Perempuan merupakan salah satu elemen masyarakat yang memiliki peran dan fungsinya. Perempuan sebagai mitra sejajar laki-laki harus bisa mengoptimalkan peran strategisnya dalam sebuah pembangunan. Namun untuk mencapai itu, perempuan masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang beragam terlebih dalam lingkup gender. Oleh sebab itu untuk mengaktifkan dan mengoptimalkan peran perempuan, perlu didukung dan diberdayakan dengan memberikan mereka kesempatan dan peluang yang sama dengan laki-laki. Islam memandang laki-laki dan perempuan memiliki derajat sama yang membedakan hanyalah tingkat ketaqwaannya saja. Program Sekoper Cinta merupakan salah satu program pemberdayaan perempuan yang bertujuan untuk menyetarakan akses dan peran perempuan, dengan memberikan pengajaran dan berbagai pelatihan untuk memberikan kemampuan dan kekuatan untuk menjadi perempuan hebat yang mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pemberdayaan yang dilakukan oleh program Sekoper Cinta dan hasil yang dirasakan oleh perempuan dan lingkungan Kampung Munjul Kelurahan Karikil. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptis-analitis yang menggambarkan beberapa penemuan dengan menarasikannya dalam bentuk uraian. Dalam pengumpulan data penyusunan menggunakan metode observasi pastisifatif sebagai metode utama, sedangkan metode wawancara dan dokumentasi sebagai metode pelengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan yang dilakukan oleh program Sekoper Cinta ini cukup efektif, terlihat dari prosesnya yang tersusun secara sistematis dan memberikan dampak yang aplikatif di kalangan masyarakat yang dibuktikan dengan terjaganya hubungannya baik dalam keluarga serta munculnya rasa percaya diri pada masing-masing peserta Sekoper Cinta untuk mengekspresikan diri seperti ada yang mulai berdagang, membuka usaha tata rias pengantin, dan mampu terlibat dalam ruang-ruang publik seperti keterlibatan menjadi ketua RT dan aktif dalam organisasi masyarakat lainnya.
Life's problems cannot always be solved only with a rational approach. Sometimes there are some problems the client perceives as confusing, unrelieved illness, loss of valuables, and spiritual disturbances. This situation encourages them to go to the Ma'rifa in the hope of getting help. It is why clients who come to the Ma'rifa at the Tasikmalaya Mubarok Foundation do. The purpose of this study is to identify the steps of the Ma'rifa in helping clients who experience non-positivistic difficulties in their lives and to confirm the way of handling the Ma'rifa as a spiritual counseling model. That is what the Ma'rifa does, which begins by asking the client to convey his life problems and encourages him to reflect on past mistakes. Then the client is asked to repent, commit to doing good deeds, and want to carry out the practice suggested by the Ma'rifa. This stage generates some problems of non-positivistic life that are successfully solved. The perspective of spiritual counseling guidance states that efforts to handle life problems by involving religious beliefs held by the Ma'rifa in helping non-positivistic clients' life problems are one model of spiritual counseling. Thus the results of this study contribute to the development of spiritual counseling, especially in the Muslim community.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.