriminalitas. Dalam membentuk dan mengubah sikap akhakt tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi bisa juga melalui karya, salah satu karya yaitu dengan buku Tidak di Ka’bah, di Vatikan, atau di Tembok Ratapan Tuhan ada di Hatimu karya Husein Ja’far Al-Hadar. Di dalam buku ini dijelaskan akan pentingnya memiliki sikap akhlak dalam menjalani kehidupan sehari-hari oleh sebab itu, buku ini hadir di tengah fenomena-fenomena yang sering terjadi di tengah masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan apa saja nilai-nilai pendidikan ahklak, esensi pendidikan ahklak, dan implikasi pendidikan ahklak dalam buku Tidak di Ka’bah, di Vatikan, atau di Tembok Ratapan Tuhan ada di Hatimu karya Husein Ja’far Al-Hadar.
Metode penelitian yang digunakan ini adalah studi pustaka. Sedangkan pendekatan yang digunakan penelitian ini penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berdasarkan fenomena alamiah yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, penelitian kualitatif mendeskripsikan fenomena apa yang terjadi di masyarakat baik dari perkataan maupun perbuatan. Studi pustaka merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, studi pustaka adalah dengan membaca dan memahami dari berbagai literatur yang ada dan relevan dengan penelitian yang diambil guna memperoleh data yang akan digunakan.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan akhlak merupakan aspek yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap umaat muslim karena akhlak saling berkaitan dengan iman. Dalam buku ini ada 15 akhlak yang terkandung yaitu: peduli sesama, rendah hati, kontrol diri, berbaik sangka, berlom-lomba dalam kebaikan, tanggung jawab, berpikir kritis, berlaku adil, toleransi, rendah diri, kasih sayang, merdeka dalam diri, sabar dan mengasihi, hormat dan bersimpati.