Lahan yang sempit menjadi permasalahan bagi pertanian konvensional untuk bercocok tanam. Pengelolaan lahan sempit bisa diatasi dengan sistem hidroponik yang manfaatkan teknologi dalam bercocok tanam. Lahan sempit yang dimiliki oleh rumah tangga bisa dimaksimalkan untuk bercocok tanam. Namun, stigma rumah tangga masih terpaku pada pertanian konvensional dengan mengelola lahan yang luas. Stigma ini kemudian harus diubah dengan memberikan literasi kepada rumah tangga tentang bercocok tanam dengan menggunakan metode hidroponik. Berlandaskan kepada pemahaman tersebut maka Program Studi Manajemen Kampus II UNAND menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan dengan tema “Memanfaatkan Lahan Sempit untuk Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga, Melalui bercocok Tanam Menggunakan Sistem Hidroponik”. Tujuan utama diadakan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan melalui pelatihan pada warga Nagari Sungai Kamuyang mengenai pemanfaatan sistem hidroponik. Tujuan lainnya adalah memberikan liretasi terkait peluang usaha yang dapat dihasilkan dari bercocok tanam menggunakan sistem hidroponik, menggali kreativitas warga dalam pemanfaatan lahan sempit, dan menghasilkan tanaman yang bersih dan sehat. Metode pengabdian menggunakan ceramah, praktek langsung, dan diskusi dengan narasumber. Kegiatan pengabdian dilakukan di kantor walinagari Sungai Kamuyang. Dalam penyelenggaraan pelatihan ini peserta dibekali dengan ilmu dasar terkait hidroponik, dan kemudian mempraktikkan secara langsung bercocok tanam dengan hyroponic wick system. Masyarakat mengharapkan kegiatan seperti ini tetap terus dilakukan dalam rangka pemberdayaan masyarakat yang lebih baik lagi.
The main feed for ruminants is forage, and its supply fluctuates greatly depending on the season. During the rainy season, the forage will thrive and be abundant, but the opposite condition, i.e. dry season, where farmers will have difficulty getting fresh forage. Meanwhile, animal feed must be continuously available. The solution is to use agricultural waste as an animal feed with limiting factors, namely high lignin content, low digestibility, low protein content, and anti-nutrients. Therefore, a feed processing technology known as Ammoniation is needed. Ammoniation is a chemical treatment of agricultural and plantation waste feed ingredients by adding chemicals like NaOH, KOH, or Urea. Ammoniation can reduce lignin and silica and increase protein content. Socializing ammoniation technology in the Ambacang Permai livestock farmer group, Lima Puluh Kota District, was necessary. The method included lectures, demonstrations of making rice straw ammoniation, discussions, and consultations on animal feed. This activity was expected to help group members to overcome the problem of providing ruminants' feed from crop residues and plantation waste, so it was expected to reduce feed costs and increase group business.
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang menyumbang terhadap pendapatan sebuah daerah. Kegiatan kepariwisataan bukan hanya memberikan dampak positif bagi objek wisatanya saja, tetapi hal ini akan terkait dengan sektor-sektor lain pendukung pariwisata (akomodasi, kuliner dan penyedia jasa lainnya). Salah satu Nagari/ desa yang mulai mengembangkan pariwisata di Sumatra Barat adalah Nagari Sikabu-kabu Tanjung Haro Padang Panjang (SITAPA), Kecamatan Luak, Kabupaten Limapuluh Kota yang terkenal dengan wisata alamnya seperti Panorama Alam Talang dan Kayu Kolek. Perkembangan objek wisata ini juga tidak lepas dari peran kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat dan kelompok berkepentingan lainnya. Adapun tujuan dalam kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan kapasitas kelompok sadar wisata di bidang pengelolaan wisata di Nagari Sitapa dengan menggunakan metode pendekatan Community Based Tourism (CBT) dan sasarannya diberikan kepada Kelompok Sadar Wisata. Dengan diterapkannya CBT dalam pengembangan pariwisata, diharapkan masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan lainnya tetap dapat mengembangkan sektor pariwisata tanpa banyak merubah keadaan lingkungan yang sudah ada dan menjamin objek wisata tetap alami tanpa banyak melakukan perubahan-perubahan yang akan menyebabkan kerusakan pada lingkungan sekitarnya. Beberapa strategi yang dapat dilaksanakan adalah dengan memaksimalkan potensi-potensi alam seperti menyediakan outbound dan camping ground, serta mempersiapkan industri pendukung (UMKM) untuk dapat memberikan eduwisata kepada para wisatawan.
Indigofera is a legume that can be used as forage for livestock. Leguminosa is a type of tree and shrub-shaped plant that contains higher protein than ordinary grass. Indigofera legumes have several advantages including high productivity, adaptability to low soil fertility, easy and inexpensive maintenance. This activity aims to transfer knowledge to farmers regarding the potential development of Indigofera legumes as quality animal feed and provide Indigofera legume seeds to be developed by members of farmer-livestock groups. This activity is a Community Service which was carried out at the Ambacang Permai livestock farmer group, Nagari Batu Payung, Lareh Sago Halaban District, Lima Puluh Kota Regency. The method used in this activity is counseling and socializing the potential of Indigofera legumes, as well as question and answer discussions regarding the development and how to plant Indigofera legumes. The results of this activity have provided additional knowledge for farmers in Nagari Batu Payung, Lareh Sago Halaban District regarding the potential for the development of Indigofera legumes because so far farmers only provide grass as animal feed. From the activities that have been carried out, it can be concluded that farmers in Nagari Batu Payung, Lareh Sago Halaban District are very helpful because through this activity farmers know the potential, how to plant and develop Indigofera as cattle feed. Breeders gave a positive response to the activities that had been carried out and hoped that Andalas University could assist independent groups in developing their cattle farming business.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.