Dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru harus memiliki kompetensi. Salah satu jenis kompetensi guru adalah kompetensi profesional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keadaan kompetensi guru PAUD yang telah menyelesaikan studi S1 dari kabupaten kampar. Metode yang digunakan deskripsi kuantitatif dengan melakukan test terhadap 35 orang guru. Dari hasil penelitian dapat diketahui indikator Menguasai konsep dasar bahasa sebagai sarana pengembangan untuk setiap bidang pengembangan anak dengan nilai persentase 51.43%. Menguasai konsep dasar pendidikan jasmani sebagai sarana pengembangan untuk setiap bidang pengembangan anak dengan nilai persentase 46.67%. Menguasai alat permainan untuk pengembangan aspek sosial emosional anak TK/PAUD dengan nilai persentase 58.57% kategori rendah Memahami kemampuan anak TK/PAUD dalam setiap bidang pengembangan dengan nilai persentase 41.90%. Memahami kemajuan anak dalam setiap bidang pengembangan di TK/PAUD dengan nilai persentase 54.29%. Mengolah materi bidang pengembangan secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dengan nilai persentase 55.71%. Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan dengan nilai persentase 45.71%. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan dengan nilai persentase 58.57%, delapan kategori tersebut termasuk dalam kategori rendah sedangkankan mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber dengan nilai persentase 28.57% kategori sangat rendah. Kata Kunci: kompentensi profesional, guru pg paud, kabupaten kampar
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi guru tentang penggunaan loose parts dalam pembelajaran di PAUD se-Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dilakukan di Kecamatan Tampan Pekanbaru yang terdiri dari 42 subyek terdiri dari 35 lembaga PAUD, maka diperoleh kesimpulan bahwa guru PAUD Se-Kecamatan Tampan memiliki persepsi yang kurang baik dalam hal persepsi guru tentang penggunaan loose parts. Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan guru PAUD Se-Kecamatan Tampan secara keseluruhan yaitu mendapat persentase 58,60% yang terdiri dari tiga indikator yaitu: menyerap, memahami dan menerapkan/aplikasi. Adapun setiap indikator memiliki persentase, indikator menyerap 56,43%, indikator memahami 59,69% dan menilai dengan persentase 59,06%. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui data primer yaitu dilakukan secara langsung oleh peneliti dengan menggunakan angket.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menciptakan games edukatif berbasis android dalam rangka meningkatkan kemampuan mengenal angka untuk anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset dan pengembangan. Subjek penelitian merupakan anak usia 5-6 tahun yang berada di TK Pembina 3, TK Pembina 1 dan TK Babussalam di Kota Pekanbaru. Sampel dalam riset ini merupakan anak usia dini yang dipilih berdasarkan kriteria sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data yang dikumpulkan melalui lembar validasi dari ahli materi, media dan guru TK serta pre-test dan post-test mengenai kemampuan mengenal angka setelah menggunakan games edukatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan metode observasi. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil riset mengungkapkan bahwa games edukatif berbasis android teruji meningkatkan kemampuan mengenal angka. Berdasarkan hasil validasi ditemui bahwa games edukatif ini memiliki kelayakan. Kebaruan yang ditemui dalam riset ini adalah pentingnya meningkatkan kemampuan mengenal angka melalui pemanfaatan kemajuan teknologi informasi dalam bentuk games edukatif
The progress of the era is recognised by the development of Technology and Information. Almost everyone uses technology and information in their lives. The use of Technology and Information has entered the world of education. The teacher has a big role to use technology and information in learning. The purpose of this study was to determine the ability of teachers to use ICTs for development in kindergartens, Riau Province. In kindergarten there is a development that should get attention in learning that is cognitive, language, physical, social & emotional, religious & moral values, and art. From the research results, it can be seen that teachers use Technology and Information for development is still low. Besides that the use of ICTs makes teaching materials, change learning, store materials and learning outcomes, communicate learning materials and results, and disseminate information on materials and learning outcomes of teachers are categorized into the low category.Kemajuan zaman ditandai dari berkembangnya kemajuan dalam Teknologi dan Informasi. Hampir semua orang menggunakan Teknologi dan informasi dalam semua pada saat ini dalam kehidupannya. Penggunaan Teknologi dan Informasi sudah masuk dalam dunia pendidikan. Guru memiliki peran yang besar memanfaatkan teknologi dan informasi dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampauan guru menggunakan TIK untuk pengembangan di Taman Kanak-Kanak di Provinsi Riau. Di Taman Kanak-kanak ada pengembangan yang harus mendapatkan perhatian dalam pembelajaran yaitu kognitif, bahasa, fisik motorik, sosial & emosional, nilai agama & moral, dan seni. Dari hasil penelitian dapat diketahui guru menggunakan Teknologi dan Informasi untuk pengembangan masih rendah. Disamping itu Penggunaan TIK membuat bahan ajar, mengubah pembelajaran, menyimpan bahan dan hasil pembelajaran, mengkomunikasikan bahan dan hasil pembelajaran, serta menyebarkan informasi bahan dan hasil pembelajaran guru termasuk dalam kategori rendah.
Pedagogical content knowledge (PCK) is the essential need of teaching and every teacher had to prioritized it for their teaching preparation. For early childhood education teacher, it is not only about knowledge of curriculum, instructional strategies and content, but also knowledge of students understanding. Teachers need to pay attention for all aspect in learning activities. With the awareness of PCK, teacher will have good performance while teaching and it will affect children understanding towards the subject. This research use descriptive quantitative methode to describe pedagogical content knowledge of 135 early childhood education teacher’s in Pekanbaru City that has been chosen by purposive sampling technique. Data collection and processing using google form. From four indicators of PCK, knowledge of student understanding score is the highest at 3,25, knowledge of instructional strategies score is 3,15, content knowledge score is 3.07 and knowledge of curriculum is the lowest with score 2,89. Emphaty and the ability to understand children comprehension in learning is pivotal for early childhood teacher. Young children don’t always express thought and emotion verbally, so teacher should also observed non verbal language and be thoughtful in order to help them understanding the subject. Early childhood teacher should gain more practiced and learn to enhance their knowledge of curriculum.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.