Analysis of length-weight relationships, patterns of growth, and knowing fish consumption factors in various places are very important for better fisheries management. This study aims to analyze the length-weight relationship, growth patterns and condition factors, mullet fish (Mugilidae) caught in the waters of Panjang Island, Galang District, Batam City, during May-June 2019. The length-weight relationships were analyzed using the Linear Allometric Model (LAM) method. The condition of fish in the wild is determined by the analysis of relative weight conditions (Wr) and Fulton (K) conditions. Found 3 species of mullets namely L. tade, L.vaigiensis, and C. crenilabis. The lengthweight relationship of L. tade has the equation W = 0.0147L2,882, L. vaigiensis has the equation W = 0.0104L3,079, and C. crenilabis has the equation W = 0.0253L2.703. L. tade and C. crenilabis species have negative allometric growth patterns with exponents 'b' <3, 2.882 and 2.703. Whereas L.vaigiensis has positive allometric growth with an exponent value of 'b'> 3 (3,079). Based on the coefficient of determination (R2) all species show a close relationship between weight gain and fish length. The condition factor value indicates the environment is in good condition.
This study aims to analyze the aspect length of weight relationship, growth pattern, and sex ratio of Dog conch. This research was conducted in May-August 2018. The samples were collected from three locations (stations) which became the main of catching the Dog conch in Kota Batam, namely, Jaloh Island, Kangkung Bay, and Terong Island. A total of 377 individuals (162 males and 215 females) S. canarium were collected from three research stations. The value of the length-weight relationship for females, males, dan blended, at the respective station, are Jaloh Island, W=0,000142L 2,924 , R²= 0.555 (female), W=0,00049L 2,610 , R²= 0.566 (male), and W=0,000165L 2,881 , with a value of R²= 0.572 (blanded); Kangkung Bay, W=0,0850L 1,275 , R²= 0.325 (female), 0,00000511L 3,185 , R²= 0.776 (male), and W=0,0384L 1,480 , with R² = 0.374 (blended); As well as Terong Island, W=1,227L 0,746 , R²= 0.180 (female), W=0,00139L 2,385 , R²= 0.714 (male) and W=0,118L 1,305 with R²= 0.355 (blended). The pattern of growth of Dog conch is negative allometric (b<3) where long growth is faster than weight gain, except male Dog conch in Kangkung Bay, has a coefficient (b>3) has a positive allometric growth pattern, where weight gain is faster than long increments. The sex ratio of Dog conch on Jaloh Island and Terong Island is balanced, while in Kangkung Bay it is not balanced. Overall the sex ratio in the study location is not balanced with a ratio of 1: 1.33 with the expectation frequency (Ei) of 188.8.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis jamur tingkat tinggi (Basidiomycetes) yang ada di Taman Wisata Alam Muka Kuning Batam dan data yang diperoleh dikembangkan menjadi media pembelajaran yaitu media poster. Metode yang digunakan adalah survei di sepanjang jalur hutan di TWA Muka Kuning Batam. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif. Berdasarkan hasil analisis diperoleh data jenis jamur tingkat tinggi (Basidiomycetes) di Taman Wisata Alam Muka Kuning Batam terdapat 7 famili yaitu Ganodermataceae, Hygrophoraceae, Hymenochaetaceae, Polyporaceae, Schizophyllaceae, Steccherinaceae dan Tricholomataceae. Dan 15 jenis jamur tingkat tinggi (Basidiomycetes) yaitu Amauroderma rugosum, Ganoderma applanatum, Ganoderma sp., Hygrocybe sp., Hymenochaete sp., Fomes sp., Microporus xanthopus, Panus sp., Polyporus sp., Pycnoporus sanguineus, Trametes sp., Schizophyllum commune., Nigroporus vinosus, Marasmius androsaceus dan Marasmius sp.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keanekaragaman kupu-kupu di Taman Wisata Alam Muka Kuning Batam. Pengumpulan data menggunakan teknik survey dengan metode scan sampling, studi pustaka dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan interpretasi angka indeks yang berupa indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’), indeks keseragaman Evennes (E) , indeks kekayaan Margalef (R), indeks Dominansi Simpson (D) dan indeks similaritas Sorenson (S). Dari penelitian ini diperoleh kupu-kupu sebanyak 23 spesies dan terdiri dari tiga famili yaitu famili Papilionidae, Pieridae dan Nymphalidae. Analisis indeks keanekaragaman kupu-kupu di lokasi penelitian tergolong sedang (2,29-2,66), keseragaman jenisnya tergolong hampir merata (0,73-0,85), kekayaan jenisnya tergolong sedang (2,81-3,52) dan tidak terdapat dominansi yang menonjol (0,08-0,12) serta indeks similaritas antara stasiun 1-2, 1-3 tergolong sedang (46,67 dan 50,00) dan indeks similaritas antara stasiun 2-3 tergolong tinggi (66,67).
Hutan Lindung Duriangkang merupakan hutan lindung terluas di kota Batam, yang memiliki peranan penting sebagai daerah resapan air dan menjaga persediaan air bersih dalam menunjang kebutuhan masyarakat sekitar. Keberadaan capung dapat dijadikan sebagai indikator lingkungan karena dalam proses perkembangannya capung membutuhkan lingkungan yang baik untuk menunjang setiap fase kehidupannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas capung di kawasan hutan lindung Duriangkang, Tanjung Piayu Batam. Pengambilan data dengan menggunakan metode jelajah (visual day flying) di sepanjang jalur pengamatan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 24 jenis capung yang terdiri dari 4 Famili dengan total 429 individu. Indeks Keanekaragaman total sebesar 2,709 yang tergolong sedang. Indeks Kemerataan (E) sebesar 0.852 yang tergolong tinggi. Indeks Kekayaan Jenis sebesar 3.794 yang tergolong sedang, Indeks Dominansi total sebesar 0.090 yang tergolong kategori rendah atau tidak terdapat jenis yang mendominansi. Indeks Kesamaan Jenis yang diperoleh dari perbandingan stasiun 1-2 dan 1-3 tergolong sama (62% dan 63%) dan indeks kesamaan jenis dari stasiun 2-3 tergolong berlainan (36%) sehingga kualitas ekosistem pada kawasan Hutan Lindung Duriangkang tergolong stabil dan merata. Kehadiran capung sangat erat kaitannya dengan keberadaan badan perairan di suatu habitat, lebih menyenangi habitat terbuka dengan vegetasi semak dibandingkan hutan dengan hutan dengan tutupan tajuk yang rapat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.